Ilustrasi pekerja menggunakan ChatGPT (foto: Udemy)

Wow, Penggunaan ChatGPT Kian Masif Mulai dari Copywriting hingga Coding

13 June 2023   |   18:30 WIB
Image
Fajar Sidik Hypeabis.id

Merebaknya platform berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) turut berpengaruh terhadap tren di dunia kerja profesional. Bahkan, topik pembahasan tentang ChatGPT, chatbot yang dikembangkan OpenAI ini menjadi platform yang paling banyak digunakan sepanjang kuartal pertama 2023. 

ChatGPT (Generative Pre-training Transformer) sebagai sistem kecerdasan buatan bekerja untuk melakukan interaksi dalam percakapan, yang dikembangkan dengan model bahasa generatif untuk memprediksi probabilitas kalimat atau kata berikutnya dalam suatu percakapan perintah teks.

Baca juga: Bos ChatGPT Sam Altman Datang nih ke Indonesia, Yuk Intip Agendanya

Chatbot ini dianggap menjadi inovasi kecerdasan buatan yang paling mendekati hasil yang akurat dan orisinal dalam menyajikan berbagai informasi yang dibutuhkan para penggunanya. Bahkan, temuan terbaru dalam Workplace Learning Index Q1 2023 yang dirilis Udemy (aplikasi pembelajaran online) mengungkapkan bahwa konsumsi kursus ChatGPT meningkat secara signifikan hingga 4.419 persen dari kuartal sebelumnya.

Laporan yang diterbitkan setiap 3 bulan ini menyoroti keterampilan teknis dan profesional yang sedang tren di kalangan para profesional. Tujuannya untuk membantu memberikan panduan tentang perkembangan inovasi dan mendukung pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan. 

Menurut temuan laporan tersebut, ChatGPT saat ini menjadi keterampilan yang paling diminati di dunia kerja secara global. Berdasarkan data yang diperoleh dari hampir 14.400 pelanggan Udemy Bisnis di seluruh dunia, ChatGPT menjadi topik yang paling banyak diakses sepanjang kuartal pertama 2023. 

Penggunaan kursus ChatGPT meningkat secara signifikan sebesar 4.419 persen dari  kuartal sebelumnya. Sejalan dengan itu, hampir 470 kursus baru yang berkaitan dengan ChatGPT ditambahkan ke platform pembelajaran ini dengan total pendaftaran kursus mencapai lebih dari 420.000 pengguna pada periode tersebut.

Para pembelajar memanfaatkan ChatGPT terutama untuk meningkatkan efisiensi kerja dan membantu pembuatan copywriting untuk meningkatkan search engine optimization (SEO). Selain itu, ChatGPT juga digunakan untuk menghasilkan ide-ide yang dapat meningkatkan presentasi visual, serta pembuatan email berskala besar guna meningkatkan produktivitas.

Permintaan akan kursus ChatGPT terus meningkat dan para instruktur dengan cepat beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan ini. Hingga pertengahan Maret 2023, ada lebih dari 4.500 pendaftaran dari Indonesia khusus untuk kursus ChatGPT. Jumlah tersebut melampaui angka di beberapa negara-negara maju seperti Australia, Jepang, dan Korea Selatan.

Workplace Learning Index juga menunjukkan bahwa bahasa pemrograman Dart merupakan keterampilan teknis yang paling banyak diminati di Indonesia, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 161 persen, diikuti oleh Google Flutter sebesar 127 persen. Keterampilan teknis lainnya yang melonjak adalah Microsoft Certification (83 persen), Agile (67 persen), dan Android Development (64 persen).

Giri Suhardi, Head of Indonesia Market di Udemy melihat pertumbuhan yang sangat tinggi untuk topik AI secara global, khususnya di Indonesia, menunjukkan bahwa para profesional di Indonesia memiliki motivasi yang tinggi untuk mempelajari AI, tidak kalah dari negara-negara maju. “Hal ini merupakan perkembangan yang positif bagi negara ini dalam merangkul teknologi yang sedang tren untuk tetap kompetitif dan inovatif,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (13/6/2023).

Menurutnya, seiring dengan makin dibutuhkannya penggunaan AI generatif di dunia kerja, penting bagi para profesional untuk memiliki akses ke sumber pembelajaran yang berkualitas tinggi dan terkini. 


Kesenjangan Keterampilan

Apalagi, diprediksi pada 2030 akan terjadi kesenjangan keterampilan (skill gaps) yang bakal mencapai 85 juta pekerja, sehingga para profesional dan entitas bisnis harus berinvestasi dalam peningkatan keterampilan (upskilling) untuk menutupi risiko kesenjangan tersebut.

“Kami juga memanfaatkan kekuatan AI untuk membantu organisasi memahami kesenjangan keterampilan di dalam tenaga kerja, dan mendukung karyawan untuk tumbuh secara efektif dan strategis. Perkembangan AI akan memberikan dampak signifikan pada hampir semua area fungsional dan sektor bisnis.”

Udemy menyebut bahwa platformnya saat ini menyediakan lebih dari 210.000 kursus yang dapat membantu pekerja profesional meningkatkan berbagai keterampilan dengan cara mengadopsi AI ke dalam platform. Tujuannya, untuk mengoptimalkan pengalaman belajar bagi pengguna dan instruktur. 

Salah satu bentuk adopsi AI ini adalah tersedianya sebuah alat untuk membantu instruktur dalam membuat latihan coding. Hanya dengan memberikan deskripsi tugas, instruktur dapat mengandalkan AI untuk menghasilkan kode pendukung yang diperlukan untuk mengimplementasikan latihan coding.  Tersedia juga fitur berbasis AI yang merekomendasikan video kursus kepada pembelajar yang dipersonalisasi berdasarkan tujuan karier penggunanya. 

Baca juga: Bos ChatGPT Minta AI Diregulasi, Cek Perkembangan Aturannya di Berbagai Negara

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

4 Koleksi Baru Sejauh Mata Memandang, Bernuansa Keindahan Alam Dibalut Kain Ramah Lingkungan

BERIKUTNYA

Lebih Dekat dengan Naeotom Alpha, Alat Diagnosis Penyakit Canggih Kini Ada di Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: