5 Fakta Machu Picchu, Sisa Peradaban Suku Inca yang Menakjubkan di Pegunungan Andes
05 August 2023 |
07:24 WIB
1
Like
Like
Like
Dunia memiliki ragam situs peradaban manusia yang cukup unik dan menakjubkan. Salah satunya Machu Picchu yang menjadi kompleks pemukiman atau peninggalan Inca, suku Indian penghuni Pegunungan Andes pada abad 10 sampai 16 Masehi.
Tepatnya terletak di punggung bukit antara pegunungan Huayna Picchu dan Machu Picchu di Peru, situs peradaban suku Inca itu berada di ketinggian 7.970 kaki (2.430 meter) di atas permukaan laut. Posisinya juga bisa dikatakan di lereng timur Andes dan menghadap ke Sungai Urubamba ratusan kaki di bawahnya.
Machu Picchu memilki arsitektur yang menarik dan pemandangan gunung yang menakjubkan. Situs arkeologi paling terkenal di dunia ini mencakup 32.500 hektar. Mengutip Live Science, sawah bertingkat di tepi situs pernah digunakan untuk bercocok tanam jagung dan kentang.
Baca juga: Machu Picchu Jadi Destinasi Wisata Pertama Netral Karbon di Dunia
Pada 1911, Hiram Bingham III, penjelajah dan juga profesor di Universitas Yale mengunjungi situs tersebut dan mempublikasikan keberadaannya untuk pertama kali. Maccu Picchu kala itu ditutupi dengan tumbuh-tumbuhan. Bangunannya dibuat tanpa mortar (khas suku Inca), sementara batu granitnya digali dan dipotong dengan tepat.
Faktanya, Bingham saat menemukan Maccu Picchu sejatinya sedang mencari Vilcabamba, ibu kota terakhir suku Inca sebelum kekalahan terakhir di tangan Spanyol pada 1572. Saat ditemukan, sebagian besar situs ini masih utuh dan tampaknya belum pernah terjamah conquistador Spanyol.
Satu-satunya referensi ke situs tersebut dalam dokumen Spanyol adalah penyebutan kata Picchu pada sebuah dokumen tahun 1568. Teks menyiratkan bahwa wilayah tesebut milik kaisar Inca.
Buat Genhype yang penasaran, berikut fakta menarik lainnya dari Maccu Piccu.
Mengutip Live Science, Machu Picchu dipercaya dibangun oleh Pachacuti Inca Yupanqui, penguasa Inca kesembilan, pada pertengahan 1400an. Seorang pembangun kerajaan, Pachacuti memprakarsai serangkaian penaklukan yang pada akhirnya akan melihat Inca tumbuh menjadi wilayah Amerika Selatan yang membentang dari Ekuador ke Chili.
Banyak arkeolog percaya bahwa Machu Picchu dibangun sebagai tanah milik kerajaan, keberadaan tempat tinggal elit di sektor timur laut situs mendukung gagasan itu. Wilayah ini akan digunakan kaisar dan keluarganya sebagai tempat istirahat sementara.
Menariknya, tempat tinggal kaisar sendiri tampaknya berada di bagian barat daya situs, jauh dari tempat tinggal elit lainnya. Sebuah bangunan yang sekarang dikenal sebagai Kuil Matahari bersebelahan dengannya.
Ada pula tangga yang membentang di samping kompleks kerajaan mengarah ke alun-alun di bawahnya. Di bangunan tesebut ada pula taman, kamar mandi pribadi, bahkan area toilet pribadi.
Meskipun Machu Picchu memiliki tembok, gerbang sederhana, dan parit kering (kemungkinan digunakan untuk mengumpulkan air hujan), tampaknya situs ini tidak dipakai sebagai benteng pertahanan. Tidak ada bukti bahwa pertempuran pernah terjadi di kompleks itu.
Menurut sebuah studi pada 2023 yang rilis di jurnal Science Advances, sekitar 750 orang tinggal di Machu Picchu, termasuk kaisar, bangsawan Inca, tamu, dan pelayan selama musim puncak dari Mei hingga Oktober. Menurut analisis DNA, para pelayan berasal dari negeri jauh yang ditaklukkan oleh kerajaan Inca.
Setelah mempelajari sisa-sisa 30 lokasi galian makam di Machu Picchu, para peneliti menentukan bahwa para pelayan itu berasal dari seluruh dataran tinggi Andes dan sepanjang pantai Peru. Sebagian besar pelayan laki-laki, yang dikenal sebagai yanacona berasal dari daerah dataran tinggi, sedangkan perempuan yang dikenal sebagai aclla memiliki keturunan non-dataran tinggi yang jauh lebih beragam.
Tepatnya terletak di punggung bukit antara pegunungan Huayna Picchu dan Machu Picchu di Peru, situs peradaban suku Inca itu berada di ketinggian 7.970 kaki (2.430 meter) di atas permukaan laut. Posisinya juga bisa dikatakan di lereng timur Andes dan menghadap ke Sungai Urubamba ratusan kaki di bawahnya.
Machu Picchu memilki arsitektur yang menarik dan pemandangan gunung yang menakjubkan. Situs arkeologi paling terkenal di dunia ini mencakup 32.500 hektar. Mengutip Live Science, sawah bertingkat di tepi situs pernah digunakan untuk bercocok tanam jagung dan kentang.
Baca juga: Machu Picchu Jadi Destinasi Wisata Pertama Netral Karbon di Dunia
Pada 1911, Hiram Bingham III, penjelajah dan juga profesor di Universitas Yale mengunjungi situs tersebut dan mempublikasikan keberadaannya untuk pertama kali. Maccu Picchu kala itu ditutupi dengan tumbuh-tumbuhan. Bangunannya dibuat tanpa mortar (khas suku Inca), sementara batu granitnya digali dan dipotong dengan tepat.
Faktanya, Bingham saat menemukan Maccu Picchu sejatinya sedang mencari Vilcabamba, ibu kota terakhir suku Inca sebelum kekalahan terakhir di tangan Spanyol pada 1572. Saat ditemukan, sebagian besar situs ini masih utuh dan tampaknya belum pernah terjamah conquistador Spanyol.
Satu-satunya referensi ke situs tersebut dalam dokumen Spanyol adalah penyebutan kata Picchu pada sebuah dokumen tahun 1568. Teks menyiratkan bahwa wilayah tesebut milik kaisar Inca.
Buat Genhype yang penasaran, berikut fakta menarik lainnya dari Maccu Piccu.
1. Pendiri Maccu Piccu
Mengutip Live Science, Machu Picchu dipercaya dibangun oleh Pachacuti Inca Yupanqui, penguasa Inca kesembilan, pada pertengahan 1400an. Seorang pembangun kerajaan, Pachacuti memprakarsai serangkaian penaklukan yang pada akhirnya akan melihat Inca tumbuh menjadi wilayah Amerika Selatan yang membentang dari Ekuador ke Chili.Banyak arkeolog percaya bahwa Machu Picchu dibangun sebagai tanah milik kerajaan, keberadaan tempat tinggal elit di sektor timur laut situs mendukung gagasan itu. Wilayah ini akan digunakan kaisar dan keluarganya sebagai tempat istirahat sementara.
Menariknya, tempat tinggal kaisar sendiri tampaknya berada di bagian barat daya situs, jauh dari tempat tinggal elit lainnya. Sebuah bangunan yang sekarang dikenal sebagai Kuil Matahari bersebelahan dengannya.
Ada pula tangga yang membentang di samping kompleks kerajaan mengarah ke alun-alun di bawahnya. Di bangunan tesebut ada pula taman, kamar mandi pribadi, bahkan area toilet pribadi.
Meskipun Machu Picchu memiliki tembok, gerbang sederhana, dan parit kering (kemungkinan digunakan untuk mengumpulkan air hujan), tampaknya situs ini tidak dipakai sebagai benteng pertahanan. Tidak ada bukti bahwa pertempuran pernah terjadi di kompleks itu.
2. Tempat Healing Kaisar
Menurut sebuah studi pada 2023 yang rilis di jurnal Science Advances, sekitar 750 orang tinggal di Machu Picchu, termasuk kaisar, bangsawan Inca, tamu, dan pelayan selama musim puncak dari Mei hingga Oktober. Menurut analisis DNA, para pelayan berasal dari negeri jauh yang ditaklukkan oleh kerajaan Inca.Setelah mempelajari sisa-sisa 30 lokasi galian makam di Machu Picchu, para peneliti menentukan bahwa para pelayan itu berasal dari seluruh dataran tinggi Andes dan sepanjang pantai Peru. Sebagian besar pelayan laki-laki, yang dikenal sebagai yanacona berasal dari daerah dataran tinggi, sedangkan perempuan yang dikenal sebagai aclla memiliki keturunan non-dataran tinggi yang jauh lebih beragam.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.