Pementasan Ariyah dari Jembatan Ancol (Sumber foto: Dok. Bakti Budaya Djarum Foundation)

Ariyah dari Jembatan Ancol, Sisi Lain Hantu & Solidaritas Perempuan

27 July 2023   |   13:04 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Sosok legenda urban Si Manis Jembatan Ancol mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Mulai berkembang sejak abad ke-19, cerita rakyat yang memiliki banyak versi ini pun sudah banyak diadaptasi dalam berbagai medium seni, khususnya pertunjukan.

Namun, upaya kritis untuk menggali sisi lain terhadap mitos tersebut juga melahirkan perspektif baru bagi masyarakat. Hal itulah sekiranya yang terpetik dari pertunjukan teater Ariyah dari Jembatan Ancol di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki pada Rabu, (26/7/23).

Alih-alih mengisahkan legenda urban yang sudah melekat dalam ingatan, produksi Titimangsa Foundation itu justru menghadirkan tafsir baru terhadap hantu. Mereka bisa berupa dendam, kekerasan, dan sesuatu yang terus menjadi persoalan kaum minoritas, penindasan dari yang berkuasa.

Berdurasi sekitar 2 jam, pertunjukan yang mengambil latar waktu masa lalu dan sekarang itu hadir dengan tempo yang cukup baik. Permainan tata cahaya yang sangkil, artistik yang kontras dan multifungsi juga mendukung jalannya pementasan yang ritmis meski agak kedodoran di akhir pertunjukan.

Baca juga: Hiatus 10 Tahun, Ario Bayu Kembali ke Panggung Teater lewat Pertunjukan Ariyah Dari Jembatan Ancol
 

Salah satu adegen pementasan Ariyah dari Jembatan Ancol (Dok. Bakti Budaya Djarum Foundation)

Salah satu adegan pementasan Ariyah dari Jembatan Ancol (Sumber foto: Dok. Bakti Budaya Djarum Foundation)

Kendati begitu, permainan akting serta perubahan dari satu karakter menuju karakter lain patut diacungi jempol. Ya, salah satu keunikan dari pertunjukan ini adalah seorang aktor bisa memerankan satu hingga dua karakter yang berbeda untuk menunjang jalannya pertunjukan.

Hal itu bisa disimak lewat permainan akting Ario Bayu yang memerankan karakter Tambas dan Mintarjo, Gusty Pratama sebagai Karim dan Yuda, Sarah Tjia sebagai Ipeh dan Giwang, dan Join Bayuwinanda sebagai Hasan, Barzah, dan Narator.

Produser pertunjukan Happy Salma mengatakan, cerita Si Manis Jembatan Ancol memang bisa terus ditafsir ulang ke arah pemaknaan yang lebih luas. Dengan kata lain mitos tersebut  tidak melulu ihwal soal hantu dan horor, melainkan juga lapisan persoalan sosial yang terjadi dan terus berkelindan dalam masyarakat.

Menurut Happy, pembacaan terhadap kisah Ariyah juga dihadirkan dalam spirit sisterhood, di mana setiap lapisan konflik bermuara dalam kemarahan, dendam, dan cinta kasih. Padu padan inilah yang menghadirkan cara pandang baru dari kebanyakan cerita horor dan posisi perempuan di dalamnya. 

"Ruang untuk memaknainya memang bisa diperluas ke arah relevansinya dengan urban legend hari ini, termasuk ihwal posisi dan perlawanan perempuan di sebuah kota besar," katanya.

Sementara itu, Joned Suryatmoko selaku sutradara pementasan mengungkap, pengalaman masyarakat dengan cerita hantu memang sangat beragam dalam budaya populer. Namun, berlimpahnya bahan tentang cerita ini seringkali menumpulkan kepekaan kita pada hantu itu sendiri. 

Melalui pertunjukan Ariyah dari Jembatan Ancol, dia ingin memunculkan kembali pengalaman bertemu dengan cerita 'hantu' di atas panggung teater secara kritis. "Pementasan Ariyah juga  memberi kita [penonton] waktu untuk memikirkan ulang siapa dan apa sebenarnya hantu yang ada dalam kehidupan modern saat ini,” kata Joned.

Menjadi produksi ke-63 dari Titimangsa, pementasan Ariyah dari Jembatan Ancol masih akan berlangsung pada 27-28 Juli 2023 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Tak hanya itu, pertunjukan ini juga akan menghadirkan nama-nama besar di panggung teater dan dunia seni peran layar kaca seperti Chelsea Islan, Mikha Tambayong, dan masih banyak lagi. 

Baca juga: Cerita & Harapan di Balik Pertunjukan Chocolate Factory The Musical

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Catat Jadwal Turnamen MPL ID S12 Week 2 Mulai Hari Ini, Ada Big Match El Clasico

BERIKUTNYA

20 Juta Produk UMKM Siap Go Global

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: