Berbeda dengan Wanita, ini Gejala Depresi pada Pria
06 July 2021 |
10:34 WIB
Kamu tahu depresi kan? Itu lho kondisi serius yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak. Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), depresi kebanyakan dialami oleh wanita. Namun tak menutup peluang, pria juga mengalami depresi.
Akan tetapi memang, gejala depresi pada pria berbeda dari wanita dan terkadang lebih sulit untuk diidentifikasi. Terkadang, mereka tidak sadar telah mengalaminya karena depresi kerap kali memberikan dampak kepada fisik.
Nah, menurut para ahli beberapa efek depresi yang dialami oleh tubuh secara umum diantaranya sesak dada, masalah pencernaan seperti gas, diare, dan sembelit.
Kemudian disfungsi ereksi dan masalah seksual lainnya, sakit kepala, masalah hormonal seperti testosteron rendah, rasa sakit, jantung berdebar-debar, penurunan berat badan yang tiba-tiba dan terkadang sebaliknya.
Sementara itu, gejala depresi pada pria biasanya dapat mengganggu cara seseorang berpikir dan memproses informasi, mempengaruhi perilaku dan emosi.
Umumnya mereka mengalami ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, masalah memori, pola pikir obsesif-kompulsif, pikiran balap, masalah tidur, biasanya sulit tidur atau tetap tertidur, dan timbulnya pikiran bunuh diri.
Kebanyakan orang menganggap depresi sebagai bentuk kesedihan yang teramat dalam. Namun ternyata kesedihan hanyalah salah satu dari banyak kemungkinan emosi yang dapat ditimbulkan oleh depresi.
Selain kesedihan, pria mungkin mengalami gejala depresi emosional seperti agitasi yakni perasaan gelisah, jengkel, dan marah yang umumnya bisa membuat kamu mondar-mandir atau meremas-remas tangan tanpa henti.
Selanjutnya agresi, marah, keputusasan, kurangnya minat dalam keluarga, komunitas, hobi, dan pekerjaan. Bahkan libido bisa berkurang lho.
Biasanya pria yang mengalami depresi akan kesulitan memenuhi pekerjaan, keluarga, dan tanggung jawab pribadi lainnya. Mereka juga cenderung mengarah ke perilaku yang tidak baik seperti penyalahgunaan narkoba, minum alkohol berlebihan, terlibat dalam kegiatan berisiko, seperti mengemudi secara sembrono, hingga percobaan bunuh diri.
Oleh karena itu, buat kamu yang mengalami gejala dan perilaku di atas, sebaiknya mencari pertolongan psikolog atau psikiater ya agar depresimu bisa ditangani dengan baik. Begitu pula kalau ada orang di sekitar kamu yang mengalaminya, rangkul mereka dan temani mereka untuk berkonsultasi ya.
Akan tetapi memang, gejala depresi pada pria berbeda dari wanita dan terkadang lebih sulit untuk diidentifikasi. Terkadang, mereka tidak sadar telah mengalaminya karena depresi kerap kali memberikan dampak kepada fisik.
Nah, menurut para ahli beberapa efek depresi yang dialami oleh tubuh secara umum diantaranya sesak dada, masalah pencernaan seperti gas, diare, dan sembelit.
Kemudian disfungsi ereksi dan masalah seksual lainnya, sakit kepala, masalah hormonal seperti testosteron rendah, rasa sakit, jantung berdebar-debar, penurunan berat badan yang tiba-tiba dan terkadang sebaliknya.
Sementara itu, gejala depresi pada pria biasanya dapat mengganggu cara seseorang berpikir dan memproses informasi, mempengaruhi perilaku dan emosi.
Umumnya mereka mengalami ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, masalah memori, pola pikir obsesif-kompulsif, pikiran balap, masalah tidur, biasanya sulit tidur atau tetap tertidur, dan timbulnya pikiran bunuh diri.
Kebanyakan orang menganggap depresi sebagai bentuk kesedihan yang teramat dalam. Namun ternyata kesedihan hanyalah salah satu dari banyak kemungkinan emosi yang dapat ditimbulkan oleh depresi.
Selain kesedihan, pria mungkin mengalami gejala depresi emosional seperti agitasi yakni perasaan gelisah, jengkel, dan marah yang umumnya bisa membuat kamu mondar-mandir atau meremas-remas tangan tanpa henti.
Selanjutnya agresi, marah, keputusasan, kurangnya minat dalam keluarga, komunitas, hobi, dan pekerjaan. Bahkan libido bisa berkurang lho.
Biasanya pria yang mengalami depresi akan kesulitan memenuhi pekerjaan, keluarga, dan tanggung jawab pribadi lainnya. Mereka juga cenderung mengarah ke perilaku yang tidak baik seperti penyalahgunaan narkoba, minum alkohol berlebihan, terlibat dalam kegiatan berisiko, seperti mengemudi secara sembrono, hingga percobaan bunuh diri.
Oleh karena itu, buat kamu yang mengalami gejala dan perilaku di atas, sebaiknya mencari pertolongan psikolog atau psikiater ya agar depresimu bisa ditangani dengan baik. Begitu pula kalau ada orang di sekitar kamu yang mengalaminya, rangkul mereka dan temani mereka untuk berkonsultasi ya.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.