Patut Dicoba! 7 Cara Agar Tidur Lebih Nyenyak dan Berkualitas
18 March 2022 |
07:59 WIB
Mungkin banyak dari Genhype yang belum tahu, kalau hari ini adalah Hari Tidur Sedunia 2022 atau World Sleep Day. Hari ini diperingati setiap tahun untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya tidur untuk kesehatan fisik dan mental.
Tidur adalah salah satu istirahat terbaik bagi tubuh untuk mengembalikan energi setelah seharian beraktifitas. Sayangnya, tidak sedikit orang yang mengalami gangguan tidur di malam hari.
Secara umum gangguan tidur terkait dengan ketidakpuasan dalam hal kualitas, waktu atau kemudahan masuk tidur (timing), dan durasi tidur. Kondisi ini nyatanya memberi efek yang buruk bagi kesehatan.
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RS Pondok Indah Puri Indah, dr. Leonardi A. Goenawan mengatakan, efek buruk yang didapat beberapa diantaranya seperti gangguan sistem kekebalan tubuh, gangguan pola makan, hingga timbulnya obesitas.
Tidak henti di situ, gangguan tidur bisa menjadi pencetus berbagai masalah mental, baik itu konsentrasi terganggu, mudah marah, kecemasan, hingga depresi. Efek buruk lainnya yakni meningkatkan risiko diabetes, gangguan sistem jantung dan pembuluh darah, serta gangguan sistem reproduksi alias dapat memengaruhi performa seksual hingga kesuburan seseorang.
Nah, untuk mendapatkan kembali kualitas tidur, berikut tips yang dibagikan Leonardi:
Apabila hobi mengonsumsi kopi, pastikan konsumsi secukupnya dan setidaknya berjarak 12 jam dari jam tidur. Kemudian hindari makan berat 3 jam sebelum tidur.
Editor: Gita Carla
Tidur adalah salah satu istirahat terbaik bagi tubuh untuk mengembalikan energi setelah seharian beraktifitas. Sayangnya, tidak sedikit orang yang mengalami gangguan tidur di malam hari.
Secara umum gangguan tidur terkait dengan ketidakpuasan dalam hal kualitas, waktu atau kemudahan masuk tidur (timing), dan durasi tidur. Kondisi ini nyatanya memberi efek yang buruk bagi kesehatan.
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RS Pondok Indah Puri Indah, dr. Leonardi A. Goenawan mengatakan, efek buruk yang didapat beberapa diantaranya seperti gangguan sistem kekebalan tubuh, gangguan pola makan, hingga timbulnya obesitas.
Tidak henti di situ, gangguan tidur bisa menjadi pencetus berbagai masalah mental, baik itu konsentrasi terganggu, mudah marah, kecemasan, hingga depresi. Efek buruk lainnya yakni meningkatkan risiko diabetes, gangguan sistem jantung dan pembuluh darah, serta gangguan sistem reproduksi alias dapat memengaruhi performa seksual hingga kesuburan seseorang.
Nah, untuk mendapatkan kembali kualitas tidur, berikut tips yang dibagikan Leonardi:
1. Disiplin
Mulailah dengan membuat jadwal tidur yang disiplin, berupa tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya. Kata Leonardi waktu tidur yang sudah ditetapkan tersebut harus menjadi prioritas dan tidak boleh dikalahkan oleh aktivitas lainnya. Apabila jadwal tidur kita berbeda jauh dengan jadwal tidur yang sehat, maka ubahlah secara bertahap tetapi konsisten.2. Tidur 7-8 jam
Upayakan tidur 7-8 jam saat malam dan 30 menit saat siang untuk memulihkan energi di siang hari, dan jangan lakukan terlalu sore.3. Rutinitas
Selain itu, cobalah untuk melakukan rutinitas malam hari yang kondusif dan konsisten seperti menyikat gigi, mengganti pakaian tidur, dilanjutkan dengan membaca santai.4. Relaksasi
Manfaatkan sarana yang membantu kita untuk merasa relaks dan mengantuk. Redupkan lampu, matikan semua perangkat elektronik, terutama gawai karena akan kembali memberikan stimulasi pada kerja saraf. "Melatih metode relaksasi yang cocok untuk kondisi fisik masing-masing," kata Leonardi.5. Hidup sehat
Kebiasaan sehat juga dapat membantu kualitas tidur. Oleh karena itu, Leonardi menyarankan setidaknya kita terpapar sinar matahari pagi untuk menjaga irama sirkadian tubuh, melakukan aktivitas fisik yang cukup, hindari merokok, alkohol, dan kopi.Apabila hobi mengonsumsi kopi, pastikan konsumsi secukupnya dan setidaknya berjarak 12 jam dari jam tidur. Kemudian hindari makan berat 3 jam sebelum tidur.
6. Tempat tidur ya untuk tidur
Jangan menggunakan tempat tidur untuk aktivitas lain kecuali untuk tidur. Diakui Leonardi banyak orang yang menggunakan tempat tidur sebagai tempat kerja, nonton, makan, dan berbagai aktivitas lainnya, akibatnya hal ini akan menghilangkan asosiasi otak antara tempat tidur dengan tidur.7. Optimalisasi kamar tidur
Terakhir, dia menyarankan untuk mengoptimalisasi kamar tidur. Untuk bisa tidur dengan baik, ruang tidur harus mampu memunculkan suasana tenang dan tentram. "Faktor-faktor fisik seperti cahaya, suhu ruangan, kebisingan, aroma, dan tata letak ruang tidur dapat memengaruhi kualitas tidur. Demikian pula dengan kenyamanan tempat tidur," pungkas Leonardi.Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.