Penampilan para pemain dalam pertunjukan teater
Junior Musical Wonderland The Chocolate Factory yang berlangsung di Ciputra Artprenur, Jakarta, pada Sabtu, (22/7/2023), tampaknya berhasil melampaui ekspektasi penonton. Para pemain memperlihatkan penampilan yang apik dalam adaptasi cerita anak populer karangan Roald Dahl.
"Penampilan para pemain yang jauh lebih tinggi dari ekspektasi tidak dapat dilepaskan dari latihan keras yang dijalani oleh semuanya. Mereka telah berlatih untuk mempersiapkan pertunjukan ini selama tujuh bulan," ujarnya kepada Hypeabis.id.
Tidak hanya itu, pertunjukan ini juga memperlihatkan perkembangan yang dialami oleh para pemain. Menurutnya, banyak dari para pemain awalnya sangat canggung ketika berada di atas panggung. Meski demikian, memiliki sikap yang pantang menyerah dan mau terus untuk belajar agar menjadi lebih baik.
Para pemain juga mampu menghadapi setiap tantangan yang dihadapi ketika berlatih untuk memainkan pertunjukan teater ini. “Itu juga yang membuat mereka tampil seperti tadi yang mana benar-benar seperti keluar dari comfort zone dan sudah sangat bagus banget,” katanya.
Pertunjukan ini merupakan adaptasi dari buku dan film Charlie and Chocolate Factory, sehingga sudah cukup familier di masyarakat. Maruf mengungkapkan bahwa cerita The Chocolate Factory dipersiapkan selama sekitar 7 bulan atau seiring berjalannya waktu latihan yang dilakukan. Selama itu, tidak jarang terdapat perubahan-perubahan terhadap naskah yang akan ditampilkan.
“Kami develop lagi, develop lagi sekiranya ingin masukkan value yang ingin kita sampaikan. Jadi, bisa dibilang [Pengembangan cerita] seiring jalan latihan, kami mengembangkan skrip dan ceritanya,” katanya.
Dari pertunjukkan ini, Maruf ingin memperlihatkan bahwa Charlie adalah anak yang sangat menginspirasi lewat penyampaian cerita yang mengambil sudut pandang proses perkembangan dan pertumbuhan anak yang dapat dengan pengaruh orang tua dan lingkungan sekitarnya.
Menurutnya, pemilihan cerita Charlie & Chocolate Factory untuk seni pertunjukan teater Junior Musical Wonderland lantaran cerita yang dimiliki cukup menarik dan secara artistik akan bagus untuk ditampilkan.
Tidak hanya itu, cerita ini juga memiliki pesan dan moral yang bermanfaat untuk anak-anak, sehingga menjadi alasan diangkat dalam pementasan seni teater.
Dia menuturkan, program Junior Musical Wonderland diadakan untuk memperingati hari anak. Jadi, sebuah cerita akan dibawa ke pementasan jika memiliki nilai atau pesan moral yang akan bermanfaat untuk anak-anak.
Tantangan Bekerja dengan Aktor Muda
Salah satu adegan dalam Junior Musical Wonderland The Chocolate Factory (Sumber foto: Hypeabis.id/Suselo Jati)
Salah satu tantangan yang dihadapi Maruf terkait dengan pertunjukan ini adalah mengarahkan anak-anak kecil. Bukan tanpa sebab, latihan untuk sebuah pertunjukan musikal tidak mungkin dilakukan dalam 30 menit atau satu jam. Tidak jarang, para pemain harus menjalani latihan selama berjam-jam.
Dalam suatu waktu, latihan yang dilakukan pernah setiap hari dan memakan waktu delapan jam. Sementara itu, anak kecil adalah individu yang sulit untuk fokus, mudah teralihkan, dan cepat bosan, sehingga menjadi tantangan sendiri.
“Jadi, untuk menjaga mood-nya agak sulit. Jadi, kalau bisa dibilang, saat proses latihan kapasitas melatih dan mendisiplinkan mereka cukup berbanding lurus,” katanya.
Meskipun begitu, dia memanfaatkan momen ini bukan hanya untuk mendidik para aktor cilik tersebut. Dirinya sebagai pengarah dan pelatih juga belajar untuk lebih sabar dan melihat dari sudut pandang mereka sehingga memahami alasannya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di
Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.