Perjalanan Karier Elena Xausa, Ilustrator Muda yang Meninggal Akibat Kanker
23 December 2022 |
18:46 WIB
Ilustrator dan desainer grafis kelahiran Italia, Elena Xausa, meninggal dunia pada Minggu, (27/11/2022), setelah berjuang melawan penyakit serius sejak 2019. Suaminya, Lorenzo Fonda, mengumumkan kematiannya di Instagram yang disebabkan oleh kanker usus buntu.
Xausa dikenal lewat ilustrasinya yang menggambarkan semangat dan menggugah pikiran ,serta telah membuat karya untuk berbagai majalah terkenal termasuk The New York Times, The New Yorker, Washington Post, Le Monde, Der Spiegel, dan banyak lagi.
Dia juga pernah berkolaborasi dengan klien terkenal seperti Apple, Nike, dan Adidas. Semangat hidup dari karya-karyanya juga tercermin dalam kehidupan pribadinya, terlebih saat dia diketahui tengah menahan penyakitnya dibantu dengan kekuatan dan energi positif yang luar biasa.
Baca juga: Mengenang George Perez, Ilustrator Komik Marvel yang Karyanya Melegenda
Ilustrasi Xausa dikenal dengan bentuk-bentuk minimalis yang digariskan dengan berani yang diisi dengan warna-warna cerah dan solid. Visual karyanya sering kali merupakan metafora visual yang menonjolkan ironi suatu situasi.
Dalam satu ilustrasi yang dibuat untuk The New Yorker selama pandemi virus corona, dia membuat sebuah karakter ikonik bingung di mana harus meletakkan botol anggur di atas meja makan, yang tidak menyisakan ruang oleh botol pembersih tangan yang terlalu besar.
Untuk promosi acara TV MasterChef Italia, dia menggambarkan kamera yang menyorot sepiring makanan dalam satu gambar dan sebuah pisang yang sedang mengelupas kulitnya dengan ritsleting.
Dilansir dari The New York Times, pada 2018, Xausa menjadi salah satu dari 21 artis yang dipilih oleh Apple untuk mempromosikan pembukaan toko pertamanya di Milan. Karyanya untuk acara tersebut terinspirasi oleh pertanyaan "Apa yang kamu lakukan besok, Milan?"
“Ini semua tentang apa yang dipikirkan oleh orang-orang Milan yang sibuk,” tulisnya di situs webnya.
Meskipun pekerjaan utama Xausa adalah sebagai ilustrator, dia juga gemar menghidupkan gambarnya melalui animasi atau membuat karya tiga dimensi dengan mendesain objek dan membuat jendela toko.
Warna-warna cerah, corat-coret ramping, wajah ekspresif, dan referensi jenaka telah menjadi branding Xausa, menghiasi semua karyanya, baik statis maupun animasi.
Menurut obituari yang diunggah Design Boom, semasa hidupnya, Xausa senang berpindah-pindah dan pernah tinggal di Berlin, Milan, Brooklyn, dan Venesia. Di tahun-tahun terakhirnya, dia tinggal di Marostica, kampung halamannya. Pengalamannya dengan tempat, budaya, dan orang yang berbeda juga tercermin dalam karyanya.
Dia mampu mengembangkan bahasa visual universal dengan simbol-simbol yang menarik bagi orang-orang dari berbagai latar belakang. Itulah alasan mengapa dia begitu dicari oleh merek dan klien dari seluruh dunia.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Tablet Grafis dan Keunggulannya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor:Syaiful Millah
Xausa dikenal lewat ilustrasinya yang menggambarkan semangat dan menggugah pikiran ,serta telah membuat karya untuk berbagai majalah terkenal termasuk The New York Times, The New Yorker, Washington Post, Le Monde, Der Spiegel, dan banyak lagi.
Dia juga pernah berkolaborasi dengan klien terkenal seperti Apple, Nike, dan Adidas. Semangat hidup dari karya-karyanya juga tercermin dalam kehidupan pribadinya, terlebih saat dia diketahui tengah menahan penyakitnya dibantu dengan kekuatan dan energi positif yang luar biasa.
Baca juga: Mengenang George Perez, Ilustrator Komik Marvel yang Karyanya Melegenda
Ilustrasi Xausa dikenal dengan bentuk-bentuk minimalis yang digariskan dengan berani yang diisi dengan warna-warna cerah dan solid. Visual karyanya sering kali merupakan metafora visual yang menonjolkan ironi suatu situasi.
Dalam satu ilustrasi yang dibuat untuk The New Yorker selama pandemi virus corona, dia membuat sebuah karakter ikonik bingung di mana harus meletakkan botol anggur di atas meja makan, yang tidak menyisakan ruang oleh botol pembersih tangan yang terlalu besar.
Untuk promosi acara TV MasterChef Italia, dia menggambarkan kamera yang menyorot sepiring makanan dalam satu gambar dan sebuah pisang yang sedang mengelupas kulitnya dengan ritsleting.
Dilansir dari The New York Times, pada 2018, Xausa menjadi salah satu dari 21 artis yang dipilih oleh Apple untuk mempromosikan pembukaan toko pertamanya di Milan. Karyanya untuk acara tersebut terinspirasi oleh pertanyaan "Apa yang kamu lakukan besok, Milan?"
“Ini semua tentang apa yang dipikirkan oleh orang-orang Milan yang sibuk,” tulisnya di situs webnya.
Meskipun pekerjaan utama Xausa adalah sebagai ilustrator, dia juga gemar menghidupkan gambarnya melalui animasi atau membuat karya tiga dimensi dengan mendesain objek dan membuat jendela toko.
Warna-warna cerah, corat-coret ramping, wajah ekspresif, dan referensi jenaka telah menjadi branding Xausa, menghiasi semua karyanya, baik statis maupun animasi.
Menurut obituari yang diunggah Design Boom, semasa hidupnya, Xausa senang berpindah-pindah dan pernah tinggal di Berlin, Milan, Brooklyn, dan Venesia. Di tahun-tahun terakhirnya, dia tinggal di Marostica, kampung halamannya. Pengalamannya dengan tempat, budaya, dan orang yang berbeda juga tercermin dalam karyanya.
Dia mampu mengembangkan bahasa visual universal dengan simbol-simbol yang menarik bagi orang-orang dari berbagai latar belakang. Itulah alasan mengapa dia begitu dicari oleh merek dan klien dari seluruh dunia.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Tablet Grafis dan Keunggulannya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor:Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.