Begini Cara Maksimalkan TikTok Shop untuk Dongkrak Penjualan
06 July 2023 |
15:30 WIB
Selain menjadi platform media sosial, TikTok juga dimanfaatkan oleh para UKM atau pebisnis online untuk mempromosikan produk mereka melalui fitur TikTok Shop. Namun, tidak sedikit yang masih mengalami hambatan, sehingga belum berhasil memaksimalkan platform ini untuk mendongkrak penjualan.
Founder Sekolahpebisnis dan Marketing Coach Yosef Adji mengatakan bahwa TikTok Shop kini telah menjadi tempat bagi para kreator menjual produknya dalam bentuk video yang mereka unggah. Melalui platform ini, viewers bisa dengan mudah membeli langsung di aplikasi TikTok yang mempermudah journey buyer untuk check out.
Baca juga: Tren Belanja Berubah, TikTok Akan Fokus ke Konten & Transaksi Jual Beli
Di sisi lain, beberapa seller justru mengalami kesulitan meng-upload produk ke TikTok Shop karena tidak memenuhi beberapa kewajiban dasar seperti setting-an pada TikTok Shop, sehingga membuat mereka gagal berjualan.
Untuk menghindari kegagalan dalam berjualan di TikTok Shop, penting mengetahui dan memahami kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kegagalan tersebut. Menurut Yosef Adji Baskoro, setidaknya ada 3 kesalahan yang membuat gagal berjualan di TikTok Shop.
Kesalahan tersebut di antaranya melakukan verifikasi data dengan tidak teliti, seperti tidak melakukan verifikasi KTP dan penulisan alamat rumah atau kantor yang lengkap; melewatkan detail penting saat upload produk, sehingga saat melengkapi informasi dan ingin mengunggah produk, justru mendapatkan keterangan gagal QC (quality control).
Selain itu, pengguna mengabaikan panduan TikTok saat upload produk, sehingga membuat produk yang hendak dijual di TikTok Shop seringkali melanggar pedoman.
Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress mengatakan bahwa penjualan di TikTok Shop bisa terhambat karena berbagai kesalahan yang seringkali diabaikan atau dianggap sepele. Menghindarinya tentu menjadi langkah yang tepat agar tidak menghambat kesuksesan dalam berjualan.
Selain menghindari kesalahan-kesalahan yang membuat gagal berjualan di TikTok, pelaku UKM juga perlu menjaga konsistensi dalam membuat konten supaya dapat meningkatkan awareness, penjualan, dan loyalitas konsumen.
Untuk bisa konsisten dalam hal ini tentu bukan perkara mudah, mengingat sebagai business owner dituntut harus pintar dalam membagi waktu antara mengurus bisnis dan mengembangkan brand. Untuk itu, ada 4 tip bisa diterapkan supaya tetap konsisten dalam membuat konten kesibukan dalam mengurus bisnis seperti dikutip dari keterangan Yosef Adji bersama Ninja Xpress. Simak penjelasannya berikut ini.
1. Buat Editorial Plan atau Kalender Konten
Editorial plan (EP) dan Content Plan penting untuk menjaga konsistensi pembuatan konten. Dengan editorial calendar, kamu dapat merencanakan konten yang akan diunggah ke media sosial secara detail setiap harinya. Editorial calendar membantu mengatur jadwal unggahan konten secara teratur, menghindari kebingungan dalam pemilihan dan pengunggahan konten harian, bahkan dapat diterapkan dalam jangka waktu satu tahun.
Setelah membuat editorial calendar, kamu dapat membuat content plan yang berisi spesifikasi konten yang akan dibuat dalam jangka waktu satu minggu hingga satu bulan. Evaluasi dan pelaporan hasil konten juga penting dilakukan untuk melihat keberhasilan berdasarkan KPIs (tayangan, interaksi, penjualan) sebagai acuan untuk Editorial Plan berikutnya.
2. Pakai Platform Pihak Ketiga untuk Jadwalkan Posting
Penting untuk memanfaatkan platform penjadwalan yang tersedia untuk posting otomatis di tengah kesibukan. Dengan menggunakan platform ini, kamu dapat fokus pada hal lain yang mendukung kesuksesan bisnis. Beberapa tools yang bisa digunakan, yaitu Later, Hootsuite, dan Onlypult.com.
3. Manfaatkan AI (artificial intelligence)
AI telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bisnis. AI dapat membantu dalam pembuatan konten dengan mencari ide-ide yang menarik dan mengembangkannya sesuai dengan riset dan bisnis yang sedang dijalankan. Beberapa tools AI yang dapat digunakan membantu membuat konten, yaitu ChatGPT, CopyAI, dan GetMunch.
4. Selalu Catat Ide di Mana pun & Kapan pun
Cara terakhir supaya bisa konsisten membuat konten adalah dengan menerapkan second brain method. Second brain method merupakan metode untuk menyimpan dan mengingat ide, inspirasi, wawasan, dan koneksi secara sistematis di luar kepala.
Dalam metode ini, kamu dapat menggunakan teknologi, seperti smartphone, untuk mencatat ide-ide yang muncul secara tiba-tiba dan menggunakannya sebagai masukan dalam rencana konten. Dengan mencatat 4-7 ide saat scrolling media sosial, kamu bisa mengaplikasikannya pada konten selanjutnya dan mencegah burnout.
Editor: Indyah Sutriningrum
Founder Sekolahpebisnis dan Marketing Coach Yosef Adji mengatakan bahwa TikTok Shop kini telah menjadi tempat bagi para kreator menjual produknya dalam bentuk video yang mereka unggah. Melalui platform ini, viewers bisa dengan mudah membeli langsung di aplikasi TikTok yang mempermudah journey buyer untuk check out.
Baca juga: Tren Belanja Berubah, TikTok Akan Fokus ke Konten & Transaksi Jual Beli
Di sisi lain, beberapa seller justru mengalami kesulitan meng-upload produk ke TikTok Shop karena tidak memenuhi beberapa kewajiban dasar seperti setting-an pada TikTok Shop, sehingga membuat mereka gagal berjualan.
Untuk menghindari kegagalan dalam berjualan di TikTok Shop, penting mengetahui dan memahami kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kegagalan tersebut. Menurut Yosef Adji Baskoro, setidaknya ada 3 kesalahan yang membuat gagal berjualan di TikTok Shop.
Kesalahan tersebut di antaranya melakukan verifikasi data dengan tidak teliti, seperti tidak melakukan verifikasi KTP dan penulisan alamat rumah atau kantor yang lengkap; melewatkan detail penting saat upload produk, sehingga saat melengkapi informasi dan ingin mengunggah produk, justru mendapatkan keterangan gagal QC (quality control).
Selain itu, pengguna mengabaikan panduan TikTok saat upload produk, sehingga membuat produk yang hendak dijual di TikTok Shop seringkali melanggar pedoman.
Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress mengatakan bahwa penjualan di TikTok Shop bisa terhambat karena berbagai kesalahan yang seringkali diabaikan atau dianggap sepele. Menghindarinya tentu menjadi langkah yang tepat agar tidak menghambat kesuksesan dalam berjualan.
Selain menghindari kesalahan-kesalahan yang membuat gagal berjualan di TikTok, pelaku UKM juga perlu menjaga konsistensi dalam membuat konten supaya dapat meningkatkan awareness, penjualan, dan loyalitas konsumen.
Untuk bisa konsisten dalam hal ini tentu bukan perkara mudah, mengingat sebagai business owner dituntut harus pintar dalam membagi waktu antara mengurus bisnis dan mengembangkan brand. Untuk itu, ada 4 tip bisa diterapkan supaya tetap konsisten dalam membuat konten kesibukan dalam mengurus bisnis seperti dikutip dari keterangan Yosef Adji bersama Ninja Xpress. Simak penjelasannya berikut ini.
1. Buat Editorial Plan atau Kalender Konten
Editorial plan (EP) dan Content Plan penting untuk menjaga konsistensi pembuatan konten. Dengan editorial calendar, kamu dapat merencanakan konten yang akan diunggah ke media sosial secara detail setiap harinya. Editorial calendar membantu mengatur jadwal unggahan konten secara teratur, menghindari kebingungan dalam pemilihan dan pengunggahan konten harian, bahkan dapat diterapkan dalam jangka waktu satu tahun.
Setelah membuat editorial calendar, kamu dapat membuat content plan yang berisi spesifikasi konten yang akan dibuat dalam jangka waktu satu minggu hingga satu bulan. Evaluasi dan pelaporan hasil konten juga penting dilakukan untuk melihat keberhasilan berdasarkan KPIs (tayangan, interaksi, penjualan) sebagai acuan untuk Editorial Plan berikutnya.
2. Pakai Platform Pihak Ketiga untuk Jadwalkan Posting
Penting untuk memanfaatkan platform penjadwalan yang tersedia untuk posting otomatis di tengah kesibukan. Dengan menggunakan platform ini, kamu dapat fokus pada hal lain yang mendukung kesuksesan bisnis. Beberapa tools yang bisa digunakan, yaitu Later, Hootsuite, dan Onlypult.com.
3. Manfaatkan AI (artificial intelligence)
AI telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bisnis. AI dapat membantu dalam pembuatan konten dengan mencari ide-ide yang menarik dan mengembangkannya sesuai dengan riset dan bisnis yang sedang dijalankan. Beberapa tools AI yang dapat digunakan membantu membuat konten, yaitu ChatGPT, CopyAI, dan GetMunch.
4. Selalu Catat Ide di Mana pun & Kapan pun
Cara terakhir supaya bisa konsisten membuat konten adalah dengan menerapkan second brain method. Second brain method merupakan metode untuk menyimpan dan mengingat ide, inspirasi, wawasan, dan koneksi secara sistematis di luar kepala.
Dalam metode ini, kamu dapat menggunakan teknologi, seperti smartphone, untuk mencatat ide-ide yang muncul secara tiba-tiba dan menggunakannya sebagai masukan dalam rencana konten. Dengan mencatat 4-7 ide saat scrolling media sosial, kamu bisa mengaplikasikannya pada konten selanjutnya dan mencegah burnout.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.