Pameran terselenggara di Jeddah, Arab Saudi (Sumber gambar: tangkapan layar laman oma.com)

Islamic Arts Biennale, Pameran Perayaan Seni Islam dan Menjadi Seorang Muslim

16 April 2023   |   14:00 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Ekspresi para pencinta seni untuk merayakan Ramadan dan Lebaran salah satunya dengan menikmati pameran Islamic Arts Biennale. Pameran perdana bertajuk Awwal Bait yang diselenggarakan sampai 23 April 2023 di Arab Saudi itu sebagai bentuk perayaan seni Islam dan seni menjadi seorang muslim.

Berdasarkan laman biennale.org.sa, pameran ini mengeksplorasi ritual abadi yang telah mendefinisikan Islam dari awal sampai dengan hari ini. “Ritual ini adalah tentang gerakan, suara, dan garis arah yang tidak terlihat,” demikian tertulis dalam keterangan resmi.

Islamic Arts Biennale menyandingkan seni kontemporer dan artefak sejarah sebagai ekspresi dari rasa memiliki Ka’bah dan berada seperti di 'rumah', baik pada tingkat pribadi, manusia, dan pada skala yang tidak terbatas dan abadi.

Pameran ini secara keseluruhan memiliki dua tema utama, yakni Kiblat dan Hijrah. Kiblat adalah arah Ka’bah di Makkah yang yang arah menghadap oleh setiap Muslim ketika salat setiap hari. “Ini menyatukan umat Islam dalam doa dalam satu pertemuan kolektif di seluruh planet,” demikian tertulis.

Bagian pertama dari bienial ini akan membawa penikmat seni menelusuri perjalanan menuju fokus spiritual bersama melalui ritual Islam harian dan tahunan. Benda-benda bersejarah dan karya seni kontemporer menawarkan refleksi tentang tindakan iman.

“Pameran ini melihat bagaimana akhir kehidupan ditandai, sebelum memuncak dalam tampilan dua artefak sejarah yang tak ternilai dari Ka'bah itu sendiri,” tulis laman tersebut.

Sementara terkait dengan tema Hijrah, para pengunjung pameran akan diajak menelusuri perjalanan Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya dari Makkah ke Madinah yang menghindari dari penganiayaan kaum kafir Quraisy. Migrasi ini menandai awal dari kalender Islam, tahun Hijriah.

Banyak migrasi di dunia dikaitkan dengan kehilangan dan perpindahan. Namun, migrasi juga bisa menjadi perayaan komunal yang memperkuat rasa memiliki secara universal “Jembatan antara di sini dan di tempat lain,” tulisnya.

Bagian kedua dari bienial ini menyajikan karya seni yang akan menggambarkan tema migrasi dalam berbagai pengertian, yakni dari cara budaya melakukan perjalanan dan dipertukarkan, sampai cara ziarah yang telah mewarnai kehidupan budaya dunia muslim.
 

Sumber gambar: tangkapan layar oma.com

Sumber gambar: tangkapan layar oma.com



Dalam lanskap itu, dua paviliun menampilkan artefak sejarah yang jarang terlihat dari Kota Makkah dan Madinah. Tidak hanya itu, artefak itu juga menyoroti peran Arab Saudi sebagai penjaga situs paling suci bagi umat Islam.

Penggemar seni dapat menikmati karya 45 seniman dari sejumlah negara, seperti Afrika Selatan, Arab Saudi, Kuwait, Mesir, Palestina, Iran, Bangladesh, Maroko, dan sebagainya. Tidak hanya itu, pameran ini juga dipandu oleh tim kuratorial dan kretif dari berbagai disiplin yang menggabungkan arkeologi, arsitektur, dan konservasi.

Tim kreatif dan kuratorial Islamic Arts Biennale terdiri atas tim multi-disiplin, menggabungkan bidang arkeologi, arsitektur, dan konservasi. Setiap individu dalam tim membawa pengalaman dan persepektif unik untuk menampilkan makna dan keindahan Makkah dan Madinah.
 

Sumber gambar: tangkapan layar laman oma.com

Sumber gambar: tangkapan layar laman oma.com


Setiap anggota tim membawa pengunjung ke bienial merasakan pengalaman dan perspektif unik mereka dalam menampilkan makna dan keindahan dua kota suci, Makkah dan Madinah, bagi umat Islam di seluruh dunia.

Salah satunya adalah Sumayya Vally. Wanita ini merupakan kepala firma arsitektur dan riset yang telah memenangkan sejumlah penghargaan. Pada 2022, Vally dipilih oleh World Economic Forum untuk menjadi salah satu Young Global Leaders, sebuah komunitas seniman, peneliti, pengusaha, aktivis, dan pemimpin politik paling menjanjikan di dunia.

Dia juga penerima penghargaan daftar TIME100 Next. Tidak hanya itu, sang kurator juga baru-baru ini bergabung dengan World Monuments Fund Board of Directors.  

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

5 Fakta Penting tentang Kanker Usus Besar yang Mulai Menyerang Usia Muda

BERIKUTNYA

Kenalan dengan 10 Artis Baru dari Radar Indonesia Spotify, Ada Anggi Marito Hingga Stereo Wall

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: