Hadirkan Cerita Sejarah yang Menyenangkan, Teater Musikal Mekhala and Krakatoa Spirit Siap Digelar di Bandung
02 August 2023 |
14:00 WIB
Dunia Ajaib Kokomang, bekerja sama dengan Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) dan United States of Bandung Percussion (USBP) akan mengadakan pertunjukan teater musikal anak bertajuk Mekhala and Krakatoa Spirit. Acara yang belangsung di Bale Handap SSAS, Bandung, Jaw Barat, pada Sabtu, 5 Agustus 2023, mulai pukul 15.00 WIB itu akan menyajikan cerita sejarah yang menyenangkan.
Naskah Mekhala and Krakatoa Spirit berkisah tentang Mekhala, yakni anak perempuan jenius berusia 8 tahun yang tinggal di Belanda. Sang ibu yang bernama Evie adalah seorang kurir dan mata-mata Belanda. Adapun, ayah Mekhala adalah seorang pria ahli botani.
Baca juga: Rara Sudirman & Quinn Salman Rela Tak Liburan Demi Pentas Musikal Benih Yang Bernilai
Kematian Ibu Mekhala bertepatan dengan penugasan ayahnya sebagai Kepala Kebun Raya Bogor, sehingga mereka berdua harus pulang ke Nusantara. Di negara ini, Mekhala menemukan tugas sebagai seorang pemanggil ruh benih agar tanaman dapat kembali tumbuh di Krakatau.
Dia bersama dengan empat orang sahabat menikmati tanah Tu Ba Ba. “Tu Ba Ba dalam hal ini berupa imajinasi tentang tanah terbaik untuk anak-anak tumbuh dan belajar,” demikian dikutip dari rilis yang diterima Hypeabis.id, Rabu (2/8/2023).
Dalam naskah ini, semua tokoh dalam kisah Mekhala diadaptasi dari kisah para tokoh besar Nusantara. Penamaan itu bermula dari kerinduan pembuat naskah terhadap narasi baru tentang Nusantara.
Narasi baru itu bercerita tentang bangsa-bangsa lain yang datang ke Nusantara bukan karena ingin menjajah, tapi lantaran memiliki sistem pendidikan yang luar biasa sehingga melahirkan banyak tokoh besar.
Kisah tokoh besar dalam naskah itu diadaptasi menjadi keseharian yang ringan. Dengan begitu, maka dapat dimainkan oleh anak-anak dengan rentang usia 5 – 11 tahun.
Penyelenggara berharap dapat mulai bisa menggarap cerita sejarah untuk anak-anak tanpa memberi kesan membosankan dan penuh pesan moral melalui pertunjukan Mekhala and Krakatoa Spirit.
Untuk diketahui, Kokomang lahir dari pengalaman anak-anak penyintas kekerasan. Tujuan awal pendiriannya adalah menjadi ruang terapi bagi para anak dengan pengalaman traumatik, seperti kekerasan atau kematian orang terdekat.
Pada awal berdirinya Kokomang, kelas penulisan dan dongeng digunakan sebagai metode terapi. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka membutuhkan ruang yang lebih besar untuk berekspresi. Kokomang mulai bertransformasi membuat pertunjukan untuk anak-anak.
Dikutip dari akun media sosial instragram Kokomang, para pemain dalam pertunjukan ini adalah Raihan, Tiara, Naura, Laila, Sinar, Kiran, Ashel, Gesang, Rifqi, Santa, Malik, Senja, Dayu, Leica, Ditha, Kala, Kai, Luey, dan Genta.
Sementara itu, sutradara film ini terdiri dari 4 orang, yakni Rani, Reisky, Abai, dan Yessy. Pertunjukan teater musikal anak ini juga menggandeng Jarwo sebagai pemusik, Kia yang menjadi koregrafer, dan Yessy sebagai penulis naskah. Manager produksi pertunjukan teater musikal anak Mekhala dan Krakatoa Spirit adalah Dinni.
Baca juga: Sekolah Cikal Bawakan Teater Musikal Bertajuk Playground of Mataram 2023
Editor: Dika Irawan
Naskah Mekhala and Krakatoa Spirit berkisah tentang Mekhala, yakni anak perempuan jenius berusia 8 tahun yang tinggal di Belanda. Sang ibu yang bernama Evie adalah seorang kurir dan mata-mata Belanda. Adapun, ayah Mekhala adalah seorang pria ahli botani.
Baca juga: Rara Sudirman & Quinn Salman Rela Tak Liburan Demi Pentas Musikal Benih Yang Bernilai
Kematian Ibu Mekhala bertepatan dengan penugasan ayahnya sebagai Kepala Kebun Raya Bogor, sehingga mereka berdua harus pulang ke Nusantara. Di negara ini, Mekhala menemukan tugas sebagai seorang pemanggil ruh benih agar tanaman dapat kembali tumbuh di Krakatau.
Dia bersama dengan empat orang sahabat menikmati tanah Tu Ba Ba. “Tu Ba Ba dalam hal ini berupa imajinasi tentang tanah terbaik untuk anak-anak tumbuh dan belajar,” demikian dikutip dari rilis yang diterima Hypeabis.id, Rabu (2/8/2023).
Dalam naskah ini, semua tokoh dalam kisah Mekhala diadaptasi dari kisah para tokoh besar Nusantara. Penamaan itu bermula dari kerinduan pembuat naskah terhadap narasi baru tentang Nusantara.
Narasi baru itu bercerita tentang bangsa-bangsa lain yang datang ke Nusantara bukan karena ingin menjajah, tapi lantaran memiliki sistem pendidikan yang luar biasa sehingga melahirkan banyak tokoh besar.
Kisah tokoh besar dalam naskah itu diadaptasi menjadi keseharian yang ringan. Dengan begitu, maka dapat dimainkan oleh anak-anak dengan rentang usia 5 – 11 tahun.
Penyelenggara berharap dapat mulai bisa menggarap cerita sejarah untuk anak-anak tanpa memberi kesan membosankan dan penuh pesan moral melalui pertunjukan Mekhala and Krakatoa Spirit.
Untuk diketahui, Kokomang lahir dari pengalaman anak-anak penyintas kekerasan. Tujuan awal pendiriannya adalah menjadi ruang terapi bagi para anak dengan pengalaman traumatik, seperti kekerasan atau kematian orang terdekat.
Pada awal berdirinya Kokomang, kelas penulisan dan dongeng digunakan sebagai metode terapi. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka membutuhkan ruang yang lebih besar untuk berekspresi. Kokomang mulai bertransformasi membuat pertunjukan untuk anak-anak.
Dikutip dari akun media sosial instragram Kokomang, para pemain dalam pertunjukan ini adalah Raihan, Tiara, Naura, Laila, Sinar, Kiran, Ashel, Gesang, Rifqi, Santa, Malik, Senja, Dayu, Leica, Ditha, Kala, Kai, Luey, dan Genta.
Sementara itu, sutradara film ini terdiri dari 4 orang, yakni Rani, Reisky, Abai, dan Yessy. Pertunjukan teater musikal anak ini juga menggandeng Jarwo sebagai pemusik, Kia yang menjadi koregrafer, dan Yessy sebagai penulis naskah. Manager produksi pertunjukan teater musikal anak Mekhala dan Krakatoa Spirit adalah Dinni.
Baca juga: Sekolah Cikal Bawakan Teater Musikal Bertajuk Playground of Mataram 2023
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.