Cara Unik Mahasiswa Mencari Cuan Sambil Kuliah
Dilema mahasiswa setiap bulan pada umumnya adalah uang kiriman yang semakin menipis menjelang akhir bulan. Memang, untuk bisa membiayai kebutuhan perkuliahan dan sehari-hari, mahasiswa harus mampu mengelola keuangan dengan baik.
Masalah muncul ketika uang bulanan yang didapat dari orang tua tidak cukup untuk menanggung setiap keperluan. Untuk itu, tidak jarang mahasiswa memutar otak agar bisa menghasilkan uang. Salah satu caranya adalah dengan membuka bisnis sendiri.
Baca juga: 5 Alasan Kenapa Mahasiswa Harus Mulai Berbisnis Sejak Kuliah
Sebagai mahasiswa, mungkin ada keterbatasan pekerjaan yang dapat diambil di samping manajemen waktu yang ketat. Namun, kalian bisa mencari uang saku tambahan dengan memberikan jasa lewat bisnis seperti les privat, menulis lepas, atau desain grafis. Cara kerja yang sepenuhnya fleksibel, pekerjaan ini memungkinkan kalian bekerja secara online atau tatap muka, mengatur jam kerja, dan mendapatkan cuan.
Pauline Claudia misalnya, mahasiswi asal Indonesia yang sedang bersekolah di Sunway University, Malaysia, memulai bisnis jasa belajar bahasa Korea bersama temannya sambil kuliah karena biaya hidup di luar negeri yang cukup tinggi.
Ketertarikannya pada budaya dan bahasa Korea ia salurkan dengan membuka kursus, mengadakan pelatihan, dan juga seminar beasiswa. Laman bahasa Korea milik Pauline bisa ditemukan di Instagram di bawah akun @kenalkorea.
“Aku mulai ini sewaktu Covid-19, karena semuanya serba online. Aku dapat tawaran dari kenalan untuk membuka Kenal Korea. Aku buka kursus online sistemnya profit sharing dengan aku sebagai pengelola utamanya,” kata Pauline.
Dengan berbekal media sosial dan ketekunan mengunggah konten, Pauline berhasil mengelola bisnis jasa kursus itu menjadi usaha yang menguntungkan. Bahkan, proyek yang dia kerjakan sejak 2021 itu berkembang cukup besar untuk menerima pekerja paruh waktu dan pemagang.
Ilustrasi kelas bahasa online. (Sumber foto: Pexels/Anna Shvets)
Selain secara daring mengelola kursus, Pauline juga mengambil pekerjaan tambahan di sekitar tempat tinggalnya di Malaysia. Dia bekerja sebagai pelayan restoran dan hotel. Pekerjaan ini diambil sejalan dengan praktik kuliahnya sebagai mahasiswi School of Hospitality.
Dari bisnis kursus dan juga pekerjaan paruh waktunya tersebut, Pauline mendapat cukup uang yang bisa dia gunakan untuk membayar sewa tempat tinggal, biaya kebutuhan sehari-hari, dan membayar kebutuhan pendukung kuliah. “Kalau dirupiahkan, sekitar Rp8 juta – Rp9 juta aku bisa dapat setiap bulan,” ungkap Pauline.
Seperti Pauline, berbisnis secara mandiri jadi pilihan Rasnur Ellyanni untuk menambah pemasukan. Mahasiswa Universitas Indonesia ini mengembangkan hobi memasaknya menjadi bisnis yang menguntungkan.
Rasnur menjual berbagai jenis rice bowl secara daring. Sudah suka memasak sejak kecil, memiliki restoran sendiri adalah cita-cita Rasnur yang baru diwujudkannya tahun ini. Maret lalu, Rasnur membuka kedai Phoodie Licious yang bisa dijangkau melalui media sosial dan aplikasi pesan antar makanan. Dia mengelola sendiri bisnis ini, menjadi koki sekaligus memasarkan produknya.
Terdapat beberapa menu yang dijual Rasnur. Di antaranya adalah nasi krawu ayam, nasi ayam cabe garam, nasi sambal cumis asin. Selain menu makanan berat, Rasnur juga menjajakan makanan ringan seperti tahu isi, kolak, es buah, risoles, dan onde-onde. Adapun, menu andalan Phoodie Licious adalah nasi krawu, sebuah menu khas Gresik, Jawa Timur.
"Aku memilih jual itu karena di Depok dan sekitarnya masih jarang yang jual itu. Aku juga mau memperkenalkan makanan dari daerah asal aku yang menurutku rasanya enak,” kata Rasnur.
Dari modal yang dia tabung dan bantuan orang tua, Rasnur kini telah mendapat untung. Keuntungan tersebut digunakan untuk melengkapi peralatan dapur yang ia butuhkan. Rasnur juga mendapat pemasukan untuk melengkapi kebutuhan pribadinya.
Saat ini, Rasnur mempromosikan makanan jualannya ke teman-teman mahasiswa di sekitar Depok. Namun, dia berharap, suatu hari nanti, Phoodie Licious bisa berkembang hingga bisa menjadi restoran sendiri.
Ilustrasi thrift shop. (Sumber foto: Pexels/Suzy Hazelwood)
Pilihan bisnis untuk dilakukan tidak terbatas dan seringnya bergantung pada keahlian atau hobi. Hal itu yang dimanfaatkan Jessica Hosda, seorang mahasiswa Universitas Indonesia. Sebagai seseorang yang suka tampil di depan publik, Jessica mencari uang dengan menawarkan jasanya sebagai pembawa acara dan model.
“Aku butuh uang. Jadi aku bekerja, jadi MC, jadi model untuk brand. Awalnya coba-coba, ternyata akhirnya menguntungkan dan bisa untuk memenuhi kebutuhan di sini,” jelas Jessica.
Sejak merantau dari Sumatera Utara, Jessica memang menerapkan prinsip untuk hidup mandiri. Keterampilannya mencari uang sudah ia asah sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Jessica sering berjualan makanan dan menjadi distributor produk kecantikan.
Ketika memasuki jenjang perkuliahan, arah bisnis yang dilakukan Jessica menjadi lebih luas. Jessica belajar untuk bekerja sambil melatih keterampilannya, terutama dalam hal public speaking. Jessica menjadi model untuk perusahaan-perusahaan yang sedang mempromosikan produknya. Sering pula ia mendapat tawaran untuk menjadi pembawa acara di berbagai kegiatan kampus maupun di luar kampus.
Selain jasa, Jessica pun terkadang masih suka menjual barang. Beberapa kali ia menjajakan pakaian thrift. “Untuk thrift, aku menyortir baju-bajunya dari mereknya. Aku beli dari distributor hanya pakaian yang bermerek, lalu aku jual kembali,” katanya. Pakaian thrift itu dia tawarkan ke teman-teman terdekat dan juga dipromosikan lewat Instagram.
Modal awal Jessica berasal dari uang tabungannya sendiri. Dengan modal ratusan ribu yang ida keluarkan untuk membeli pakaian, Jessica mendapat untung sampai dua kali lipat.
Dari pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan Jessica, banyak kebutuhannya yang sudah bisa dia penuhi tanpa bergantung pada orang tua. Jessica bisa membeli barang-barang elektronik yang ia butuhkan untuk kuliah, menyewa tempat tinggal, dan membiayai kebutuhan hariannya.
Pauline, Rasnur, dan Jessica adalah tiga contoh mahasiswa yang terampil mencari cuan sambil kuliah. Berbekal keterampilan dan usaha, mereka bisa perlahan mandiri secara finansial dan membiayai hidup mereka sendiri.
Baca juga: 5 Cara Bagi Waktu Kerja Full-Time dan Usaha Sampingan Buat Newbie
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.