Karbohidrat dibutuhkan untuk menghasilkan energi pada tubuh. (Sumber gambar : Freepik)

Penderita Diabetes Bisa Makan Karbohidrat Enggak Ya? Ini Kata Dokter

01 August 2023   |   13:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Karbohidrat dianggap sebagai musuh bagi penderita diabetes. Salah satu zat yang berperan penting dalam proses pembentukan energi ini juga sangat mempengaruhi kadar gula darah. Bagi diabetesi, peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Kadar gula darah yang tinggi bagi penderita diabetes dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung koroner, penyakit ginjal, kerusakan saraf, hingga infeksi jaringan, terutama pada kaki. Oleh karena itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Bekasi Melisa Diah Puspitasari mengimbau para diabetisi harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi.
??????
Baca juga: Manfaat Zumba Kids, Bisa Cegah Diabetes Pada Anak

Dia menerangkan, terdapat tiga jenis karbohidrat yang terkandung dalam makanan yaitu gula, pati, dan serat. Gula merupakan tipe karbohidrat sederhana yang bisa langsung dicerna oleh tubuh ketika dikonsumsi. 

“Gula bisa ditemukan pada makanan manis seperti buah utuh, jus, produk susu, madu, hingga makanan olahan seperti permen dan kue-kue,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/8/2023).

Adapun pati adalah tipe karbohidrat kompleks yang membutuhkan waktu lama untuk mencernanya hingga menjadi energi. Pati biasa ditemukan pada makanan pokok seperti nasi, kentang, pasta, ubi, dan jagung.

Sementara serat, sama seperti pati. Serat adalah jenis karbohidrat kompleks dan biasa ditemukan pada makanan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian. Beberapa makanan seperti nasi dan gandum diketahui memiliki jenis karbohidrat lebih dari satu. Kendati demikian, makanan yang kaya akan serat dapat membantu mengontrol kadar gula darah, sehingga baik untuk penderita diabetes.

Melisa menyampaikan kadar gula darah sebenarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari tingkat stres, istirahat, hingga kesehatan. Namun, tidak dapat dipungkiri jika makanan adalah salah satu faktor terbesar yang akan mempengaruhi kadar gula darah. 

Mengapa demikian? Melisa menerangkan peningkatan gula darah dari makanan bisa terjadi karena hasil akhir pemecahan karbohidrat dalam tubuh adalah berupa gula atau glukosa. Glukosa akan masuk ke dalam peredaran darah menuju ke seluruh sel-sel tubuh. 

Diabetisi diketahui memiliki kondisi di mana tubuh tidak dapat memasukkan gula ke dalam sel-sel tubuh karena gangguan pada insulin. Nah, insulin diproduksi oleh pankreas yang membantu masuknya glukosa dari darah ke sel-sel tubuh. 

“Tanpa insulin atau bila insulin ada namun tidak bekerja optimal, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel,” terangnya.

Melisa menuturkan apabila diabetisi mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan, maka kadar gula darah akan semakin tinggi. Bila kondisi tersebut dibiarkan, maka akan muncul berbagai macam masalah kesehatan.

Lantas apakah penderita diabetes tetap bisa mengonsumsi karbohidrat? Menurut Melisa boleh. Namun, takaran dalam sekali penyajian makanan harus dibatasi. 

Takaran karbohidrat sebaiknya disesuaikan dengan kondisi pada setiap diabetisi. Untuk mencegah gula darah meningkat, diabetesi mungkin dianjurkan untuk membatasi konsumsi karbohidrat hingga 10, 15, hingga 25 gram per penyajian. 

“Tapi untuk mengetahui pasti, Anda bisa mengkonsultasikan diet dengan dokter atau ahli nutrisi di rumah sakit, terutama jika Anda mengidap diabetes melitus tipe 1, yang mengharuskan konsumsi insulin secara rutin,” jelasnya.

Baca juga: Bukan Hanya Tentang Gula, Begini Pola Pengaturan Makan Penderita Diabetes Melitus

Editor: Dika Irawan 

SEBELUMNYA

Manfaat Zumba Kids, Bisa Cegah Diabetes Pada Anak

BERIKUTNYA

Seni Merayakan Hidup Ala Daniel Kho dalam Pameran Castaneda Factor

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: