Pertunjukan Junior Musical Wonderland The Chocolate Factory Berhasil Memukau Penonton

Pertunjukan teater Junior Musical Wonderland The Chocolate Factory di Ciputra Artpreneur, Jakarta, pada Sabtu (22/7/2023) sukses menghibur para penonton. Mereka mengapresiasi para pemain yang berhasil memerankan karakter dan menampilkan pertunjukan dengan apik. 

Rahma Adelia, salah seorang penonton, mengatakan bahwa pertunjukan teater tersebut berhasil menghibur karena setiap karakter yang bermain mampu mendalami perannya masing-masing. Tak hanya itu, keterlibatan anak-anak dalam cerita juga membuat pertunjukan menjadi lucu dan menggemaskan. 

“Bagus. Mereka dapat memainkan peran dengan luwes,” katanya kepada Hypeabis.id. Rahma juga menyoroti kemampuan berbahasa Inggris anak-anak yang cukup mumpuni dalam pertunjukan tersebut, menjadi daya tarik tersendiri baginya. 

Baca juga: Kisah Anak-Anak Merajut Impian di Musikal Benih Yang Bernilai 

Penonton lain, Alifia Alrafa, menuturkan bahwa dialog atau peran yang terdapat di pertunjukan relevan dengan kondisi nyata di kehidupan sehari-hari. Dia juga menilai bahwa para pemain bisa menyampaikan pesan cerita dengan bagus. Selain itu, pertunjukan ini juga punya pesan moral yang baik untuk para penontonnya, ditambah dengan cara penyampaian yang mudah ditangkap. 

Alifia dan Adel mengungkapkan bahwa seni pertunjukan teater Junior Musical Wonderland The Chocolate Factory bukan yang pertama bagi mereka. Keduanya sudah beberapa kali menyaksikan pertunjukan seni teater. “[Alasan kerap menonton pertunjukan seni teater] Suka dengan pertunjukan teater,” kata Alifia. 

Menurutnya, pengalaman yang didapat ketika menonton pertunjukan teater berbeda dengan menonton film di bioskop. Dia dapat merasakan interaksi langsung dengan para pemain di atas panggung ketika menyaksikannya. Pengalaman itu kian sempurna dengan penyajian suara atau sound yang membuat menonton pertunjukan seni teater memberikan kesan tersendiri. 
 

Alur Cerita 

Junior Musical Wonderland The Chocolate Factory bercerita tentang Charlie Bucket, seorang anak laki-laki miskin yang bermimpi menjadi seseorang seperti pembuat cokelat sehat Willy Wonka, yang merupakan pemilik pabrik cokelat ternama.

Wonka memberikan tiket emas kepada lima anak beruntung untuk mengikuti tur ke pabrik cokelat yang belum pernah dilihat. Empat anak pertama yang diumumkan adalah Augustus Gloop (Si rakus), Veruca Salt (Si manja), Violet Beauregarde (Si yang tidak beradab), dan Mike Teavee (Si pecandu layar).

Sementara itu, tiket kelima menjadi miliki Charlie. Dia bersama dengan sang kakek, yakni Joe berangkat dalam perjalanan sekali seumur hidup menuju negeri ajaib dan magis yang tersembunyi di dalam pabrik tersebut.

Wonka ternyata adalah seorang pria aneh dengan tujuan dan maksud rahasia. Satu per satu anak-anak jatuh ke dalam perangkap yang mereka buat sendiri. Augustus tenggelam oleh kelaparannya yang tidak kenal puas, Veruca dilemparkan ke tempat sampah yang akan segera terbakar, Violet meledak menjadi buah bluberi, dan Mike menyusut menjadi permen seukuran gigitan.

Dengan begitu, maka hanya Charlie satu-satunya peserta yang selamat. Wonka berencana memberikan seluruh pabrik yang dimiliki kepada anak yang tertarik dengan kreativitas dan inovasi, bukan yang serakah tidak beradab atau tidak patuh.

Meskipun ditawari segala macam kekayaan duniawi, Charlie Bucket menolak pabrik dan kekayaan yang akan datang bersamanya. Dia lebih suka memulai usahanya sendiri, sebuah toko permen kecil miliknya sendiri, seperti Wonka ketika pertama kail memulai usaha.

Wonka menghargai keputusan dan mimpi mimpi anak laki-laki tersebut. Dia membantu mewujudkan menjadi kenyataan. Toko permen Charlie diberi nama Golden Tickets, dan membawa kebahagiaan kepada pelanggannya dengan kelezatan yang mengagumkan dan inovatif. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah