Kanguru (Sumber gambar: Unsplash/Nick Dunn)

Fakta Tentang Hewan Kanguru, Indonesia Punya Loh!

11 July 2023   |   17:00 WIB

Like
Kanguru adalah salah satu hewan yang paling terkenal dan mudah dikenali dari Australia. Dikenal dengan ciri khasnya berupa kantung di perutnya, hewan ini telah menjadi simbol ikonik dari negara tersebut. Kanguru tidak hanya menarik perhatian karena penampilannya yang unik, tetapi juga karena perilaku dan adaptasi alaminya yang menakjubkan.

Beberapa fakta umum tentang kanguru, seperti mereka bergerak dengan cara melompat, serta mereka adalah hewan marsupial alias mamalia yang merawat bayinya di dalam kantung pada tubuhnya adalah hal sudah kita tahu.

Akan tetapi, fakta dan keunikan kanguru tak sebatas itu. Masih banyak lagi fakta menarik yang genhype harus ketahui tentang hewan ini. Ini dia 10 fakta unik tentang kanguru yang tak banyak diketahui.

Baca juga: 5 Mitos dan Fakta tentang Kucing yang Banyak Salah Paham


1. Kanguru adalah Marsupial Terbesar di Bumi

Kanguru adalah marsupial terbesar yang hidup saat ini, dipimpin oleh kanguru merah (Macropus rufus) unik yang tingginya lebih dari 1,6 meter, ditambah ekor sepanjang 1 meter dan berat sekitar 82 - 90 kilogram. Kanguru abu-abu bahkan bisa lebih tinggi, dengan beberapa jantan dewasa mencapai ukuran hampir 2,1 meter, tetapi mereka juga lebih ramping, beratnya hanya mencapai 54 kg. 


2. Mereka Hadir dalam Berbagai Bentuk dan Ukuran

Kanguru termasuk dalam genus Macropus, yang berarti “kaki besar". Hewan yang kita sebut sebagai kanguru adalah spesies yang lebih besar dalam genus Macropus. Anggota terkecil dari genus ini dikenal sebagai walabi, sedangkan spesies berukuran sedang disebut wallaroo.

Istilah “kanguru” kadang-kadang digunakan secara luas untuk salah satu hewan ini, meskipun umumnya digunakan untuk empat spesies terbesar: kanguru merah, abu-abu timur, abu-abu barat, dan antilopine.

Istilah ini juga digunakan untuk kanguru pohon, yang termasuk dalam genus yang berbeda tetapi merupakan anggota dari keluarga taksonomi yang lebih luas yang dikenal sebagai makropoda, yang meliputi kanguru, wallaroo, walabi, kanguru pohon, pademelon, dan quokka. Di luar keluarga makropoda, marsupial kecil yang disebut kanguru tikus juga memiliki kemiripan dengan kerabat mereka yang jauh lebih besar.


3. Terdapat di Indonesia 

Wilayah Papua ternyata  memiliki kanguru yang dikenal dengan kanguru pohon yang diberi nama latin Dendolagus. Dilansir dari Mongabay, kanguru pohon merupakan satwa endemik Papua yang menempati hampir 80 persen luas daratan Papua.

Kanguru pohon memiliki ukuran tubuh dan kekuatan yang lebih kecil dari kanguru Australia sehingga dimasukkan ke dalam keluarga yang berbeda yaitu family Macropodidae. Kanguru pohon memiliki berat sekitar 9 hingga 20 kilogram saja, sedangkan kanguru Australia dapat tumbuh hingga 90 kilogram.

Potensi Lokal Papua Sumber Pangan Masa Depan (2018) menyebutkan kanguru pohon kaki panjang dengan empat jari, lengan dengan otot kuat, dan ekor yang lebih panjang dari tubuhnya. Hal tersebut membuat kanguru pohon dapat bergelantungan di atas pohon.

Namun, mereka juga tetap sering melompat-lompat di tanah seperti kangguru pada umumnya. Kanguru pohon betina memiliki kantung tempat menyimpan anaknya yang dilengkapi dengan empat kelenjar susu.

Kanguru pohon ditemukan di pertama kali didaerah pegunungan Papua Kanguru pohon oleh seorang ilmuan bernama Ernst Mayr pada tahun 1928. Dan ternyata hewan tersebut adalah kanguru pohon subspesies wondiwoi.

Dilansir dari National Geographic, seorang ahli biologi bernama marsupial Museum Australia bernama Mark Eldridge mengatakan bahwa penemuan tersebut menjadikan kanguru pohon sebagai salah satu mamalia yang paling kurang dikenal di dunia.

Kanguru pohon merupakan hewan yang misterius. Sejak penemuannya, kanguru wondiwoi sangat jarang terlihat, bahkan disangka sudah punah hingga kembali terlihat pada tahun 2018 oleh sekelompok ilmuan.
 

4. Kebanyakan Kanguru Kidal

Para ilmuwan pernah mengira ini adalah fitur unik evolusi primata, tetapi penelitian yang lebih baru menunjukkan penggunaan tangan juga umum terjadi pada kanguru. Manusia dan beberapa primata lainnya menunjukkan handedness atau kecenderungan untuk menggunakan satu tangan secara lebih alami daripada yang lain.

Berdasarkan penelitian pada kanguru merah, abu-abu timur, dan walabi berleher merah, para peneliti telah menemukan bahwa hewan tersebut terutama kidal, menggunakan tangan itu sekitar 95 persen untuk tugas-tugas seperti merawat diri dan makan.

Tangan mereka juga tampaknya dikhususkan untuk jenis pekerjaan yang berbeda, di mana kanguru biasanya menggunakan tangan kiri untuk ketepatan dan tangan kanan untuk kekuatan. Ini menantang gagasan bahwa kidal hanya ada pada primata, kata para peneliti, hal ini mencatat bahwa itu merupakan adaptasi terhadap bipedalisme.


5. Sekelompok Kanguru disebut Mob

Kanguru bepergian dan makan dalam kelompok yang dikenal sebagai gerombolan (mob), pasukan (troop), atau kawanan (herd). Gerombolan kanguru bisa mencakup segelintir atau beberapa lusin individu, seringkali dengan ikatan longgar yang memungkinkan perpindahan keanggotaan di antara kelompok.

Pejantan bisa memperebutkan betina pada musim kawin dengan menendang, meninju, atau bahkan menggigit, tetapi kelompok ini cenderung didominasi oleh pejantan terbesarnya. Kanguru jantan dikenal sebagai buck, boomer, atau jack, sedangkan betina disebut do, flyer, atau jill.


6. Beberapa Kanguru Bisa Melompat Sejauh 8 meter

Melompat adalah cara yang hemat energi bagi kanguru untuk bergerak, membantu mereka menempuh jarak yang jauh di Australia yang gersang saat mereka mencari makanan. Mereka biasanya melakukan perjalanan dengan kecepatan sedang, tetapi mereka mampu berlari jika diperlukan.

Seekor kanguru merah diketahui dapat melompat dengan kecepatan 56 km/jam, melompat tinggi sekitar 1,8 meter dari tanah dan menjangkau jarak sejauh 8 meter dalam satu kali lompatan.

Saat bergerak di sekitar area yang lebih kecil dengan kecepatan lebih lambat, kanguru sering kali menggunakan ekornya sebagai kaki kelima. Ini mungkin terlihat canggung, tetapi penelitian pada kanguru merah menunjukkan ekornya yang besar dan berotot dapat memberikan tenaga pendorong yang sama besarnya dengan gabungan kaki depan dan belakangnya.

Namun jika kanguru perlu bergerak lebih dari sekitar 5 meter, biasanya dia tidak menggunakan ekornya dan mulai melompat.


7. Bayi Kanguru Bisa Dorman sampai Kantung Kosong

Masa kehamilan kanguru adalah sekitar lima minggu, setelah itu mereka biasanya melahirkan satu bayi, yang dikenal sebagai joey. Tidak lebih besar dari buah anggur, joey yang baru lahir harus menggunakan kaki depannya untuk merangkak melalui bulu induknya ke kantungnya, tempat dia akan hidup selama beberapa bulan ke depan saat dia tumbuh.

Seekor kanguru betina bisa hamil lagi saat joey masih di dalam kantungnya, dalam hal ini joey yang lebih muda memasuki keadaan tidak aktif (dorman) sampai kantungnya kosong. Setelah saudara tuanya meninggalkan kantungnya, tubuh ibu mengirimkan hormon sinyal untuk melanjutkan perkembangan joey yang lebih muda.


8. Terkadang Kanguru Menenggelamkan Musuh Mereka

Kanguru tidak memiliki banyak predator alami di Australia, apalagi sekarang karnivora besar seperti harimau Tasmania dan singa berkantung telah punah. Beberapa hewan diketahui memangsa kanguru, namun biasanya menargetkan joey atau kanguru dewasa dari spesies yang lebih kecil. Predator ini meliputi dingo serta spesies pendatang seperti rubah merah, anjing, dan kucing liar.

Ketika seekor kanguru benar-benar dikejar oleh pemangsa, dia sering melarikan diri ke air. Ini adalah strategi melarikan diri karena kanguru adalah perenang yang baik (sekali lagi, berkat ekornya yang besar itu).

Tetapi dalam beberapa kasus, kanguru akan mengarahkan pengejarnya ke dalam perangkap. Begitu seekor kanguru berada di dalam air setinggi dada, terkadang dia akan berbalik dan menghadapi pemangsa, meraihnya dengan kaki depannya dan mencoba menenggelamkannya.


9. Beberapa Kanguru Bisa Mengorbankan Anaknya untuk Predator

Melawan predator mungkin kurang realistis untuk kanguru yang berukuran kecil, serta untuk makropoda lain seperti walabi, wallaroo, dan quokka. Dalam beberapa kasus, induk makropoda yang dikejar oleh predator diketahui akan menjatuhkan anaknya dari kantungnya dan terus melarikan diri.

Seperti yang ditemukan satu penelitian, quokka betina yang terperangkap dalam perangkap kawat mencoba melarikan diri ketika mereka melihat manusia mendekat, dan dalam keributan itu, anak mereka sering jatuh dari kantung. Itu mungkin terjadi secara tidak sengaja selama upaya pelarian sang ibu.

Makropoda lain memiliki kecenderungan serupa: Kanguru abu-abu terkadang mengeluarkan anak mereka ketika dikejar oleh rubah, misalnya, dan walabi rawa melakukan hal yang sama dengan dingo.

Seekor pemangsa kemungkinan akan berhenti untuk makan anak dengan mudah, memberi sang induk waktu untuk melarikan diri. Ini mungkin terdengar kejam oleh manusia, tetapi ini bisa menjadi strategi kelangsungan hidup adaptif untuk beberapa makropoda, kata para peneliti.

Induk kanguru dapat bereproduksi jauh lebih cepat daripada manusia, dan jika nyawa seorang ibu yang dalam bahaya, mengorbankan seekor anak mungkin sangat masuk akal, setidaknya menurut standar spesiesnya.


10. Kanguru Makan Rumput Seperti Sapi 

Semua kanguru adalah herbivora, utamanya memakan rumput tetapi juga beberapa lumut, semak, dan jamur. Mirip dengan sapi dan hewan ruminansia (pemamah biak) lainnya, kanguru terkadang memuntahkan makanannya dan mengunyahnya lagi sebelum mencernanya.

Namun, sebenarnya aktivitas ini tidak berguna untuk pencernaannya. Mereka hanya melakukannya sesekali mungkin karena hal itu tampaknya membuat mereka tertekan. Perut berbentuk tabung kanguru sangat berbeda dengan perut empat bilik ruminansia.

Sapi mengeluarkan banyak metana gas rumah kaca yang kuat saat mereka bernapas dan bersendawa, tetapi meskipun makanannya serupa, kanguru hanya menghasilkan sekitar 27 persen dari volume spesifik massa tubuh dari metana yang dihasilkan hewan pemamah biak.

Makanan bergerak lebih cepat melalui perut kanguru, dan penelitian menunjukkan mikroba usus kanguru berada dalam keadaan metabolisme yang lebih cocok untuk pertumbuhan atau produksi biomassa alih-alih untuk membuat metana.

Baca juga: Punah di Perairan China, Intip 5 Fakta Menarik Dugong

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Menengok Kapal Pesiar Icon of the Seas, 5 Kali Lebih Besar dari Titanic

BERIKUTNYA

YG Entertainment Konfirmasi BABYMONSTER Debut September 2023, Bakal Jadi The Next BLACKPINK?

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: