Ingin Memulai Karier Sebagai Ilustrator? Simak 3 Tip Ini
01 August 2023 |
17:19 WIB
1
Like
Like
Like
Profesi di bidang seni digital, seperti desainer grafis, ilustrator, dan animator, semakin diminati sebagai pilihan karier bagi banyak anak muda. Tak dapat dipungkiri bahwa kegiatan menggambar, yang pada awalnya hanya dianggap sebagai hobi, kini menjadi ladang penghasilan yang menjanjikan bagi mereka yang mengelolanya dengan bijaksana.
Kebutuhan branding berbagai merek yang tak ada habisnya dapat membuka peluang besar bagi pekerja bidang seni, tak terkecuali bagi ilustrator.
Banyak merek-merek besar yang membutuhkan jasa ilustrator untuk membuat gambar-gambar menarik sebagai bagian dari kebutuhan branding dan iklan. Sebab, visual yang menarik dapat menjadi strategi jitu untuk menggaet perhatian konsumen.
Baca juga: Mengenal Lenny Wen, Ilustrator di Balik Ikon Google Doodle Dokter Sulianti Saroso
Hypeabis.id melalukan wawancara dengan Dion MBD, ilustrator dan founder komunitas Ilustra.see, yang membagikan pandangannya mengenai hal-hal esensial yang harus diketahui sebelum memulai karier sebagai ilustrator.
Saat ini, mengikuti suatu hal yang sedang tren sering kali jadi pilihan untuk menarik perhatian calon klien. Akan tetapi, perlu dipertimbangkan juga bahwa sesuatu yang sedang tren biasanya juga marak dilakukan orang lain. Sehingga, perbedaan dan ciri khas dapat menjadi nilai jual lebih yang akan dilirik calon klien.
“Untuk teman-teman yang baru mulai, gapapa untuk jadi general dulu. Tapi perlu dipikirkan juga branding personal untuk jangka panjangnya,” jelas Dion.
Menurut Dion, dengan menjadi autentik dan fokus pada ciri khas karya, akan lebih mudah untuk menemukan klien yang secara spesifik membutuhkan tipe gambar sesuai ciri khasnya. Dion pun menambahkan bahwa menemukan ciri khas pada karya tentunya tidak instan.
Perlu proses yang panjang untuk mengenali diri sendiri, mengasah pola pikir dalam membuat konsep ilustrasi, serta terus melatih kemampuan menggambar.
“Lebih baik fokus pada perkembangan diri, secara objektif apakah karyaku yang sekarang sudah lebih bagus dari yang kemarin,” tambah Dion.
Daripada berlarut pada kekurangan diri, akan lebih baik jika fokus pada progress dan memperbaiki karya dengan konsisten. Maka dari itu, penting untuk dapat mengelola emosi dan self-esteem untuk menjaga kesehatan mental selama berkarya.
Pekerjaan sebagai ilustrator maupun desainer grafis sering dipandang sebelah mata. Beberapa orang masih menganggap pekerjaan ini hanya sekadar menggambar tanpa adanya proses kreatif di dalamnya.
Untuk itu, penting bagi seorang ilustrator untuk mengetahui nilai diri dan karyanya. Hal ini bisa dilihat dari pengalaman, baik secara jam terbang maupun skala proyek sebelumnya.
Seorang ilustrator juga harus dapat mempertimbangkan kebutuhan personal, seperti kesehatan fisik, kebutuhan hidup, hingga biaya yang harus dikeluarkan untuk peralatan ilustrasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesejahteraan ilustrator selama berkarier.
Baca juga: Ilustrator Yessiow Gaungkan Nama Indonesia di Panggung Seni Mural Internasional
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Kebutuhan branding berbagai merek yang tak ada habisnya dapat membuka peluang besar bagi pekerja bidang seni, tak terkecuali bagi ilustrator.
Banyak merek-merek besar yang membutuhkan jasa ilustrator untuk membuat gambar-gambar menarik sebagai bagian dari kebutuhan branding dan iklan. Sebab, visual yang menarik dapat menjadi strategi jitu untuk menggaet perhatian konsumen.
Baca juga: Mengenal Lenny Wen, Ilustrator di Balik Ikon Google Doodle Dokter Sulianti Saroso
Hypeabis.id melalukan wawancara dengan Dion MBD, ilustrator dan founder komunitas Ilustra.see, yang membagikan pandangannya mengenai hal-hal esensial yang harus diketahui sebelum memulai karier sebagai ilustrator.
1. Temukan ciri khas karya
Setiap profesi memiliki spesialisasi yang spesifik pada satu bidang tertentu. Di tengah persaingan dengan ribuan ilustrator lain yang memasarkan kebolehannya di internet, menjadi tantangan tersendiri agar sebuah karya dapat menarik perhatian calon klien.Salah satu karya Dion (Sumber gambar: Instagram/dionmbd)
Saat ini, mengikuti suatu hal yang sedang tren sering kali jadi pilihan untuk menarik perhatian calon klien. Akan tetapi, perlu dipertimbangkan juga bahwa sesuatu yang sedang tren biasanya juga marak dilakukan orang lain. Sehingga, perbedaan dan ciri khas dapat menjadi nilai jual lebih yang akan dilirik calon klien.
“Untuk teman-teman yang baru mulai, gapapa untuk jadi general dulu. Tapi perlu dipikirkan juga branding personal untuk jangka panjangnya,” jelas Dion.
Menurut Dion, dengan menjadi autentik dan fokus pada ciri khas karya, akan lebih mudah untuk menemukan klien yang secara spesifik membutuhkan tipe gambar sesuai ciri khasnya. Dion pun menambahkan bahwa menemukan ciri khas pada karya tentunya tidak instan.
Perlu proses yang panjang untuk mengenali diri sendiri, mengasah pola pikir dalam membuat konsep ilustrasi, serta terus melatih kemampuan menggambar.
2. Belajar kelola emosi
Masalah yang kerap dialami ilustrator adalah perasaan kurang puas terhadap karya yang sudah digarap. Meskipun klien menyatakan puas dengan hasil akhir karya, terkadang ilustrator merasa bahwa seharusnya dia bisa menghasilkan karya yang lebih baik. Perasaan kurang puas adalah hal yang wajar terjadi dalam berkarya. Akan tetapi, menurut Dion, akan lebih baik jika kita fokus pada perkembangan diri sendiri.“Lebih baik fokus pada perkembangan diri, secara objektif apakah karyaku yang sekarang sudah lebih bagus dari yang kemarin,” tambah Dion.
Daripada berlarut pada kekurangan diri, akan lebih baik jika fokus pada progress dan memperbaiki karya dengan konsisten. Maka dari itu, penting untuk dapat mengelola emosi dan self-esteem untuk menjaga kesehatan mental selama berkarya.
3. Know your worth
Pekerjaan sebagai ilustrator maupun desainer grafis sering dipandang sebelah mata. Beberapa orang masih menganggap pekerjaan ini hanya sekadar menggambar tanpa adanya proses kreatif di dalamnya.Untuk itu, penting bagi seorang ilustrator untuk mengetahui nilai diri dan karyanya. Hal ini bisa dilihat dari pengalaman, baik secara jam terbang maupun skala proyek sebelumnya.
Seorang ilustrator juga harus dapat mempertimbangkan kebutuhan personal, seperti kesehatan fisik, kebutuhan hidup, hingga biaya yang harus dikeluarkan untuk peralatan ilustrasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesejahteraan ilustrator selama berkarier.
Baca juga: Ilustrator Yessiow Gaungkan Nama Indonesia di Panggung Seni Mural Internasional
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.