Pengen Nonton Teater Ala Broadway? Yuk Saksikan Drama Chocolate Factory The Musical di Ciputra Artpreneur
21 July 2023 |
11:48 WIB
1
Like
Like
Like
Buat kalian yang ingin menyaksikan seni pertunjukan kelas dunia ala Broadway di Jakarta, ada kabar baik nih. Ciputra Artpreneur berkolaborasi dengan Hi Jakarta Production bakal menyuguhkan Drama bertajuk Chocolate Factory The Musical di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta, pada Sabtu 22 Juli 2023.
Menjadi bagian dari acara tahunan Junior Musical Wonderland, pementasan kali ini merupakan produksi festival anak yang dihelat oleh sekolah seni pertunjukan asal Jakarta itu. Event ini juga menjadi bagian dari kampanye sosial untuk meningkatkan awareness tentang Performing Arts khususnya di bidang musikal.
Sesuai tajuknya, kegiatan Junior Musical Wonderland juga menghadirkan karya yang terinspirasi dari novel Charlie and The Chocolate Factory dengan judul adaptasi Chocolate Factory The Musical. Adapun, karya tersebut merupakan hasil karangan penulis masyhur Roald Dahl yang ditulis pada pertengahan abad ke-20.
Baca juga: Ciputra Artpreneur Siapkan Sejumlah Acara Seni Pertunjukan pada 2023
“Acara ini merupakan kegiatan yang diadakan Hi Jakarta Production setiap tahun sebagai sarana pendidikan dan pelatihan seni pertunjukan khususnya musikal kepada generasi muda secara profesional." ujar Riri Kumalasari, Founder Hi Jakarta Production.
Riri mengungkap selain mengenalkan pertunjukan musikal ala Broadway Musical Theater pada khalayak, pertunjukan kali ini juga untuk merayakan momentum Hari Anak Nasional yang bertepatan pada 23 Juli 2023. Dengan kata lain, pertunjukan tersebut juga memiliki misi untuk mengenalkan dunia teater pada anak-anak.
Pemilihan naskah dan adaptasi Charlie and The Chocolate Factory juga jadi momen yang tepat. Sebab, terlepas dari rasanya yang manis, kisah tersebut juga relate dengan dunia anak-anak dan imajinasi mereka mengenai dunia yang ajaib di pikiran mereka yang kadang sulit dipahami orang tua.
"Cerita ini juga relate dengan dunia mereka [anak-anak sebagai pemain] serta terkait dengan apa yang bermula dari hati akan bisa disampaikan lebih sangkil ada para penonton," imbuhnya.
Director Chocolate Factory The Musical, Maruf Andi mengatakan, spirit dari kisah Charlie pun masih relevan hingga sekarang. Rentetan peristiwa dari kisah tersebut juga memiliki pesan penting bahwa anak-anak tanpa disadari dibentuk oleh lingkungan mereka yang dalam kajian sosial disebut tabula rasa.
"Pertunjukan kali ini memang untuk memperingati hari anak, dan tujuan pemilihan naskah ini adalah untuk menyampaikan bahwa anak-anak lahir sebagai kertas kosong, dan orang tua atau lingkungan membentuk mereka melalui pengalaman bersama," paparnya.
Secara garis besar cerita dalam drama musikal kali ini juga tidak jauh berbeda dengan karya dalam novel Roald Dahl. Namun, dalam beberapa adegan ada sedikit adaptasi perubahan cerita agar mudah diterima oleh dunia anak-anak.
Adapun, pertunjukan ini akan berkisah tentang seorang anak laki-laki miskin bernama Charlie Bucket yang bermimpi menjadi seorang pengrajin cokelat sehebat Willy Wonka. Yaitu seorang pria misterius yang baru saja mengumumkan lotere global berupa lima tiket emas untuk lima anak beruntung.
Para pemenang nantinya akan mendapatkan tur ke pabrik cokelat yang belum pernah dilihat sebelumnya miliknya. Empat anak pertama yang diumumkan adalah Augustus Gloop (si rakus), Veruca Salt (si manja), Violet Beauregarde (si yang tidak beradab), dan Mike Teavee (si pecandu layar).
Syahdan, dengan takdir yang berbalik menjadi menakjubkan, tiket kelima lalu menjadi milik Charlie. Bersama dengan Kakek Joe, mereka pun berangkat dalam perjalanan sekali dalam seumur hidup menuju negeri ajaib dan magis yang tersembunyi di dalam pabrik tersebut.
Namun, Tuan Wonka ternyata adalah seorang pria aneh dengan tujuan dan maksud rahasia. Satu per satu anak-anak jatuh ke dalam perangkap yang mereka buat sendiri. Padahal, Willy Wonka memiliki misi terpendam bagi anak-anak yang dapat lulus mengikuti tur dan ujiannya.
Adapun, Augustus tenggelam oleh kelaparannya yang tidak kenal puas, Veruca dilemparkan ke tempat sampah yang akan segera terbakar, Violet meledak menjadi buah blueberry. Lalu, Mike menyusut menjadi permen seukuran gigitan, dan meninggalkan Charlie sebagai satu-satunya yang selamat.
Momen dan pengalaman di dalam pabrik itulah yang nantinya mengubah jalan hidup Charlie dengan membuka toko permen kecil di dekat rumahnya. Alih-alih menerima hadiah dari Tuan Wonka dia lebih suka memulai usahanya sendiri layaknya seperti lelaki yang selama ini telah menginspirasinya tersebut.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Menjadi bagian dari acara tahunan Junior Musical Wonderland, pementasan kali ini merupakan produksi festival anak yang dihelat oleh sekolah seni pertunjukan asal Jakarta itu. Event ini juga menjadi bagian dari kampanye sosial untuk meningkatkan awareness tentang Performing Arts khususnya di bidang musikal.
Sesuai tajuknya, kegiatan Junior Musical Wonderland juga menghadirkan karya yang terinspirasi dari novel Charlie and The Chocolate Factory dengan judul adaptasi Chocolate Factory The Musical. Adapun, karya tersebut merupakan hasil karangan penulis masyhur Roald Dahl yang ditulis pada pertengahan abad ke-20.
Baca juga: Ciputra Artpreneur Siapkan Sejumlah Acara Seni Pertunjukan pada 2023
“Acara ini merupakan kegiatan yang diadakan Hi Jakarta Production setiap tahun sebagai sarana pendidikan dan pelatihan seni pertunjukan khususnya musikal kepada generasi muda secara profesional." ujar Riri Kumalasari, Founder Hi Jakarta Production.
Riri mengungkap selain mengenalkan pertunjukan musikal ala Broadway Musical Theater pada khalayak, pertunjukan kali ini juga untuk merayakan momentum Hari Anak Nasional yang bertepatan pada 23 Juli 2023. Dengan kata lain, pertunjukan tersebut juga memiliki misi untuk mengenalkan dunia teater pada anak-anak.
Pemilihan naskah dan adaptasi Charlie and The Chocolate Factory juga jadi momen yang tepat. Sebab, terlepas dari rasanya yang manis, kisah tersebut juga relate dengan dunia anak-anak dan imajinasi mereka mengenai dunia yang ajaib di pikiran mereka yang kadang sulit dipahami orang tua.
"Cerita ini juga relate dengan dunia mereka [anak-anak sebagai pemain] serta terkait dengan apa yang bermula dari hati akan bisa disampaikan lebih sangkil ada para penonton," imbuhnya.
Director Chocolate Factory The Musical, Maruf Andi mengatakan, spirit dari kisah Charlie pun masih relevan hingga sekarang. Rentetan peristiwa dari kisah tersebut juga memiliki pesan penting bahwa anak-anak tanpa disadari dibentuk oleh lingkungan mereka yang dalam kajian sosial disebut tabula rasa.
"Pertunjukan kali ini memang untuk memperingati hari anak, dan tujuan pemilihan naskah ini adalah untuk menyampaikan bahwa anak-anak lahir sebagai kertas kosong, dan orang tua atau lingkungan membentuk mereka melalui pengalaman bersama," paparnya.
Sinopsis Chocolate Factory The Musical
Secara garis besar cerita dalam drama musikal kali ini juga tidak jauh berbeda dengan karya dalam novel Roald Dahl. Namun, dalam beberapa adegan ada sedikit adaptasi perubahan cerita agar mudah diterima oleh dunia anak-anak.Adapun, pertunjukan ini akan berkisah tentang seorang anak laki-laki miskin bernama Charlie Bucket yang bermimpi menjadi seorang pengrajin cokelat sehebat Willy Wonka. Yaitu seorang pria misterius yang baru saja mengumumkan lotere global berupa lima tiket emas untuk lima anak beruntung.
Para pemenang nantinya akan mendapatkan tur ke pabrik cokelat yang belum pernah dilihat sebelumnya miliknya. Empat anak pertama yang diumumkan adalah Augustus Gloop (si rakus), Veruca Salt (si manja), Violet Beauregarde (si yang tidak beradab), dan Mike Teavee (si pecandu layar).
Salah satu adegan pertunjukan Drama Chocolate Factory The Musical (sumber gambar Hypeabis.id/Abdurachman)
Namun, Tuan Wonka ternyata adalah seorang pria aneh dengan tujuan dan maksud rahasia. Satu per satu anak-anak jatuh ke dalam perangkap yang mereka buat sendiri. Padahal, Willy Wonka memiliki misi terpendam bagi anak-anak yang dapat lulus mengikuti tur dan ujiannya.
Adapun, Augustus tenggelam oleh kelaparannya yang tidak kenal puas, Veruca dilemparkan ke tempat sampah yang akan segera terbakar, Violet meledak menjadi buah blueberry. Lalu, Mike menyusut menjadi permen seukuran gigitan, dan meninggalkan Charlie sebagai satu-satunya yang selamat.
Momen dan pengalaman di dalam pabrik itulah yang nantinya mengubah jalan hidup Charlie dengan membuka toko permen kecil di dekat rumahnya. Alih-alih menerima hadiah dari Tuan Wonka dia lebih suka memulai usahanya sendiri layaknya seperti lelaki yang selama ini telah menginspirasinya tersebut.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.