Pameran Seni Rupa Nusantara menjadi salah satu pameran yang tidak diselenggarakan pada tahun ini (Sumber gambar ilustrasi: siaran pers/ Galeri Nasional Indonesia)

Ada Perubahan Tata Kelola, 3 Pameran di Galeri Nasional Batal Digelar Tahun Ini

04 August 2023   |   17:14 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Pameran Seni Rupa Koleksi Nasional, Pameran Seni Rupa Nusantara, dan Southeast Asia Plus (SEA+) merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Galeri Nasional Indonesia. Sayangnya, ketiga pemeran yang awalnya dijadwalkan berlangsung pada 2023, dipastikan tidak akan terselenggara pada tahun ini. 

Jarot Mahendra, Plt Kepala Unit Galeri Nasional Indonesia Museum Cagar dan Budaya Kemendikbud, mengatakan bahwa ketiga pameran tersebut tidak dilaksanakan pada 2023 lantaran perubahan tata kelola organisasi Galeri Nasional menjadi Museum Cagar dan Budaya (MCB).

“Jadi, ada penyesuaian program dari lembaga yang sekarang menjadi MCB,” katanya kepada Hypeabis.id

Baca juga: 5 Agenda Pameran Seni & Fotografi Agustus 2023, dari Eko Nugroho hingga Andy Dewantoro

Jarot menuturkan bahwa Galeri Nasional juga belum dapat memastikan apakah sejumlah program pameran yang dimiliki selama ini akan hilang atau tidak. Namun, galeri akan tetap mengusulkan program-program yang dimiliki galeri ke MCB. Menurutnya, akan sangat disayangkan jika agenda itu hilang, mengingat beberapa program telah berjalan baik dan dinantikan banyak orang. 

Dia menilai, tidak diadakannya sejumlah pameran yang kerap diadakan oleh galeri bukan terkait program tersebut mendatangkan pendapatan atau tidak. Namun, lebih kepada prioritas yang dimiliki oleh lembaga MCB. “Tahun ini MCB sedang fokus pada penataan organisasi dan branding lembaga,” ujarnya.

Untuk mengadakan sebuah program, lanjutnya, galeri harus mengajukan ke pihak MCB. Setelahnya, lembaga itu akan menganggarkan dan menyesuaikan alokasi yang dimiliki. Menurutnya, saat ini MCB memiliki alokasi dana khusus untuk kegiatan di Galeri Nasional Indonesia dan unit lain yang berada di bawahnya. 

Jarot menuturkan, galeri masih akan mendapat kebebasan untuk menyusun program. Namun, memang harus melakukan penyesuaian dengan MCB terkait dengan anggaran yang akan dikeluarkan. 

“Harapan besar kami setelah menjadi MCB adalah pelayanan akan meningkat. Hanya saja, saat ini kami masih dalam masa transisi. Jadi, seolah-olah masih sangat terbatas,” ujarnya. Dia juga berharap proses ini dapat berjalan normal dan meningkatkan layanan setelah transisi usai. 
 
 

Nasib Program Pameran 

Pustanto, Koordinator Koordinator Museum dan Galeri lembaga Museum dan Cagar Budaya (MCB), mengatakan bahwa lembaga ini akan melakukan sejumlah pembenahan sejak terbentuk. 

Di Galeri Nasional, pembenahan dilakukan terkait pembangunan fisik berupa renovasi gedung, yang akan mengurangi ketersediaan tempat. Selain itu, kebijakan istana yang tidak menampilkan koleksinya juga membuat Pameran Seni Rupa Koleksi Nasional tidak jadi digelar. 

Hal ini membuat Galeri Nasional mengadakan pameran pengganti dengan menampilkan koleksi mereka sendiri. Menurutnya, koleksi Galeri Nasional juga merupakan bagian penting dalam dunia seni Indonesia. Mereka juga punya aset yang mencapai lebih dari 2.000 koleksi. 

Terkait pameran SEA+, MCB memutuskan untuk melanjutkan fokus kajian mengenai pelaksanaanya dengan sejumlah pertimbangan. Salah satu di antaranya adalah terkait dengan kondisi politik. “Kalau tidak ada masalah kebijakan negara, itu akan diadakan pada akhir tahun, Oktober-Desember 2024,” katanya.

Sementara Pameran Nusantara bisa saja diadakan pada tahun depan. Namun, fokus renovasi gedung Galeri Nasional yang akan dilakukan juga akan menjadi pertimbangan tersendiri.

Selain ketiga pameran tersebut, tahun depan juga menjadi jadwal Pameran Manifesto. Pustanto menyebut bahwa penyelenggara agenda itu juga masih tentatif. Pihaknya masih akan melakukan perhitungan terhadap sarana dan prasarana ketika kajian bangunan selesai. Kendati begitu, program pameran yang sudah ada tidak akan dihilangkan. 

Menurutnya, MCB yang merupakan lembaga baru memiliki skala prioritas untuk tahun ini dan tahun depan. Pada tahun ini, anggaran yang keluar agak telat dari biasanya, yakni Desember tahun sebelumnya menjadi Mei atau Juni 2023 lantaran proses perubahan organisasi membutuhkan waktu lama.

Kondisi tersebut membuat organisasi memutuskan prioritas untuk layanan, kegiatan konservasi dan pemeliharan karya, operasional, serta belanja pegawai. Dengan begitu, layanan utama ke publik masih tetap berjalan.

Baca juga: Seni Merayakan Hidup Ala Daniel Kho dalam Pameran Castaneda Factor

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Fakta Unik KAWS:HOLIDAY, Instalasi Seni Ikonik yang Akan Hadir di Indonesia

BERIKUTNYA

Trailer Diluncurkan, Cek Jadwal Tayang Serial Mask Girl Besutan Kim Yong-hoon

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: