Komunitas Salihara kembali menggelar acara diskusi Kelas Filsafat. (Sumber gambar: Komunitas Salihara)

Komunitas Salihara Gelar Kelas Filsafat Lagi, Belajar Seru Pemikiran Filsuf Prancis

06 July 2023   |   20:03 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Genhype, komunitas Salihara kembali menggelar acara diskusi Kelas Filsafat yang menjadi bagian rangkaian acara LIFEs atau Literature and Ideas Festival 2023, Kelas Filsafat kali ini akan mengangkat tema seputar filsuf Prancis serta membawa tajuk Islam dan Kebebasan Menurut Mazhab Prancis. 

Kelas ini akan membahas tentang bagaimana filsuf dan ilmuan Prancis mempersoalkan kembali tema kebebasan dengan meneropong Islam dan masyarakat muslim sebagai bahan kajian mereka yang tumbuh dengan tradisi Mazhab Leiden, Belanda. Peserta akan menemukan bagaimana perkembangan, sejarah, sumbangsih, serta pengaruh mazhab Prancis ditinjau dari kajian akademik, keilmuan, dan kehidupan masyarakat negara-negara muslim.

Kelas Filsafat ini akan dijalankan secara daring setiap Sabtu mulai dari 15 Juli hingga 5 Agustus 2023 dalam empat pertemuan yang akan diampu oleh Ayang Utriza Yakin, Etienne Naveau, F. Wawan Setyadi, dan Haryatmoko. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah jadwal lengkap Kelas Filsafat.

1. Gilles Deleuze dan Kreativitas (15 Juli 2023)
Rhizome, deteritorialisasi, schizoanalysis dan tubuh-tanpa-organ adalah konsep-konsep hasil rekayasa filsuf Gilles Deleuze yang mengacu pada gerak dinamis, perubahan, inisiatif dan kreativitas. Deleuze menolak skema pikiran seperti pohon, tapi menggunakan 'rhizome' yang bisa berkembang biak ke segala arah. Dia tidak puas dengan psikoanalisis yang seakan-akan mengekang gerak karena melihat masa lalu adalah kekurangan.

Dalam kelas ini, peserta akan diajak pada pemikiran Deleuze yang ingin melihat ke depan dan tampil dalam konsep 'tubuh-tanpa-organ' sebagai sumber energi tanpa bentuk dari semua organisasi dan proses baik, yang mungkin atau yang tidak mungkin sehingga memicu kreativitas.

Baca juga: 5 Rekomendasi Novel Fiksi Sejarah Karya Sastrawan Populer Indonesia


2. Kebebasan Menurut Fenomenologi Kehendak Paul Ricoeur (22  Juli 2023)
Kelas ini akan membahas seputar perjalanan pemikiran filosofis Paul Ricoeur (1913-2005) diawali dengan refleksi tentang fenomenologi kehendak, di mana termanifestasi dalam konsep kebebasan manusia. Deskripsi fenomenologis kehendak ditandai oleh momen saat manusia mengatakan “aku hendak…”, yang diikuti oleh “aku menggerakkan tubuhku” dan “aku menyetujui”.

Tiga momen kehendak tersebut mendapatkan tantangan dari yang-tak-terkehendaki, persis saat diungkapkan. Kehendak yang erat dengan yang-tak-terkehendaki membuat manusia bertanya, “sungguhkah aku bebas?”. Tantangan selanjutnya datang saat kebebasan manusia membawanya jatuh ke dalam kesalahan, kejahatan. Di situlah pertanyaan “sungguhkah aku bebas?” bergeser menjadi pemikiran tentang pembebasan dari problem kejahatan.

 



3. Mazhab Prancis dalam Studi Islam (29  Juli 2023)
Kelas ini akan membahas kiprah sejumlah ilmuwan Prancis (dalam bidang ilmu-ilmu humaniora dan sosial)—yang menjadikan Islam dan masyarakat Muslim sebagai objek kajian dalam penelitian dan pengajaran mereka—dapat dianggap sebagai peletak dasar kajian agama Islam dan masyarakat muslim yang pada awalnya disebut kajian ketimuran (études orientales).

Kerja dan usaha mereka yang berkesinambungan selama tiga abad (dari masa prakolonial, kolonial, sampai ke pascakolonial) berhasil membentuk objek kajian mereka (Islam dan Muslim) menjadi satu disiplin keilmuan tersendiri yaitu studi Islam (études islamiques). 

Mazhab Prancis dalam studi Islam sangat berjasa dalam mengembangkan pendekatan, metode, konsep dan teori untuk mengkaji Islam dan masyarakat Muslim yang menghasilkan banyak kajian dengan hasil luar biasa. Hasil-hasil kerja penelitian ilmuwan Mazhab Prancis dalam studi Islam ini pada gilirannya dapat digunakan dan bermanfaat untuk pembangunan negara-negara mayoritas Muslim dan pembaharuan pemikiran dalam Islam. 


4. Blaise Pascal dan Islam (5 Agustus 2023)
Filsuf Blaise Pascal (1623-1662) mengeluarkan penilaian yang ketat dan dinilai kurang informasi tentang Islam. Berdasarkan buku Fugio Fidei karya Ramon Marti, Pascal menganggap agama Islam, seperti Yudaisme, sebagai agama samawi, sensual dan suka berperang atau agama politik yang terbatas pada Orde Tubuh.

Terhadap karikatur yang diberikan Pascal tentang agama Islam ini, siapapun dapat menentang titik-titik kesamaan tertentu yang tidak terduga antara Pascal dan tren tertentu dalam Islam. Kritik Pascal terhadap Descartes dan Tuhan para filsuf dan ilmuwan secara formal mirip dengan kontroversi al-Ghazali melawan Ibnu Sina. 

Dialektika Pascal tentang manusia “terampil, setengah terampil dan terampil” mirip dengan konsep “orang biasa, teolog dan filsuf” dalam karya Ibnu Rusyd. Akhirnya, fana’ seorang sufi seperti Hamzah Fansuri mirip dengan pemusnahan ego dalam pikiran Pascal.

Kelas ini akan mendiskusikan bahwa kritik reduktif yang ditujukan Pascal kepada Islam atas nama cita-cita evangelis non-kekerasan dapat berbalik melawan Augustinianisme, walaupun Pascal menganggap dirinya sebagai seorang murid Santo Augustinus. 

Untuk bisa mengikuti kelas daring ini, peserta bisa langsung mendaftarkan diri lewat laman resmi kami di kelas.salihara.org dan media sosial kami. Peserta yang sudah terdaftar akan mendapatkan akses materi ajar, akses untuk menonton siaran ulang materi kelas, serta sertifikat digital.

Baca juga: Siniar Salihara Buat Diskusi Kiprah 4 Sastrawan Perempuan, Siti Rukiah hingga Toeti Heraty

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Roni Yunianto



 

SEBELUMNYA

Ini 4 Drakor yang Diperankan Jin Ki Joo Setelah Sukses Membintangi My Perfect Stranger

BERIKUTNYA

Adu Peran dengan Anak-anak, Momen ini Bikin Lukman Sardi Tersentil di Musikal Benih Yang Bernilai

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: