Ilustrasi pemeriksaan tekanan darah (Sumber gambar: CDC/Unsplash)

Apa itu Pecah Pembuluh Darah? Yuk Simak Penjelasannya

25 December 2022   |   15:57 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Pecah pembuluh darah merupakan salah satu masalah yang rawan dialami penderita hipertensi, bahkan dapat mematikan. Pasalnya, kondisi tersebut kerap kali terjadi dalam waktu yang terduga. Dalam dunia medis, kasus ini diawali dengan gejala aneurisma atau semacam gelembung pada pembuluh darah.

Menurut Asosiasi Kesehatan Jantung Amerika, aneurisma terjadi saat bagian dinding arteri melemah yang memungkinkannya membengkak dan melebar secara tidak normal. Pembengkakan tersebut berbentuk seperti gelembung yang bisa saja pecah sewaktu-waktu. Hal inilah yang akrab disebut pecah pembuluh darah.

Baca juga: Mengenal Diet Garam yang Cocok Buat Pengidap Hipertensi

Aneurisma bisa terjadi pada arteri mana saja seperti bagian kulit dan mata. Akan tetapi, kasus aneurisma pecah yang kerap menyebabkan kematian terjadi pada area otak dan aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh (aorta).

Badan Aneurisma Otak mencatat, sekitar 30.000 orang di Amerika Serikat berjuang melawan aneurisma otak setiap tahunnya. Wanita memiliki risiko yang lebih tinggi terkena aneurisma dibanding pria. Risiko semakin meningkat saat usia menginjak 55 tahun. Risiko yang cukup mengerikan, hampir 50 persen kasus aneurisma di dunia berakhir fatal.

Jadi, menjaga kesehatan dengan pola hidup yang baik masih memiliki peran penting untuk menurunkan risiko kematian akibat aneurisma yang memicu pecah pembuluh darah.

Tidak sedikit orang yang memiliki riwayat keluarga aneurisma. Namun ada juga risiko lain yang ikut mengembangkan kemungkinan pecah pembuluh darah yaitu tekanan darah tinggi, kolestrol tinggi, dan penggunaan tembakau.

Ternyata, pengidap aneurisma kerap kali merasa tidak memiliki gejala saat didera kondisi ini yang juga bisa berkembang bertahun-tahun.
 

Ilustrasi pembuluh darah (Sumber gambar: Robina Weermeijer/Unsplash)

Ilustrasi pembuluh darah (Sumber gambar: Robina Weermeijer/Unsplash)


Karena berkaitan erat dengan kesehatan kardiovaskular, cara terbaik untuk mencegah kemungkinan pecah pembuluh darah adalah dengan menjaga pola hidup sehat.

Asosiasi Kesehatan Jantung Amerika menyarankan untuk segera mengontrol tekanan darah dengan cara mengonsumsi makanan sehat dan melakukan aktivitas fisik secara teratur serta berhenti merokok.

Badan Kesehatan Dunia, WHO juga menjelaskan bahaya dari tekanan darah tinggi atau hipertensi apabila tidak ditangani dengan perubahan pola hidup sehat. Menurut WHO, hipertensi yang dibiarkan tidak terkontrol akan menyebabkan pembuluh darah mengembangkan aneurisma dan membuatnya lemah, sehingga berisiko bengkak hingga pecah. Tekanan darah yang tinggi juga bisa membuat darah ke otak mengalami pembocoran dan menyebabkan stroke.

Untuk mencegah hal tersebut, WHO menyarankan beberapa langkah berikut ini.

1. Diet dan menjaga nutrisi 

Diet sehat dengan cara melengkapi nutrisi yang tepat dengan lima porsi buah dan sayur dalam satu hari. Kurangi juga asupan lemak jenuh dan garam. Orang dewasa hanya boleh mengonsumsi 5 gram garam atau setara satu sendok teh per hari.
 

2. Setop rokok dan alkohol

Cara lainnya adalah dengan menghindari pengggunaan alkohol dan menghentikan segala jenis penggunaan tembakau.
 

3. Berolahraga teratur

Rutin beraktivitas fisik dengan cara berolahraga teratur setidaknya 30 menit per hari. Kondisikan berat badan ideal juga akan mempengaruhi tekanan darah sistolik sehingga risiko hipertensi menurun.
 

4. Kelola stres

Terakhir, kelola stress dengan cara yang sehat seperti melakukan meditasi, yoga, dan bersosialisasi dengan dampak yang positif.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

4 Film Bertema Natal Ini Terbaik Sepanjang Masa

BERIKUTNYA

Pengalaman Baru Berwisata dengan Kereta Panoramic, Cek Fasilitasnya Yuk!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: