Gua Sunyaragi (Sumber Foto: Disparbud Jabar)

Wisata ke Gua Sunyaragi Peninggalan Sunan Gunung Jati, Tempat Bersejarah yang Penuh Mitos

31 July 2023   |   15:30 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Cirebon dikenal sebagai kota yang kental dengan sejarah peradaban umat Islam. Diketahui daerah ini menjadi tempat peristirahatan terakhir Gunung Jati yang kerap dikunjungi peziarah dari seluruh Indonesia. Cirebon juga memiliki peninggalan bersejarah dari Sunan Gunung Jati, yakni Gua Sunyaragi.

Gua Sunyaragi didirikan tahun 1703 Masehi oleh Pangeran Kararangen, cicit Sunan Gunung Jati. Selama bertahun-tahun goa ini digunakan sebagai tempat bertapa untuk meningkatkan ilmu kanuragan oleh para sultan Cirebon. Nama Sunyaragi berasal dari kata sunya yang artinya sepi dan ragi yang berarti raga dalam bahasa Sanskerta. 

Baca juga: 4 Fakta Menarik Kabupaten Buleleng, dari Alam hingga Kerajinan

Gua Sunyaragi merupakan sebuah kompleks goa seluas 15 hektar. Terdapat berbagai hiasan yang menarik seperti relief yang terukir indah pada dindingnya dan patung-patung bersejarah. Arsitekturnya menggabungkan elemen budaya Indonesia klasik atau Hindu, China Kuno, Timur Tengah, dan Belanda.
 

Wisata Goa Sunyaragi (Sumber Foto: Disparbud Jabar)

Wisata Goa Sunyaragi (Sumber Foto: Disparbud Jabar)

Gaya Indonesia klasik atau Hindu dapat terlihat pada beberapa bangunan Bale Kambang, Mande Beling, dan gedung Pesanggrahan. Ada juga beberapa buah patung seperti patung gajah dan patung manusia berkepala garuda yang dililit oleh ular. Sementara gaya China terlihat pada ukiran bunga seperti bentuk bunga persik, bunga matahari dan bunga teratai. 

Gua Sunyaragi juga mendapat pengaruh arsitektur dari Timur Tengah dengan adanya tanda-tanda kiblat pada setiap pasalatan atau musholla, adanya pawudlon atau tempat wudhu, serta bentuk bangunan Bangsal Jinem yang menyerupai Kabah jika dilihat dari sisi belakang.

Selain itu arsitektur Belanda jaman penjajahan juga terlihat pada bentuk jendela di bangunan Kaputren dan bentuk tangga berputar pada gua Arga Jumut. Seperti yang disebutkan tadi Gua Sunyaragi merupakan kompleks goa, artinya ada lebih dari satu gua di situs bersejarah tersebut yang memiliki fungsinya masing-masing.

Di antaranya ada Gua Pandekemasan sebagai tempat berkumpulnya para pengawal sultan, Gua Simanyang tempat pos penjagaan, Gua Pandekemasan sebagai tempat membuat senjata tajam, dan Gua Pengawal tempat berkumpulnya para pengawal sultan.

Ada juga Gua Peteng sebagai tempat meditasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, Gua Langse untuk tempat beristirahat, Gua Arga Jumut untuk tempat berkumpulnya orang penting dari keraton, Gua Lawa tempatnya kelelawar, Gua Pawon sebagai dapur untuk menyimpan makanan, dan Gua Kelanggengan sebagai tempat bersemedi agar langgeng jabatan.

Salah satunya yang unik adalah Gua Peteng. Di depan pintu masuknya terdapat patung Perawan Sunti. Menurut legenda masyarakat setempat, apabila seorang gadis memegang patung tersebut maka dia akan susah mendapatkan jodoh.
 

Goa Kalanggengan (Sumber Foto: Disparbud Jabar)

Goa Kalanggengan (Sumber Foto: Disparbud Jabar)


Sebaliknya ada pula Gua Kelanggengan yang dipercaya dapat memudahkan jodoh. Seperti namanya Kelanggengan berasal dari kata langgeng, yang artinya abadi, awet, tahan lama. Orang yang memasuki Gua Kelanggengan dipercaya akan didekatkan jodohnya dan memiliki hubungan yang harmonis.

Wisatawan tak perlu khawatir apabila ingin mengunjungi semua gua di situs budaya ini. Jarak antara satu gua dan lainnya pun tidak terlalu jauh. Namun, dibutuhkan waktu kurang lebih 3 jam untuk mengelilingi semua gua.

Objek wisata Gua Sunyaragi sendiri berlokasi di Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat. Jaraknya kurang lebih 4 kilometer dari pusat Kota Cirebon. Tiket masuknya Rp.10.000 per orang. Ada juga biaya tambahan tiket parkir kendaraan Rp.3.000 untuk sepeda motor dan Rp.5.000 ketika untuk mobil. Jam operasionalnya buka setiap hari mulai dari jam 08.00-17.30 WIB.

Saat mengunjungi Gua Sunyaragi di Cirebon, wisatawan bisa membeli oleh-oleh setempat yang bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. Misalnya kerajinan tangan seperti kerajinan batik, anyaman bambu, dan wayang kulit. 

Jangan lupa kuliner khasnya seperti empal gentong, tahu gejrot, atau nasi jamblang yakni nasi dengan lauk pauk khas Cirebon yang disajikan di daun jati. Ada juga kudapan tradisionalnya seperti tahu petis, doclang, atau intip yakni kerupuk dari udang.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Lapisan Es di Antartika yang Mencair Makin Masif, Dunia Bisa Alami Krisis Pangan

BERIKUTNYA

Mengenal RIIZE, Boy Grup Baru SM Entertainment Siap Debut September 2023

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: