Kenali 3 Faktor Ini Yang Bisa Pengaruhi Kualitas Tidur Harian
03 August 2023 |
18:16 WIB
Tidak hanya untuk mengistirahatkan tubuh, tidur rupanya punya banyak manfaat yang baik untuk tubuh. Sleep Educator Vishal Dasani mengatakan bahwa tidur yang berkualitas bisa membantu memelihara kesehatan fisik dan mental secara lebih baik.
Tidur juga punya manfaat bagi orang yang sedang ingin berdiet dan mengendalikan pola makannya. Sebab, aktivitas beristirahat pada malam hari ini bisa membantu mengendalikan nafsu makan. Sistem imun dan tingkat konsentrasi juga lebih baik, bahkan disebut punya kaitan membuat kulit lebih glowing.
Tentu kita semua ingin mendapatkan manfaat tersebut. Namun, nyatanya tak semua orang bisa memiliki tidur yang berkualitas setiap hari. Ada kalanya tidur hanya jadi sekadar rutinitas harian sebelum memulai aktivitas esok hari semata.
Vishal mengatakan bahwa ada tiga faktor utama yang memengaruhi kualitas tidur harian seseorang. Jika ketiga faktor ini bisa diatur dan dikendalikan, seseorang bisa mendapatkan tidur yang berkualitas dengan mudah.
Salah satu faktor paling berpengaruh dalam menentukan kualitas tidur adalah kuantitas. Durasi tidur orang dewasa dalam satu hari umumnya adalah 7 jam sampai 8 jam. Namun, tak sedikit yang kuantitas tidurnya di bawah angka ideal tersebut.
“Pada saat kita mendapatkan kuantitas tidur yang cukup, itu menjadi salah satu tanda kita sudah mendapatkan tidur yang berkualitas,” ungkapnya dalam acara Samsung Galaxy Watch6 Online Media Q&A Session secara daring, Kamis (03/8).
Kemudian, faktor kedua yang cukup berpengaruh ialah kualitas tidur tersebut. Kuantitas tidur yang sudah ideal akan terasa percuma jika ternyata kualitas tidurnya masih buruk. Penentuan kualitas tidur ini bisa dilihat dari beberapa cara.
Umumnya, seseorang yang tertidur akan memasuki tiga fase besar, yakni Light Sleep, Deep Sleep, dan Rem Sleep. Pada fase pertama, aktivitas otak mulai melambat, ritme jantung dan pernafasan lebih stabil, otot mulai rileks, dan terjadi proses konsolidasi memori.
Kemudian, fase tidur akan memasuki area lebih dalam di mana fungsi restorasi fisik mulai terjadi. Terakhir, seseorang akan memasuki Rem Sleep di mana sebagian besar mimpi terjadi pada fase terakhir ini.
Setiap orang akan mengalami tiga fase ini dengan durasi yang berbeda-beda sesuai kebutuhan tubuh. Ciri utama semua fase dilalui dengan ideal ialah bangun tidur akan terasa lebih segar, suasana hati baik, dan siap untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
“Ketiga fase tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda, tetapi sangat berpengaruh terhadap fungsi restorasi tubuh,” imbuhnya.
Adapun, faktor ketiga yang memengaruhi kualitas tidur adalah konsistensi. Tidur berkualitas akan terjadi ketika seseorang sudah memiliki jadwal tidur yang teratur. Hal ini kemudian akan membuat tubuh secara otomatis memiliki jam biologis.
Artinya, ketika seseorang tertidur pada jam 11 malam, maka seterusnya sebaiknya selalu terlelap pada jam tersebut. Keteraturan ini akan membuat kita tidak kesulitan tidur dan waktu istirahat pun akan jauh lebih berkualias.
Menurut Vishal, seseorang yang kesulitan tidur bisa jadi disebabkan oleh pola kebiasaan ini. Mereka terbiasa tidur tak tentu waktu sehingga tubuh tak memiliki jam biologis yang pasti.
Baca juga: Overthinking Hingga Sulit Tidur, Kenali Ragam Gejala Kecemasan
Oleh karena itu, Vishal menyarankan agar seseorang yang ingin tidurnya berkualitas selalu memperhatikan kuantitas, kualitas, dan konsistensinya. Ketiganya tidak bisa berjalan sendiri-sendiri karena satu sama lain saling berkaitan.
“Jadwal tidur yang konsisten akan mempermudah proses tidur dan menjaga kualitas tidur dan benar-benar bermanfaat untuk restorasi fisik, mental, dan emosional,” jelasnya.
Editor: M R Purboyo
Tidur juga punya manfaat bagi orang yang sedang ingin berdiet dan mengendalikan pola makannya. Sebab, aktivitas beristirahat pada malam hari ini bisa membantu mengendalikan nafsu makan. Sistem imun dan tingkat konsentrasi juga lebih baik, bahkan disebut punya kaitan membuat kulit lebih glowing.
Tentu kita semua ingin mendapatkan manfaat tersebut. Namun, nyatanya tak semua orang bisa memiliki tidur yang berkualitas setiap hari. Ada kalanya tidur hanya jadi sekadar rutinitas harian sebelum memulai aktivitas esok hari semata.
Vishal mengatakan bahwa ada tiga faktor utama yang memengaruhi kualitas tidur harian seseorang. Jika ketiga faktor ini bisa diatur dan dikendalikan, seseorang bisa mendapatkan tidur yang berkualitas dengan mudah.
Salah satu faktor paling berpengaruh dalam menentukan kualitas tidur adalah kuantitas. Durasi tidur orang dewasa dalam satu hari umumnya adalah 7 jam sampai 8 jam. Namun, tak sedikit yang kuantitas tidurnya di bawah angka ideal tersebut.
“Pada saat kita mendapatkan kuantitas tidur yang cukup, itu menjadi salah satu tanda kita sudah mendapatkan tidur yang berkualitas,” ungkapnya dalam acara Samsung Galaxy Watch6 Online Media Q&A Session secara daring, Kamis (03/8).
Ilustrasi tidur (Sumber gambar: Freepik)
Kemudian, faktor kedua yang cukup berpengaruh ialah kualitas tidur tersebut. Kuantitas tidur yang sudah ideal akan terasa percuma jika ternyata kualitas tidurnya masih buruk. Penentuan kualitas tidur ini bisa dilihat dari beberapa cara.
Umumnya, seseorang yang tertidur akan memasuki tiga fase besar, yakni Light Sleep, Deep Sleep, dan Rem Sleep. Pada fase pertama, aktivitas otak mulai melambat, ritme jantung dan pernafasan lebih stabil, otot mulai rileks, dan terjadi proses konsolidasi memori.
Kemudian, fase tidur akan memasuki area lebih dalam di mana fungsi restorasi fisik mulai terjadi. Terakhir, seseorang akan memasuki Rem Sleep di mana sebagian besar mimpi terjadi pada fase terakhir ini.
Setiap orang akan mengalami tiga fase ini dengan durasi yang berbeda-beda sesuai kebutuhan tubuh. Ciri utama semua fase dilalui dengan ideal ialah bangun tidur akan terasa lebih segar, suasana hati baik, dan siap untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
“Ketiga fase tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda, tetapi sangat berpengaruh terhadap fungsi restorasi tubuh,” imbuhnya.
Adapun, faktor ketiga yang memengaruhi kualitas tidur adalah konsistensi. Tidur berkualitas akan terjadi ketika seseorang sudah memiliki jadwal tidur yang teratur. Hal ini kemudian akan membuat tubuh secara otomatis memiliki jam biologis.
Artinya, ketika seseorang tertidur pada jam 11 malam, maka seterusnya sebaiknya selalu terlelap pada jam tersebut. Keteraturan ini akan membuat kita tidak kesulitan tidur dan waktu istirahat pun akan jauh lebih berkualias.
Menurut Vishal, seseorang yang kesulitan tidur bisa jadi disebabkan oleh pola kebiasaan ini. Mereka terbiasa tidur tak tentu waktu sehingga tubuh tak memiliki jam biologis yang pasti.
Baca juga: Overthinking Hingga Sulit Tidur, Kenali Ragam Gejala Kecemasan
Oleh karena itu, Vishal menyarankan agar seseorang yang ingin tidurnya berkualitas selalu memperhatikan kuantitas, kualitas, dan konsistensinya. Ketiganya tidak bisa berjalan sendiri-sendiri karena satu sama lain saling berkaitan.
“Jadwal tidur yang konsisten akan mempermudah proses tidur dan menjaga kualitas tidur dan benar-benar bermanfaat untuk restorasi fisik, mental, dan emosional,” jelasnya.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.