Museum of Islamic Art, Kairo, Mesir. (Foto: Ministry of Tourism and Antiquities, Mesir)

Yuk Eksplorasi 5 Museum Seni Islam dan Al-Quran, Salah Satunya Ada di Jakarta

29 June 2023   |   21:56 WIB
Image
Fajar Sidik Hypeabis.id

Berwisata tidak melulu soal senang-senang menikmati waktu libur. Apalagi jalan-jalan bareng keluarga dan anak-anak dapat menjadi momen untuk memberikan edukasi dengan cara yang menyenangkan, misalnya dengan berwisata ke museum seni Islam dan Al-Quran.

Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika mengunjungi museum Islami ini. Umumnya, museum memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mempelajari sejarah, penafsiran, dan makna kandungan kitab suci, sekaligus dapat menggali pengetahuan tentang perkembangan penulisannya, seni kaligrafi, dan konteks sejarahnya.

Koleksi museum ini juga banyak menampilkan benda-benda dan artefak yang terkait dengan sejarah dan budaya Islam. Pengunjung dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan dan peran kitab suci dalam perjalanan kehidupan masyarakat yang menjadikannya sebagai petunjuk kehidupan.

Baca juga: Islamic Arts Biennale, Pameran Perayaan Seni Islam dan Menjadi Seorang Muslim

Bahkan, beberapa museum hadir dengan menyajikan konsep interaktif dan multimedia yang canggih sehingga menambah daya tarik bagi para pengunjung.

Jadi, berwisata ke museum seni Islam dan Al-Quran dapat memberikan pengalaman edukatif sekaligus memperkuat aspek spiritual. Nah buat yang berencana liburan pada pertengahan tahun ini, daftar museum berikut dapat masuk dalam destinasi wisata reliigi bersama keluarga.


1.  Islamic Arts Museum, Kuala Lumpur, Malaysia

Terletak di kompleks Masjid Negara, museum ini menampilkan koleksi Al-Quran dan artefak terkait dari seluruh dunia. Pengunjung dapat mempelajari sejarah Al-Quran dan perkembangannya di berbagai negara.

Museum ini didirikan pada Desember 1998 yang diklaim sebagai rumah bagi museum seni Islam terbesar di Asia Tenggara. Terletak di tengah lingkungan Lake Gardens di pusat Kota Kuala Lumpur, Islamic Arts Museum Malaysia menempati area seluas 30.000 meter persegi. Saat ini, museum menampung lebih dari 10.000 artefak, serta koleksi buku seni Islam di Perpustakaan Cendekia.

Benda-benda seni yang dipamerkan cukup beragam dan benar-benar mewakili dunia Islam. Tidak hanya berkonsentrasi pada karya-karya dari jantung Persia dan Timur Tengah, museum ini juga menekankan pada koleksi seni Islam dari Asia dan Asia Tenggara.

Bahkan koleksi India, China dan dunia Melayu diberikan status khusus lantaran termasuk dalam kategori luar biasa. Sebagian koleksi dipajang menurut jenis dan bukan asal geografis di 12 galeri yang ada di museum.


2. Museum of Islamic Art, Kairo, Mesir

Terletak di Institut Al-Quran Al-Karim, museum ini menampilkan naskah Al-Quran kuno, seni kaligrafi, dan benda-benda terkait Al-Quran. Pengunjung dapat belajar tentang sejarah tulisan Al-Quran dan peran Mesir dalam pelestariannya.

Museum Seni Islam ini melestarikan dan menafsirkan artefak Islam yang bertujuan untuk mengembangkan pendidikan, mendorong penelitian dan kolaborasi ilmiah, serta menumbuhkan pemahaman dan apresiasi yang lebih besar atas kontribusi peradaban Islam terhadap warisan dunia dalam bidang seni dan sains.

Museum ini dianggap sebagai museum khusus Seni Islam terbesar di dunia, karena menampung lebih dari 100.000 artefak yang mencakup semua cabang seni Islam dari berbagai periode sejarah Islam. Koleksinya dicirikan oleh keluasan dan kedalaman kuantitas dan kualitas cakupannya, yang menjadikannya mercusuar seni dan peradaban Islam sepanjang sejarahnya.

Hal itu juga menjadikannya sumber pengetahuan bagi para peneliti, sejarawan, dan pengunjung dari semua lapisan masyarakat, yang tertarik untuk mempelajari seluk-beluk ilmu Islam seperti kedokteran, teknik, dan astronomi.

Terdapat koleksi manuskrip dan artefak museum yang kaya terkait dengan bidang-bidang seperti kedokteran, bedah, hortikultura, dan instrumen astronomi seperti astrolab, kompas dan globe geografis. Koleksinya meliputi peralatan logam, kaca dan porselen, serta perhiasan, senjata, benda kayu dan gading, tekstil, karpet, dan sebagainya. Museum ini juga menyimpan beberapa benda yang sangat langka dan unik.


3. Museum Seni dan Islam, Istanbul, Turki

Terletak di kompleks Masjid Sultan Ahmed (Masjid Biru), museum ini memiliki koleksi Al-Quran dan artefak terkait yang mencakup berbagai periode sejarah. Museum ini menggabungkan karya seni Turki-Islam yang dibuka pertama kalinya pada 1914 di Gedung Imaret, Kompleks Masjid Sulaimani, salah satu bangunan terpenting karya Mimar Sinan (Arsitek Sinan) dengan nama Museum Yayasan Islam.

Lalu, dipindahkan ke Istana Ibrahim Pasha di sebelah barat Alun-alun Masjid Biru pada 1983. Selain istana Sultan, gedung museum adalah salah satu bangunan istana paling awal yang bertahan hingga saat ini, berasal dari akhir abad ke-15.

Istana Ibrahim Pasha, salah satu struktur terpenting arsitektur sipil Ottoman. Pada 1520, museum diperbaiki oleh Sulaiman yang Agung dan dihadiahkan kepada Ibrahim Pasha. Salah satu tempat paling menyenangkan di museum ini adalah teras yang menghadap ke Alun-alun Sultan Ahmed (Masjid Biru).

Setelah 1983, Museum Seni Turki dan Islam ditutup untuk pengunjung guna proyek restorasi besar dan memakan waktu bertahun-tahun. Museum baru dibuka kembali pada 2014, saat peringatan 100 tahun pembukaan pertamanya.

Koleksinya merupakan karya-karya langka dari periode Emevi, Abbasi, Artuklu, Eyyubi, Ilhanl?, Timurid, Safavi, Kaçar, Memluk, Seljuk, dan Ottoman yang dikumpulkan dari berbagai wilayah dunia Islam. Museum ini terkenal memiliki koleksi permadani terbaik di dunia, seperti mahakarya permadani Seljuk abad ke-13 yang langka dan tidak dapat ditemukan di tempat lain.

Museum ini juga menonjol dengan karya seninya yang masih asli. Barang pecah belah, artefak batu dan terakota, serta benda-benda logam dan keramik adalah beberapa barang berharga yang dipamerkan. Sebuah aula besar di halaman museum dikhususkan untuk koleksi etnografi, yang mencerminkan kehidupan sehari-hari Istanbul abad ke-19. Bagian Relik Suci di museum menghadirkan karya terpenting di area ini seperti yang ada di Istana Topkapi.


4. Museum Al-Quran Madinah, Arab Saudi (The Holy Quran Exhibition Madinah)

Terletak di dekat sisi barat daya Masjid Nabawi, Madinah, museum ini adalah rumah bagi sejumlah besar manuskrip Al-Quran bersejarah. Di sini, untuk pertama kalinya sejumlah manuskrip dapat dilihat, yang ditulis pada era yang berbeda dalam berbagai bentuk dan gambar.

Museum ini memiliki koleksi Al-Quran langka dan langgam masa awal yang masih terawat. Pengunjung dapat melihat naskah Al-Quran kuno dan artefak terkait lainnya termasuk manuskrip dalam bentuk aslinya, serta sampul Ka'bah yang berusia 140 tahun ditampilkan dalam ruang museum.

Dibuka pada 2015 dengan gedung luas 1.500 meter persegi oleh Samaya Holding Company di bawah naungan Kementerian Urusan Islam Saudi, museum ini dihadirkan dalam rangka untuk mengonsolidasikan konsep dan makna Al-Qur’an bagi pengunjung, menggunakan sarana teknologi canggih dan modern.

Ide pembangunannya bertujuan untuk membudayakan Al-Qur’an di masyarakat dengan menhadirkan kandungan ayat suci yang akurat dan teknik yang beragam yang tersedia pada display museum. Selain itu, menjadi sarana bagi masyarakat untuk mempelajari Al-Qur’an dengan cara yang menyenangkan sambil mengetahui sejarahnya.

Selain di Madinah, museum serupa hadir juga di Makkah Clock Tower (Tower Zamzam). Sambil menjalankan ibadah umroh. museum ini bisa menjadi pilihan wisata kota, selain mengunjungi tempat-tempat bersejarah di kota suci umat Islam. 


5. Museum Al-Qur’an PTIQ

Museum ini memiliki koleksi yang kaya tentang Al-Quran dengan jumlah mencapai 423 koleksi. Pengunjung dapat menjelajahi galeri yang menampilkan naskah Al-Quran tua hingga modern, seni kaligrafi, dan benda-benda bersejarah terkait Islam.

Misalnya, koleksi mushaf Al-Qur'an kuno berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) asli tulisan tangan dengan tahun pembuatan sekitar 1772 (masih memerlukan penelitian) dengan jenis tulisan khat/rasm Naskhi.

Ada pula koleksi mushaf yang berasal dari Bangkalan Madura. Naskah ditulis di atas kertas kulit kayu (daluang) dan sudah tidak memiliki sampul. Lembaran bagian awal dan akhir mushaf sudah mulai rapuh, namun belum sampai merusak teks Al-Qurannya. Tulisan ayat masih utuh 30 Juz, dengan jumlah 618 halaman.

Terdapat juga sejumlah koleksi kitab tafsir dari ulama terkemuka, Al-Quran terjemahan dalam bahasa Sunda, hingga koleksi Al-Quran untuk tuna netra dengan tulisan braille.

Mengutip informasi dari Kemendikbud, sejarah Museum Al-Qur’an PTIQ ini didirikan pada 24 Juli 1971 (29 Rajab 1391 H) yang merupakan bagian dari Unit Lembaga di Institut PTIQ Jakarta. Awalnya, museum Al-Quran ini dikelola langsung di bawah koordinasi Badan Eksekutif Yayasan Pendidikan Al-Quran (YPA), dan sejak tahun 1988 diserahkan kepada Institut PTIQ Jakarta.

Pendirian Museum Al-Quran dilakukan secara bertahap dan berawal dari koleksi pribadi pengurus dan pendiri YPA yang berlokasi di Jalan Gunawarman No.25 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Secara formal Museum Al-Qur’an PTIQ diresmikan berbarengan dengan keberadaan Perpustakaan Institut PTIQ Jakarta, setelah menempati gedung bantuan Pemerintah DKI Jakarta yang diresmikan oleh Wakil Presiden H. Adam Malik pada Sabtu, 19 Februari 1983 yang berlokasi di Jl. Batan I/2 LebakBulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Museum ini buka setiap Senin-Jumat pukul 08.00-14.30, dan Sabtu sampai pukul 08.00-13.00 WIB. Sayangnya pada Minggu dan tanggal merah tutup.

Nah itulah museum seni Islam dan Al-Quran yang dapat menjadi pilihan untuk wisata religi. Tentu saja wisata ini ke museum tersebut dapat memberikan inspirasi spiritual dan refleksi dalam memantapkan keimanan. Keberadaan museum-museum itu berperan penting dalam melestarikan dan mempertahankan warisan budaya, seni, dan sejarah yang terkait dengan dunia Islam dan Al-Quran.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Roni Yunianto

SEBELUMNYA

3 Keuntungan Layanan Konsumen Omnichannel Buat Tingkatkan Bisnis

BERIKUTNYA

Ingin Dapat Pendanaan Riset Pangan Lokal? Yuk Ikuti Program Ini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: