3 Kuliner Legendaris Indonesia yang Masih Eksis, Ada Sate Padang Petak IX dan Tengkleng Gajah

Indonesia kaya akan kuliner legendaris yang sudah berdiri sejak puluhan tahun lamanya. Namun tetap mempertahankan cita rasa yang konsisten. Rahasianya tentu ada pada racikan bumbu yang diwariskan secara turun temurun kepada generasi penerusnya.

Lantaran cita rasanya yang autentik, kuliner legendaris ini juga tetap menjadi buruan para pencinta kuliner dan food vlogger, mulai dari jajanan kaki lima hingga resto eksklusif.

Baca juga: Selain Warung Mak Beng, Cek 4 Kuliner Legendaris di Bali yang Tak Boleh Dilewatkan

Nah Genhype, yuk simak sejumlah kuliner legendaris Indonesia yang sudah jadi kuliner terkenal sejak puluhan tahun dan masih tetap eksis sampai sekarang. Berikut di antaranya!

1. Tengkleng Gajah

Misalnya saja Tengkleng Gajah dari Yogyakarta yang hadir sejak 2006. Tengkleng sendiri merupakan masakan sejenis sup yang dibuat dari tulang kambing. Namun, karena Namanya tengkleng gajah, bukan berarti terbuat dari daging gajah ya. Melainkan ukuran porsinya yang besar membuat kuliner ini dinamakan tengkleng gajah.

Proses memasak Tengkleng Gajah lebih dari 3 jam, menggunakan tulang kambing pilihan yang besar-besar dan dibumbui dengan rempah pilihan sehingga menghasilkan kuah kaldu yang nikmat. Di sini juga tersedia tengkleng goreng, yakni olahan dari tengkleng orisinal yang dibumbui dengan resep rahasia sehingga menghasilkan rasa yang pedas, manis, dan gurih. 

Selain tengkleng, ada juga pilihan menu lainnya dari olahan daging kambing seperti tongseng daging, yakni olahan daging kambing dengan cita rasa gurih dan dimasak menggunakan santan kelapa terbaik dan rempah berkualitas. 

Beragam menu yang tersedia mulai dari Tengkleng Gajah original, Tengkleng gajah tongseng/goreng, sate, tongseng, nasi goreng dan lainnya semua dibanderol dengan harga mulai dari Rp29.000. Untuk alamatnya sendiri ada di Jl. Kaliurang Km.9, RW.3, Minomartani, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Sate Padang Petak IX

Kuliner legendaris lainnya yakni Sate Padang Petak IX yang eksis sejak 1976. Pertama kali didirikan oleh Kambarudin, sekarang usaha ini dijalankan oleh generasi ketiganya yakni sang cucu. Sejak awal berdiri, kuliner ini menggunakan resep turun-temurun dan mempertahankan cita rasa yang sama.

Sate padang sendiri terbuat dari bahan dasar daging sapi, lidah sapi, dan jantung sapi yang empuk. Sementara bumbunya dibuat dengan gaya Pariaman yang khas dengan teksturnya yang kental, gurih, dan dominan pedas. Lebih nikmat disajikan dengan lontong dan taburan bawang goreng.

Ciri khas Sate Padang Petak IX ada pada sausnya yang berwarna cokelat kemerahan, cukup pedas, dan aroma rempahnya yang tajam. Saus ini biasanya terbuat dari tepung beras dan dibutuhkan sebanyak 40 macam rempah untuk membuat bumbunya.

Seporsi sate padang dan lontong dibanderol Rp 45.000, selain sate daging, jantung, dan lidah, ada juga pilihan sate ayam. Sate Padang Petak IX yang pertama berlokasi di kawasan petak IX, Glodok dan sampai saat ini sudah memiliki 6 cabang yang tersebar di Jakarta.

3. Bakmi Gang Kelinci

Bakmi Gang Kelinci berdiri sejak 1957 di Gang Kelinci, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Awalnya, Bakmi Gang Kelinci hanya gerai sederhana yang dikelola oleh pendirinya, Nyonya Fatmawati. Bersama suaminya, perempuan keturunan Tiongkok itu meracik bumbu-bumbu bakmi sendiri dan sampai saat ini resepnya masih dipertahankan.

Hidangan andalan Bakmi Gang Kelinci adalah bakmi ayam yang terdiri dari bakmi, ayam kecap, ayam putih, sawi rebus, dan jamur kecap. Bakminya sendiri memiliki tekstur kenyal dan tidak lembek. Selain itu, kuliner ini juga halal dan bebas dari kandungan babi. Bahan-bahan yang digunakan seperti ayam, jamur, sapi, dan minyak sayur.

Baca juga: 4 Resep Kuliner Khas Betawi Ini Cocok Disantap saat Momen Bersantai

Harga seporsi Bakmi Gang Kelinci sendiri adalah Rp27.000. Ada juga makanan pendampingnya seperti pangsit, bakso sapi, bakso ikan, dan lain-lain, kisaran harganya mulai dari Rp11.000-Rp16.000. Sementara hidangan selain bakmi ada aneka olahan cumi, cah kangkung, sapo tahu, aneka masakan gurame, kwetiau, dan lain-lain dengan harga dari Rp20.000 hingga Rp80.000.

Editor: Fajar Sidik