Siswa LPTB Susan Budihardjo Tampilkan Peragaan Busana yang Terinspirasi dari Generasi Alpha
22 July 2023 |
16:15 WIB
Jakarta Food Fashion Festival (JF3) kembali hadir membawa semangat baru yang lebih kuat dan bermakna dengan mengusung tema POWER TO EMPOWER. Pada tahun ini, gelaran tersebut berlangsung mulai 21-30 Juli 2023 di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Pada acara edisi ke-19 ini, selain mengenalkan aneka makanan Nusantara, JF3 juga menyuguhkan beragam koleksi fesyen dari desainer lokal dalam sesi peragaan busana. Kegiatan peragaan busana pada ajang JF3 berlokasi di pelataran parkir P2, P3 hingga P3A.
Baca juga: Jared Leto hingga Anne Hathaway, Cek 10 Busana Terbaik Met Gala 2023
Hari ini, Sabtu (22/7/2023) JF3 menampilkan peragaan busana dari LPTB (Lembaga Pengajaran Tata Busana) Susan Budihardjo. Mengusung konsep (ALPHA) ADAPTATION yang terinspirasi dari generasi Alpha (mereka yang lahir antara 2010-2024). Sebab dalam perjalanannya, gaya khas sebuah generasi seringkali menentukan arah dunia mode.
Sebanyak 24 siswa LPTB Susan Budihardjo, yang terdiri atas 16 siswa dari Jakarta, 4 siswa dari Surabaya, dan 3 siswa dari Bali akan menampilkan masing-masing 3-5 karya. Para siswa yang merupakan generasi alpha tersebut diminta untuk menginterpretasikan dan menafsirkan gaya busana generasi mereka.
Sebagaimana diketahui, generasi z dikenal sangat akrab dengan teknologi digital, perspektif bebas, mandiri, dan tidak ragu untuk mencoba hal baru, mereka dapat mengambil spirit dan karakter dari ide dasar tersebut.
Susan Budihardjo, Pendiri dan Pimpinan LPTB Susan Budihardjo, menyampaikan bahwa dia ingin para siswanya dapat menangkap spirit masa depan yang diwarnai intervensi teknologi digital dengan perspektif tanpa batas. "Mengikuti perkembangan zaman menjadikan mereka semakin bebas untuk menemukan ciri khas dan menjadi statement kuat untuk masanya," katanya.
Dalam peragaan busana kali ini, Susan Budihardjo melibatkan seorang alumni, yakni Andri Suta untuk membimbing siswa dan mempersiapkan koleksi yang akan ditampilkan. Meskipun banyak koleksi yang ditampilkan, penonton bisa tetap menemukan benang merah yang menciptakan irama dan keseluruhan konsep dari (ALPHA) ADAPTATION.
"Tahun ini ada sebanyak 101 look yang ditampilkan, semuanya ready to wear menggunakan warna monokromatik dengan sedikit permainan warna lainnya," kata Andri Suta.
Andri memaparkan proses untuk menyiapkan peragaan busana ini membutuhkan waktu sekitar 6 bulan lamanya. Mulai dari merumuskan ide, membimbing, dan mengarahkan para siswa supaya hasilnya bagus dan sesuai dengan karakter yang diinginkan mereka. Proses interaksi pembelajaran antara senior dan junior ini membuka kesempatan bagi mereka untuk bertukar info dan mengasah rasa dalam bidang mode.
"Dengan melibatkan siswa secara langsung dalam sebuah pergelaran dan mempersiapkan segala sesuatunya dari hulu ke hilir merupakan pelajaran berharga, ini semacam langkah untuk terjun ke dunia mode secara nyata," kata Andri.
Baca juga: Jakarta Muslim Fashion Week 2024 Targetkan Indonesia Sebagai Kiblat Modest Fashion
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Pada acara edisi ke-19 ini, selain mengenalkan aneka makanan Nusantara, JF3 juga menyuguhkan beragam koleksi fesyen dari desainer lokal dalam sesi peragaan busana. Kegiatan peragaan busana pada ajang JF3 berlokasi di pelataran parkir P2, P3 hingga P3A.
Baca juga: Jared Leto hingga Anne Hathaway, Cek 10 Busana Terbaik Met Gala 2023
Hari ini, Sabtu (22/7/2023) JF3 menampilkan peragaan busana dari LPTB (Lembaga Pengajaran Tata Busana) Susan Budihardjo. Mengusung konsep (ALPHA) ADAPTATION yang terinspirasi dari generasi Alpha (mereka yang lahir antara 2010-2024). Sebab dalam perjalanannya, gaya khas sebuah generasi seringkali menentukan arah dunia mode.
Sebanyak 24 siswa LPTB Susan Budihardjo, yang terdiri atas 16 siswa dari Jakarta, 4 siswa dari Surabaya, dan 3 siswa dari Bali akan menampilkan masing-masing 3-5 karya. Para siswa yang merupakan generasi alpha tersebut diminta untuk menginterpretasikan dan menafsirkan gaya busana generasi mereka.
Sebagaimana diketahui, generasi z dikenal sangat akrab dengan teknologi digital, perspektif bebas, mandiri, dan tidak ragu untuk mencoba hal baru, mereka dapat mengambil spirit dan karakter dari ide dasar tersebut.
Susan Budihardjo, Pendiri dan Pimpinan LPTB Susan Budihardjo, menyampaikan bahwa dia ingin para siswanya dapat menangkap spirit masa depan yang diwarnai intervensi teknologi digital dengan perspektif tanpa batas. "Mengikuti perkembangan zaman menjadikan mereka semakin bebas untuk menemukan ciri khas dan menjadi statement kuat untuk masanya," katanya.
(Sumber gambar: Hypeabis.id/Kintan Nabila)
"Tahun ini ada sebanyak 101 look yang ditampilkan, semuanya ready to wear menggunakan warna monokromatik dengan sedikit permainan warna lainnya," kata Andri Suta.
Andri memaparkan proses untuk menyiapkan peragaan busana ini membutuhkan waktu sekitar 6 bulan lamanya. Mulai dari merumuskan ide, membimbing, dan mengarahkan para siswa supaya hasilnya bagus dan sesuai dengan karakter yang diinginkan mereka. Proses interaksi pembelajaran antara senior dan junior ini membuka kesempatan bagi mereka untuk bertukar info dan mengasah rasa dalam bidang mode.
"Dengan melibatkan siswa secara langsung dalam sebuah pergelaran dan mempersiapkan segala sesuatunya dari hulu ke hilir merupakan pelajaran berharga, ini semacam langkah untuk terjun ke dunia mode secara nyata," kata Andri.
Baca juga: Jakarta Muslim Fashion Week 2024 Targetkan Indonesia Sebagai Kiblat Modest Fashion
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.