Mantab, Arkeolog Temukan Kapal Mesir Kuno Berusia 2.200 Tahun di Laut Mediterania
26 July 2021 |
21:04 WIB
Genhype, para arkeolog berhasil menemukan bangkai kapal Mesir kuno berusia 2.200 tahun nih. Kapal yang tenggelam setelah dihantam reruntuhan kuil Amun akibat bencana gempa bumi itu itu ditemukan di bawah Laut Mediterania.
Tepatnya di Thonis-Heracleion, satu kota pelabuhan Mesir kuno yang tenggelam di dekat Canopic Mouth of the Nil, sekitar 32 km timur laut Alexandria.
Kapal itu disebut fast galley (galai cepat), sejenis kapal dengan layar besar yang didorong kecepatan tinggi oleh tim pendayung. Galai cepat yang baru ditemukan memiliki panjang 82 kaki (25 meter) dengan lunas datar, fitur yang biasa ditemukan di antara kapal kuno yang mengarungi Sungai Nil.
"Itu tenggelam setelah terkena tembok besar dari kuil Amun yang terkenal, yang hancur total (selama) peristiwa bencana di abad kedua SM (sebelum masehi)," kata tim arkeolog dalam sebuah pernyataan email yang dirilis oleh European Institute for Underwater Archaeology.
Kata Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir peristiwa bencana yang dimaksud kemungkinan adalah gempa bumi. Jenis kapal perang ini sekarang terletak di bawah tanah liat dan puing-puing yang berjarak lebih dari 5 meter dari kuil Amun.
Tepatnya di Thonis-Heracleion, satu kota pelabuhan Mesir kuno yang tenggelam di dekat Canopic Mouth of the Nil, sekitar 32 km timur laut Alexandria.
Kapal itu disebut fast galley (galai cepat), sejenis kapal dengan layar besar yang didorong kecepatan tinggi oleh tim pendayung. Galai cepat yang baru ditemukan memiliki panjang 82 kaki (25 meter) dengan lunas datar, fitur yang biasa ditemukan di antara kapal kuno yang mengarungi Sungai Nil.
"Itu tenggelam setelah terkena tembok besar dari kuil Amun yang terkenal, yang hancur total (selama) peristiwa bencana di abad kedua SM (sebelum masehi)," kata tim arkeolog dalam sebuah pernyataan email yang dirilis oleh European Institute for Underwater Archaeology.
Kata Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir peristiwa bencana yang dimaksud kemungkinan adalah gempa bumi. Jenis kapal perang ini sekarang terletak di bawah tanah liat dan puing-puing yang berjarak lebih dari 5 meter dari kuil Amun.
"Penemuan kapal cepat dari periode ini tetap sangat langka," kata Franck Goddio, presiden Institut Arkeologi Bawah Air Eropa.
Dia menjelaskan bahwa kapal tersebut dibangun dengan teknik mortise-and-tenon (purus dan lubang). Potongan-potongan kayu dengan tonjolan yang disebut tenon ditempatkan ke dalam potongan-potongan kayu dengan lubang yang disebut mortises. Hasilnya adalah sebuah kapal yang terbuat dari bagian-bagian kayu yang saling bertautan seperti puzzle.
Di lokasi kota yang tenggelam ini, para arkeolog juga menemukan tanah pemakaman yang telah digunakan sejak 2.400 tahun yang lalu. Tim menemukan tembikar yang dihias dengan rumit, termasuk satu bagian yang tampaknya memiliki lukisan ombak di atasnya.
Para arkeolog juga menemukan jimat emas yang menggambarkan Bes, dewa Mesir yang dikaitkan dengan kelahiran dan kesuburan. Orang Mesir kuno terkadang menggunakan gambar dewa untuk melindungi anak kecil dan wanita yang melahirkan.
Tanah pemakaman ditutupi dengan tumulus besar, tumpukan batu yang biasa digunakan di dunia kuno untuk menandai lokasi pemakaman.
Kota kuno tempat penemuan kapal ini dikenal sebagai Thonis bagi penduduk Mesir dan Heracleion bagi penduduk Yunani. Oleh karena itu, para arkeolog modern menyebutnya Thonis-Heracleion. Serangkaian gempa bumi mengakibatkan kota itu secara bertahap jatuh ke laut, sampai benar-benar tenggelam sekitar 1.000 tahun yang lalu.
Kota ini berkembang pada saat banyak orang Yunani datang ke Mesir dan membawa tradisi budaya mereka. Pada 332 SM, Alexander Agung menaklukkan Mesir dan garis penguasa yang diturunkan dari salah satu jenderalnya akan memerintah Mesir selama tiga abad.
Kota ini ditemukan kembali oleh para arkeolog dengan Kementerian Barang Antik dan Institut Arkeologi Bawah Air Eropa pada 1999-2000. Mereka telah mempelajari sisa-sisanya sejak itu.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.