Ilustrasi vaksinasi anak (Sumber gambar: CDC/Pexels)

Sambut Pekan Imunisasi Dunia, Yuk Simak Jadwal Tepat hingga Edukasi KIPI

15 April 2025   |   14:00 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Pekan Imunisasi Dunia yang diperingati setiap pekan keempat April menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi. Program ini menekankan peran imunisasi dalam mencegah berbagai penyakit menular dan menyelamatkan jutaan jiwa, terutama pada anak-anak.

Di Indonesia, imunisasi sudah dimulai sejak bayi baru lahir. Salah satu vaksin pertama yang diberikan adalah vaksin Hepatitis B, yang disuntikkan dalam 24 jam pertama kehidupan. Setelah itu, imunisasi dilanjutkan secara rutin sesuai jadwal untuk memberikan perlindungan berkelanjutan terhadap berbagai penyakit berbahaya.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, Prima Yosephine, menegaskan bahwa imunisasi adalah hak setiap anak dan dijamin oleh hukum.

Baca juga: Pneumonia Masih Mengintai Balita, Ini Pentingnya Vaksinasi PCV

“Imunisasi itu adalah hak dari setiap bayi dan anak di negara kita. Itu tercantum di dalam pasal 44 ayat 2 Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023,” ujarnya. Dia menambahkan, pemerintah pusat, daerah, keluarga, dan masyarakat wajib mendukung pelaksanaan imunisasi. 

Dalam kerangka transformasi sistem kesehatan nasional, imunisasi menjadi pilar penting layanan primer. Kemenkes mendorong perluasan cakupan vaksin dan menambah jumlah antigen dalam program imunisasi nasional dari yang berjumlah 11 kini menjadi 14.

“Kita diminta untuk menambah antigen dalam program imunisasi nasional menjadi 14 antigen dari sebelumnya hanya 11,” kata Prima.

Penambahan vaksin dilakukan dengan seleksi ketat, mempertimbangkan insiden penyakit, efektivitas, potensi wabah, dan penerimaan masyarakat. Vaksin baru harus disetujui oleh Komite Imunisasi Nasional sebelum ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Beberapa vaksin baru yang dalam kurun waktu 3 tahun belakangan telah masuk dalam program imunisasi nasional antara lain Rotavirus untuk mencegah diare berat,  PCV (Pneumokokus Konjugasi) untuk mencegah pneumonia, dan HPV (Human Papillomavirus) untuk mencegah kanker serviks.  

Pada 2025, Kemenkes juga berencana mulai menerapkan vaksin Hexavalent yang merupakan kombinasi 6 antigen dalam satu suntikan. Prima menyebut, rencananya Yogyakarta, Bali, dan NTB akan menjadi 3 provinsi pertama yang menerima vaksin ini sebelum diberlakukan nasional pada 2026.

Semua vaksin diberikan sesuai jadwal nasional dari bayi baru lahir hingga usia sekolah dasar. Prima mengingatkan agar jadwal ini dipatuhi karena disusun berdasarkan waktu paling efektif untuk mencegah infeksi. “Kami tentu berharap bahwa jadwal ini bisa dipatuhi sesuai dengan jadwal idealnya, jangan mundur,” ujarnya.
 

Perhatian Terhadap KIPI

Meski penting, imunisasi juga bisa disertai Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI). Dokter Spesialis Anak Subspesialis Infeksi & Penyakit Tropis Hinky Hindra Irawan Satari menjelaskan bahwa KIPI umumnya ringan dan tidak selalu terkait langsung dengan vaksin.

“KIPI itu kejadian medis yang terjadi setelah imunisasi, tapi tidak selalu memiliki keterkaitan atau hubungan sebab-akibat dengan vaksinnya,” jelasnya.

Gejala KIPI bisa berupa demam ringan hingga reaksi serius seperti kejang, akan tetapi biasanya muncul dalam 30 menit pertama. Oleh karena itu, orang tua diminta menunggu 30 menit setelah imunisasi.

Indonesia sendiri telah memiliki sistem pelaporan KIPI digital yang terintegrasi. Lebih dari 12.000 tenaga kesehatan dilatih untuk melaporkan KIPI secara real-time. “Melapor bukan berarti vaksinnya tidak aman. Justru dari laporan itu kita tahu bahwa sebagian besar KIPI tidak berkaitan dengan vaksin,” tegas Hinky.

Selain sistem pelaporan, edukasi publik dan penanganan hoaks vaksin juga menjadi prioritas pemerintah agar masyarakat tetap percaya pada imunisasi sebagai perlindungan utama kesehatan anak.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

Pneumonia Masih Mengintai Balita, Ini Pentingnya Vaksinasi PCV

BERIKUTNYA

NIKI Jadi Penyanyi Indonesia Pertama Tembus Top 30 Global Spotify

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: