Artefak manusia purbakala di Sulawesi Selatan (dok. Universitas Hasanuddin)

Asal Usul Manusia Purba di Sulawesi Teridentifikasi

26 August 2021   |   09:38 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Para peneliti dari Senckenberg Center for Human Evolution and Palaeoenvironment di Universitas Tubingen, Jerman, berhasil mengidentifikasi jejak manusia purbakala di Sulawesi Selatan, dan mengungkap kemungkinan asal usul garis keturunan yang ditemukan di daerah tersebut. 

Temuan itu didapat dari studi yang dipublikasikan secara online di jurnal Nature, Rabu (25/8/2021). Para peneliti sebelumnya menemukan pemakaman wanita misterius di gua Leang Panninge, Sulawesi pada 2015. Mereka lalu menemukan satu set artefak kerangka manusia yang relatif lengkap. Kerangka itu milik wanita yang dikubur sekitar 7.200 tahun yang lalu.

Mengutip Live Science, genom wanita purba tersebut juga mengungkapkan bahwa dia adalah kerabat jauh dari orang Aborigin Australia dan Melanesia saat ini, atau orang pribumi di Pulau New Guinea dan Pasifik Barat yang nenek moyangnya adalah manusia pertama yang mencapai Oceania. 

Wakil pemimpin penelitian Profesor Cosimo Posth menerangkan seperti orang Aborigin Australia dan New Guinea, wanita itu memiliki proporsi DNA yang signifikan dari spesies manusia purba yang dikenal sebagai Denisova.

Denisova adalah nenek moyang manusia modern yang sudah punah dan dulu tinggal di Siberia dan Asia Timur. Mereka merupakan spesies baru manusia, namun sebagian lain menyebut mereka adalah Neandertal yang hidup di timur.

Menurut Posth, temuan ini tentu sangat kontras dengan manusia purba pemburu-pengumpul lainnya dari Asia Tenggara seperti di Laos dan Malaysia yang tidak memiliki banyak keturunan Denisova.

Penemuan genetik ini menunjukkan bahwa Indonesia dan pulau-pulau sekitarnya, yang dulu dikenal sebagai Wallacea memang merupakan titik pertemuan untuk peristiwa pencampuran utama antara Denisovan dan manusia modern dalam perjalanan awal mereka ke Oceania

Adapun para peneliti telah lama tertarik pada Wallacea. Diperkirakan bahwa manusia purba melakukan perjalanan melalui Wallacea setidaknya 50.000 tahun yang lalu sebelum mereka mencapai Australia dan pulau-pulau sekitarnya.

Nah, mereka kemudian fokus mempelajari kawasan Budaya Toalean, yang penuh teka-teki manusia purba pemburu-pengumpul yang mendiami semenanjung barat daya Sulawesi antara sekitar 8.000 hingga 1.500 tahun yang lalu. 

Sementara itu, untuk mempelajari lebih lanjut tentang kerangka wanita purba yang diduga meninggal pada usia sekitar 18 tahun itu, para peneliti mempelajari DNA yang masih tersimpan di tulang telinga bagian dalam. 
"Ini adalah pencapaian teknologi besar, seperti yang kita semua tahu DNA purba tidak terawetkan dengan baik di daerah tropis," kata Serena Tucci, asisten profesor antropologi di Universitas Yale yang tidak terlibat dalam penelitian ini. 

Ketua peneliti yang juga profesor arkeologi di Griffith University Australia Adam Brumm menuturkan, temuan ini menandai pertama kalinya para peneliti mempelajari genom manusia purba di Wallacea. Genom wanita itu menunjukkan bahwa dia sama-sama berkerabat dengan Aborigin Australia dan Papua saat ini. “Namun, garis keturunan khususnya memisahkan diri dari populasi ini pada titik awal waktu,” sebut Brumm. 

Dengan demikian, para peneliti tidak menemukan bukti bahwa orang-orang modern Sulawesi adalah keturunan dari pemburu-pengumpul Toalean, setidaknya berdasarkan genom wanita ini.

“Mungkin wanita Toalean ini membawa nenek moyang lokal dari orang-orang kuno yang tinggal di Sulawesi sebelum Australia dan pulau-pulau sekitarnya dihuni,” sebutnya.


 
Editor: Roni Yunianto

 

SEBELUMNYA

Sembuh dari Covid-19? Tetap Monitor Kondisi Tubuh!

BERIKUTNYA

'100 untuk 100' Program Bantuan Khusus bagi Pekerja Musik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: