Menengok Fesyen Futuristik dalam Koleksi (ALPHA) Adaptation Karya Siswa LPTB Susan Budihardjo
22 July 2023 |
21:37 WIB
Kintan Nabila
Jurnalis Hypeabis.id
Peragaan busana (ALPHA) Adaptation sukses dibawakan siswa Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo pada Sabtu (22/7/2023) di acara Jakarta Food Fashion Festival (JF3). Gelaran kuliner dan fesyen itu telah dimulai pada 21-30 Juli 2023 di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Koleksi (ALPHA) Adaptation terinspirasi dari generasi Alpha yang lahir antara 2010-2024. Para siswa LPTB Susan Budihardjo diminta untuk menginterpretasikan dan menafsirkan gaya busana generasi mereka. Selanjutnya, siswa mengadaptasinya ke dalam balutan busana yang indah dan kreatif.
Total ada 24 siswa LPTB Susan Budihardjo yang ikut serta. Mereka berasal dari berbagai daerah. 16 siswa dari Jakarta, 4 orang dari Surabaya, dan 3 siswa dari Bali, dengan masing-masing menampilkan 3-5 karya. Secara keseluruhan, ada 101 look yang ditampilkan, mengangkat konsep ready to wear yang memakai warna monokromatik dengan sentuhan permainan warna.
Baca juga: Siswa LPTB Susan Budihardjo Tampilkan Peragaan Busana yang Terinspirasi dari Generasi Alpha
Busana karya desainer pertama mengusung konsep office wear dengan perpaduan warna abu-abu, hitam, putih, dan biru muda. Blazer panjang yang dipadukan dengan rok midi, loose pants, dan wide leg pants membuat penggunanya tampak cantik, berkelas, dan tetap bisa bergerak bebas.
Ada juga busana menarik lainnya yang terinspirasi dari seragam American football. Perpaduan warna putih, kuning dan biru memberi kesan fresh. Tak ketinggalan sentuhan aksesori seperti topi dan helm khasnya yang menambah unsur sporty.
Menyaksikan acara berlangsung tak terasa membosankan lantaran look yang ditampilkan makin unik dan beragam. Selanjutnya ada fesyen dengan tema futuristik yang menggambarkan karakter generasi alpha sebagai kaum yang dekat dengan teknologi.
Kali ini permainan warna monokrom silver, navy, dan hitam mampu menciptakan tampilan yang modern. Dengan atasan model halter neck, sheat dress yang memperlihatkan lekuk tubuh, dan boots tinggi membuat peraganya seperti karakter utama dalam gim. Apalagi dengan tambahan aksesori kacamata dan headphone.
Peragaan busana kemudian ditutup oleh pada model cantik yang berbaris rapi dan penampilam para perancang busana yang merupakan siswa LPTB Susan Budihardjo.
Dea, salah seorang siswa yang turut berpartisipasi dalam acara ini memaparkan bahwa proses untuk menyiapkan fashion show ini membutuhkan waktu sekitar 6 bulan. Dia sendiri menampilkan busana rancangannya yang mengambil sub-tema cybercrime.
"Untuk tema besarnya (ALPHA) Adaptation yang terinspirasi dari cybercrime, kamudian aku kerucutkan ke hacker dan cyber bullying," jelas Dea.
Siswa LPTB Susa Budihardjo lainnya, Tania, memaparkan dalam pengerjannya terdapat sejumlah kendala seperti saat mengadaptasi tema besar untuk dituangkan ke dalam pakaian. Generasi ini punya karakteristik yang beragam dan luas serta cenderung pemberontak dan sulit diatur.
Tania banyak berpikir bagaimana karakteristik itu akan dituangkan dalam busana yang dirancangnya. Di samping itu dalam prosesnya produksinya pun sempat terhambat. Sebagai desainer dia dan teman-temannya mengerjakan setiap detail pakaian dengan teknologi terkini dalam dunia mode, namun tetap saja hasilnya belum memenuhi ekspektasinya.
"Desain yang kami bayangkan membutuhkan teknologi yang canggih, misalnya sablon. Gambar yang dihasilkan belum bisa seperti yang aku harapkan. Akhirnya kita jadi mengadaptasi karya kita dengan teknologi yang ada sekarang," katanya.
Meski begitu Dea dan Tania sukses membawakan koleksinya di peragaan busana (ALPHA) Adaptation di JF3 2023. Semua busana yang ditampilkan para siswa LPTB Susan Budihardjo tampak cantik saat dikenakan pada model yang berjalan di runway.
Mereka mampu menyampaikan identitas generasi alpha dengan baik sebagai kelompok yang akan menentukan arah dunia mode pada masa mendatang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Koleksi (ALPHA) Adaptation terinspirasi dari generasi Alpha yang lahir antara 2010-2024. Para siswa LPTB Susan Budihardjo diminta untuk menginterpretasikan dan menafsirkan gaya busana generasi mereka. Selanjutnya, siswa mengadaptasinya ke dalam balutan busana yang indah dan kreatif.
Total ada 24 siswa LPTB Susan Budihardjo yang ikut serta. Mereka berasal dari berbagai daerah. 16 siswa dari Jakarta, 4 orang dari Surabaya, dan 3 siswa dari Bali, dengan masing-masing menampilkan 3-5 karya. Secara keseluruhan, ada 101 look yang ditampilkan, mengangkat konsep ready to wear yang memakai warna monokromatik dengan sentuhan permainan warna.
Baca juga: Siswa LPTB Susan Budihardjo Tampilkan Peragaan Busana yang Terinspirasi dari Generasi Alpha
(Sumber gambar: Hypeabis.id/Kintan Nabila)
Ada juga busana menarik lainnya yang terinspirasi dari seragam American football. Perpaduan warna putih, kuning dan biru memberi kesan fresh. Tak ketinggalan sentuhan aksesori seperti topi dan helm khasnya yang menambah unsur sporty.
Menyaksikan acara berlangsung tak terasa membosankan lantaran look yang ditampilkan makin unik dan beragam. Selanjutnya ada fesyen dengan tema futuristik yang menggambarkan karakter generasi alpha sebagai kaum yang dekat dengan teknologi.
Kali ini permainan warna monokrom silver, navy, dan hitam mampu menciptakan tampilan yang modern. Dengan atasan model halter neck, sheat dress yang memperlihatkan lekuk tubuh, dan boots tinggi membuat peraganya seperti karakter utama dalam gim. Apalagi dengan tambahan aksesori kacamata dan headphone.
Peragaan busana kemudian ditutup oleh pada model cantik yang berbaris rapi dan penampilam para perancang busana yang merupakan siswa LPTB Susan Budihardjo.
(Sumber gambar: Hypeabis.id/Kintan Nabila)
Dea, salah seorang siswa yang turut berpartisipasi dalam acara ini memaparkan bahwa proses untuk menyiapkan fashion show ini membutuhkan waktu sekitar 6 bulan. Dia sendiri menampilkan busana rancangannya yang mengambil sub-tema cybercrime.
"Untuk tema besarnya (ALPHA) Adaptation yang terinspirasi dari cybercrime, kamudian aku kerucutkan ke hacker dan cyber bullying," jelas Dea.
Siswa LPTB Susa Budihardjo lainnya, Tania, memaparkan dalam pengerjannya terdapat sejumlah kendala seperti saat mengadaptasi tema besar untuk dituangkan ke dalam pakaian. Generasi ini punya karakteristik yang beragam dan luas serta cenderung pemberontak dan sulit diatur.
Tania banyak berpikir bagaimana karakteristik itu akan dituangkan dalam busana yang dirancangnya. Di samping itu dalam prosesnya produksinya pun sempat terhambat. Sebagai desainer dia dan teman-temannya mengerjakan setiap detail pakaian dengan teknologi terkini dalam dunia mode, namun tetap saja hasilnya belum memenuhi ekspektasinya.
"Desain yang kami bayangkan membutuhkan teknologi yang canggih, misalnya sablon. Gambar yang dihasilkan belum bisa seperti yang aku harapkan. Akhirnya kita jadi mengadaptasi karya kita dengan teknologi yang ada sekarang," katanya.
Meski begitu Dea dan Tania sukses membawakan koleksinya di peragaan busana (ALPHA) Adaptation di JF3 2023. Semua busana yang ditampilkan para siswa LPTB Susan Budihardjo tampak cantik saat dikenakan pada model yang berjalan di runway.
Mereka mampu menyampaikan identitas generasi alpha dengan baik sebagai kelompok yang akan menentukan arah dunia mode pada masa mendatang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.