Ilustrasi produk kecantikan dan perawatan (Sumber gambar: Simran Sood)

Upaya Brand Indonesia Bidik Pasar Global, Cari Ceruk di Pasar Kecantikan

31 July 2023   |   20:00 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Ekspor ekonomi kreatif Indonesia masih dipegang oleh fesyen. Di posisi kedua, ada produk kerajinan tangan (kriya) yang juga dilirik oleh pasar global. Namun jika berbicara potensi, geliat industri kecantikan dan perawatan seperti produk kosmetik dan body care juga mulai menarik perhatian mancanegara.

Bahkan, beberapa brand perawatan dan kecantikan ini mulai berusaha mengisi ceruk tersebut dengan cara menarget pasar global.Salah satunya adalah Buttonscarves. Mengawali jejak brand dari dunia fesyen, Buttonscarves kini memperluas industrinya ke ranah kecantikan.

Baca juga: Merek Kosmetik Lokal Terus Digandrungi, Produk Hybrid Makeup Jadi Incaran

Kini, Buttonscarves menjual ragam perangkat kosmetik dan perawatan tubuh, misalnya blush on, cushion, powder, dan body lotion. Chief Executive Officer (CEO) Buttonscarves Beauty Linda Anggreaningsih tengah berbenah untuk mempersiapkan penjualan di pasar global. Saat ini, penjualan produk kosmetik ini memang masih didominasi oleh pasar domestik.
 
Adapun lahirnya produk kecantikan Buttonscarves ini mengekor pada kesuksesan produk fesyennya. Sebagaimana diketahui, produk fesyen Buttonscarves telah merambah Malaysia, Australia, Jepang, dan Brunei Darussalam. Linda mengatakan akan merambah negara yang sama sebagai target pemasaran produk kecantikan ini.

“Produk beauty kita sudah ada sejak 2021, saat ini kita masih jual dari Indonesia, untuk ke luar negeri kita sedang dalam tahap pengurusan dokumen dan lainnya,” kata Linda bel
 
Menurut Linda, ketertarikannya merambah produk kecantikan tak lepas dari antusiasme yang selaras dari penyuka produk fesyen.  Kaitan industri fesyen dan kecantikan yang erat membuka peluang besar untuk melengkapi pilihan belanja konsumen.

Linda menyebut, biasanya brand internasional yang bergerak dari industri fesyen juga punya kecenderungan masuk ke pasar beauty jika brand awareness sudah tercipta dengan baik, seperti yang sudah dimiliki oleh brand-brand established.
 
Brand  awareness ini kuat banget perannya untuk kita dikenal di lokal dan luar. Ibarat kalau sudah dikenal pasar lokal, kita punya bukti konkret untuk dipercaya market global," kata Linda.

Keseriusan Buttonscarves Beauty menarget pasar global juga disesuaikan dengan rentan harga produk yang disesuaikan dengan pasar brand international. Misal untuk body care lotion, Buttonscarves Beauty menjual produknya di harga Rp375.000. Sementara produk parfum dan kebutuhan tubuh lainnya dijual di rentang harga Rp300.000 hingga Rp600.000.
 
“Kita mau bentuk journey ke arah global, tapi juga perkuat dalam negeri dulu untuk produk beauty ini,” tegasnya.

Linda mengatakan, ada berbagai tantangan yang harus dilewati industri kecantikan lokal agar bisa bersaing di ranah global. Salah satunya adalah perbedaan aturan dan standardisasi industri kecantikan dan perawatan di berbagai negara. Maka akan ada banyak hal administratif yang harus diurus. “Memang lebih menantang, tapi kalau kita mampu ambil pasarnya dengan tepat maka potensinya besar,” kata Linda.
 

E-Commerce Bisa Sumbang Peran

Kini, produk beauty & care pun semakin mudah mencapai pasar global. Dorongan dari e-commerce juga menjadi salah satu pendukung eksistensi produk lokal di ranah global. Pengamat E-Commerce & Ekonomi Digital INDEF, Nailul Huda mengatakan e-commerce punya peran yang lebih besar lagi untuk mendorong kesempatan emas ini.

“Konsentrarasinya adalah bagaimana pelaku ekspor bisa mengiklankan produknya dengan tepat di platform e-commerce, sehingga platform bisa bantu e-commerce untuk memikat konsumen luar negeri,” katanya.
 
Selain itu, e-commerce perlu melakukan evaluasi berkala terkait efisiensi program ekspor. Menurut Nailul, gerakan ekspor melalui e-commerce sangat baik untuk memperluas pasar, tetapi harus terus dipastikan apakah signifikan atau tidak. Saat konsumen melakukan pencarian barang di e-commerce, biasanya akan muncul produk dari luar negeri.

Nailul mengatakan, peran e-commerce dari sisi periklanan bisa lebih didorong oleh platform. Hal ini juga menjadi langkah pasar global menyadari keberadaan brand Indonesia. Brand lokal tentu membutuhkan dukungan dari platform untuk pengiklanan produknya supaya dilirik pasar mancanegara.
 
Secara umum, Nailul mengatakan bantuan yang diberikan dalam program ekspor e-commerce sudah cukup baik. Namun, ada tantangan yang perlu dilewati untuk memastikan produk Indonesia berjaya di luar negeri. Salah satunya adalah tentang brand awareness.

Selaras dengan yang dikatakan Linda, Nailul menyebut bahwa faktor brand awareness tidak hanya menjadi pekerjaan rumah bagi brand semata. Lebih lanjut, e-commerce juga bisa mendorong brand awareness produk UMKM di mata global. E-commerce dapat menambah peran dukungan sponsor sehingga produk lokal tampil di halaman awal e-commerce.

Nailul menyebut, masih banyak potensi besar yang bisa digali apabila brand dan e-commerce mau saling mendorong. “Salah satu hal positifnya adalah akhirnya UMKM kita yang mungkin  skala usahanya kecil bisa ikut merasakan sisi pasar ekspor,” kata Nailul.
 
Selain itu, Nailul menyarankan agar e-commerce juga berperan dalam sisi edukasi ekspor kepada pelaku usaha. Langkah ini penting diambil e-commerce untuk membantu UMKM mendapat pengetahuan memasarkan produk ekspor. Sehingga, e-commerce punya peran krusial lain disamping penyedia platform ekspornya.

Baca juga: Produk Klaim Kosmetik Diminta Tidak Menyesatkan Konsumen

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Yuk Pahami Karakter Seseorang dari Pilihan Model jam Tangannya

BERIKUTNYA

Cek Spesifikasi dan Perkiraan Harga Seri Oppo Reno 10, Ponsel Anyar Kelas Menengah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: