Ilustrasi penyajian papeda khas Indonesia Timur. (Sumber foto: Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud)

Jadi Makanan Pokok Khas Papua, Ini Fakta Menarik Tentang Papeda

11 July 2023   |   17:48 WIB

Papeda adalah makanan khas dari daerah Indonesia Timur dan banyak ditemukan di sejumlah daerah di Sulawesi, Maluku dan Papua. Di daerah ini, sagu menjadi makanan utama dan pengganti nasi berdasarkan tradisi masyarakat sekitar. Olahan sagu juga dibuat beragam jenis makanan terkenal antara lain sagu piring, sagu bakar, dan sagu bola.

Sebagai makanan pokok, sagu memiliki kandungan nutrisi yang sangat seimbang, antara lain karbohidrat, protein, kalsium dan zat besi.  Dibandingkan dengan beras, sagu cukup mudah dijangkau bagi masyarakat di kawasan timur Indonesia. Meski sederhana, panganan ini bergizi, cukup mengenyangkan dan cocok dipadukan dengan lauk berkuah atau tidak berkuah.

Di Papua misalnya, Genhype bisa menemukan banyak paduan menu papeda dengan lauk ikan kuah kuning dengan rasa gurih dan kaya bumbu ini menjadi pendamping yang disukai. Di daerah lain, papeda bisa disajikan dengan lauk sayur seperti kangkung, ganemo yang terbuat dari tumisan bunga pepaya, daun melinjo, dan lainnya.

Baca juga: Cita Rasa Unik Papeda, Beda Daerah Beda Cara Menikmatinya


Asal-usul Papeda

Menurut indonesia.go.id, bagi penduduk asli Papua sagu lebih dari sekadar komponen makanan pokok. Hasil bumi yang merupakan endemik Papua ini dianggap sebagai banyak kisah legenda tentang inkarnasi manusia. Misalnya pada penduduk Raja Ampat, di Daerah Sorong Papua Barat Daya mereka sangat menghargai sagu.

Saat penduduk setempat memanen sagu, upacara unik menunjukkan penghargaan dan penghormatan terhadap tanaman sagu yang dapat memasok kebutuhan penduduk setempat.

Di kawasan Danau Sentani, Arso, dan Manokwari, masyarakat adat Sentanu dan Abrab memanfaatkan papeda yang terbuat dari sagu. Masakan ini juga disajikan sebagai hidangan pada acara-acara penting, misalnya pada upacara adat Watani Kame.

Masyarakat Papua mengonsumsi papeda menggunakan helaian, piring kayu keras yang digunakan untuk bubur sagu, dan alat makan tradisional Papua. Sementara itu, penduduk asli Sentani memiliki kebiasaan menyajikan papeda kepada anggota keluarga yang sama dari hidangan yang sama. Kebiasaan ini disebut sebagai laid mbai hote mbai. Kata mbai berarti satu dalam bahasa Papua.

Prinsip tuntunan adat ini adalah bahwa makan bersama keluarga menyimpan cerita untuk masa depan anak cucu dan mempererat hubungan antar lingkaran keluarga.

Sayangnya, papeda yang telah menjadi bagian dari tradisi kuliner Papua kini makin sulit ditemukan dan tergeser dengan nasi, khususnya di kota besar. Seiring dengan perkembangan zaman dan transmigrasi dari barat yang bergerak ke timur, makin beragam pula pilihan makanan di Bumi Cendrawasih. Meski demikian, kalian masih bisa menjumpai olahan sagu ini di sejumlah rumah makan tradisional. 

Menurut Chef Charles Toto alias Chato, sejak kecil keluarganya mulai beralih dari papeda ke nasi menyusul keputusan pemerintah membuka sawah dan kebun jagung di Papua.

“Dulu ada stigma bahwa makan nasi itu modern, dan nasi itu untuk orang kaya, kelasnya lebih tinggi dari papeda. Informasi tersebut membuat warga desa merasa kualitas bubur sagu dan ikannya rendah, sehingga mereka berbondong-bondong mencari beras,” katanya, dikutip dari suara.com.


Cara Membuat Papeda

Masyarakat Papua biasanya menyajikan bubur sagu dengan kuah ikan kuning. Mereka juga menggunakan berbagai jenis ikan untuk menu ini biasanya jenis ikan yang digunakan adalah tuna, sumbat, kakap merah, bubara, dan kue ikan. 

Karena teskturnya, papeda dikonsumsi dengan cara digulung pada bilah kayu, sumpit atau garpu. Kemudian, gulungan sagu ini dipindahkan ke piring dan disiram dengan kuah ikan. Kalian juga bisa menyantapnya dengan cara yang lebih tradisional, yaitu diseruput langsung dari piring.

Genhype berniat mencoba sendiri memasak papeda di rumah? Cek resepnya berikut ini:


Bahan-bahan:

  • 250 gram tepung sagu
  • 2 siung bawang putih
  • 1 sendok makan garam
  • 4 gelas air


Cara Memasak:

  1. Campurkan tepung sagu, bawang putih, garam, dan segelas air. Campur dengan baik.
  2. Didihkan 3 gelas air dalam panci.
  3. Ambil air mendidih dan tuangkan perlahan ke dalam campuran tepung sagu.
  4. Letakkan adonan di atas kompor, dan masak dengan api kecil,
  5. Aduk terus sampai mengental. Angkat, lalu sajikan.

Baca juga: Buah Merah & Matoa, Tanaman Khas Papua yang Punya Segudang Manfaat

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

YG Entertainment Konfirmasi BABYMONSTER Debut September 2023, Bakal Jadi The Next BLACKPINK?

BERIKUTNYA

Mengenal Pita Maha, Kelompok Seni yang Karyanya Direpatriasi dari Belanda ke Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: