4 Tip Pangkas Kolesterol saat Konsumsi Daging Kambing
28 June 2023 |
06:00 WIB
Konsumsi daging kambing biasanya meningkat di tengah perayaan Hari Raya Iduladha. Tidak dipungkiri, kambing menjadi hewan yang paling banyak dikurbankan, selain sapi, kerbau, dan domba. Daging tersebut pun biasanya langsung diolah menjadi sate, dan tidak jarang masyarakat mengonsumsinya secara berlebihan.
Sebagaimana diketahui, daging kambing adalah sumber protein berkualitas tinggi. Selain dapat mengisi kebutuhan tubuh akan vitamin B12, kalsium, kalium, fosfor, dan folat, daging ternak ini mengandung riboflavin yang baik untuk kesehatan otak, sistem saraf, dan pencernaan.
Baca juga: Enggak Perlu Takut Kolesterol, Ini 7 Cara Sehat Menyantap Daging Kurban
Selain kadar gizinya yang tinggi, daging kambing masih sering dianggap sebagai penyebab kolesterol. Padahal menurut Kementerian Kesehatan, jika dibanding jenis daging lainnya, daging kambing cenderung memiliki tingkat kolesterol yang rendah.
Pada setiap 100 gram daging kambing, hanya terdapat 75 miligram kolesterol, sedangkan pada daging sapi mengandung 90 miligram kolesterol dan 135 miligram pada paha ayam. Kendati demikian, daging kambing yang semula rendah lemak jenuh bisa menjadi makanan tinggi kolesterol, terutama disebabkan cara memasaknya.
Mayo Clinic memaparkan, tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel sehat. Namun, kolesterol dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan timbunan lemak di pembuluh darah.
Jika terus bertambah, timbunan lemak itu bisa menjadi endapan yang menyumbat aliran darah melalui arteri. Serangan jantung atau stroke dapat terjadi apabila endapan tersebut tiba-tiba pecah dan membentuk gumpalan.
Nah, berikut ini tip agar terhindar dari kolesterol saat mengonsumsi olahan daging kambing pada momen perayaan Iduladha.
1. Jangan Asal Masak
Di Indonesia, daging kambing biasa diolah menjadi menu berlemak tinggi seperti gulai dan sate. Daging yang bercampur santan dimasak dengan suhu tinggi dalam waktu lama, membuat kandungan lemak dan kolesterolnya bertambah.
Pada menu sate, kolesterol tinggi berasal dari bumbu kacang dan minyak berlebih. Ditambah dengan olesan mentega yang digunakan saat membakar daging.
Saat memasak, lebih baik kamu memasak daging kambing menjadi sop. Potong semua lemak yang terlihat dari daging sebelum dimasak.
Sebelum dijadikan sup, rebus daging satu hari sebelumnya. Lalu, lemak yang mengambang dari rebusan dan kaldu sup sebaiknya juga dibuang.
Apabila, daging kambing ingin diolah dengan cara dipanggang atau dibakar, suhu ideal yang direkomendasikan Department of Agriculture USDA adalah 71,1 derajat Celcius.
Untuk daging kambing mentah, potongan, dan daging panggang, masak hingga suhu internal minimum 62,8 derajat Celcius yang diukur sebelum mengeluarkan daging dari sumber panas. Untuk keamanan dan kualitas yang lebih baik, diamkan daging setidaknya tiga menit sebelum dikonsumsi.
2. Imbangi dengan Serat
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh National Library of Medicine menunjukkan konsumsi makanan kaya serat dapat menurunkan kadar kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) yang diserap dalam darah dan mendukung kesehatan jantung.
Oleh karena itu, dianjurkan mengonsumsi daging kambing berdampingan dengan makanan yang berasal dari gandum, kacang-kacangan, serta buah-buahan seperti apel dan alpukat. Jika menyukai sayuran, wortel, brokoli, dan kembang kol yang kaya akan serat dapat diolah sebagai menu pelengkap di hari raya.
3. Hidrasi Cukup dengan Air yang Baik
Minum cukup air akan memastikan darah terus bergerak untuk membersihkan dan menghilangkan penumpukan kolesterol dari tubuh. Namun, pastikan juga air yang diminum sehari-hari bersih dan aman dari kontaminasi.
Air galon yang banyak dikonsumsi masyarakat saat ini rentan terpapar zat berbahaya. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga mengatakan, buruknya distribusi galon air minum yang dapat digunakan kembali atau diisi ulang dapat memperparah migrasi atau pelepasan Bisphenol A (BPA). Terlebih, jika dalam proses distribusinya galon terekspos sinar matahari langsung, temperatur galon akan meningkat dan terjadi migrasi BPA.
Hal ini dapat dihindari jika air yang diminum berasal dari pemurni air atau water purifier. Dengan water purifier, air dapat diminum langsung dari keran dan sumber air di rumah lainnya sehingga lebih praktis tanpa harus memindahkan galon
4. Olahraga Ringan
Momen Iduladha tahun ini yang bertepatan dengan libur akhir pekan dapat menjadi waktu yang tepat untuk berolahraga. Aktivitas fisik sedang dapat membantu meningkatkan kolesterol high density lipoprotein (HDL) yang dikenal sebagai kolesterol baik.
Baca juga: Kolesterol Naik Saat Lebaran, Imbangi dengan Makanan dan Minuman Ini
Lakukan olahraga setidaknya 30 menit lima kali seminggu. Berjalan cepat, bersepeda, dan memainkan olahraga favorit dapat menjadi alternatif untuk tetap aktif di rumah.
Editor: Fajar Sidik
Sebagaimana diketahui, daging kambing adalah sumber protein berkualitas tinggi. Selain dapat mengisi kebutuhan tubuh akan vitamin B12, kalsium, kalium, fosfor, dan folat, daging ternak ini mengandung riboflavin yang baik untuk kesehatan otak, sistem saraf, dan pencernaan.
Baca juga: Enggak Perlu Takut Kolesterol, Ini 7 Cara Sehat Menyantap Daging Kurban
Selain kadar gizinya yang tinggi, daging kambing masih sering dianggap sebagai penyebab kolesterol. Padahal menurut Kementerian Kesehatan, jika dibanding jenis daging lainnya, daging kambing cenderung memiliki tingkat kolesterol yang rendah.
Pada setiap 100 gram daging kambing, hanya terdapat 75 miligram kolesterol, sedangkan pada daging sapi mengandung 90 miligram kolesterol dan 135 miligram pada paha ayam. Kendati demikian, daging kambing yang semula rendah lemak jenuh bisa menjadi makanan tinggi kolesterol, terutama disebabkan cara memasaknya.
Mayo Clinic memaparkan, tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel sehat. Namun, kolesterol dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan timbunan lemak di pembuluh darah.
Jika terus bertambah, timbunan lemak itu bisa menjadi endapan yang menyumbat aliran darah melalui arteri. Serangan jantung atau stroke dapat terjadi apabila endapan tersebut tiba-tiba pecah dan membentuk gumpalan.
Nah, berikut ini tip agar terhindar dari kolesterol saat mengonsumsi olahan daging kambing pada momen perayaan Iduladha.
1. Jangan Asal Masak
Di Indonesia, daging kambing biasa diolah menjadi menu berlemak tinggi seperti gulai dan sate. Daging yang bercampur santan dimasak dengan suhu tinggi dalam waktu lama, membuat kandungan lemak dan kolesterolnya bertambah.
Pada menu sate, kolesterol tinggi berasal dari bumbu kacang dan minyak berlebih. Ditambah dengan olesan mentega yang digunakan saat membakar daging.
Saat memasak, lebih baik kamu memasak daging kambing menjadi sop. Potong semua lemak yang terlihat dari daging sebelum dimasak.
Sebelum dijadikan sup, rebus daging satu hari sebelumnya. Lalu, lemak yang mengambang dari rebusan dan kaldu sup sebaiknya juga dibuang.
Apabila, daging kambing ingin diolah dengan cara dipanggang atau dibakar, suhu ideal yang direkomendasikan Department of Agriculture USDA adalah 71,1 derajat Celcius.
Untuk daging kambing mentah, potongan, dan daging panggang, masak hingga suhu internal minimum 62,8 derajat Celcius yang diukur sebelum mengeluarkan daging dari sumber panas. Untuk keamanan dan kualitas yang lebih baik, diamkan daging setidaknya tiga menit sebelum dikonsumsi.
2. Imbangi dengan Serat
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh National Library of Medicine menunjukkan konsumsi makanan kaya serat dapat menurunkan kadar kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) yang diserap dalam darah dan mendukung kesehatan jantung.
Oleh karena itu, dianjurkan mengonsumsi daging kambing berdampingan dengan makanan yang berasal dari gandum, kacang-kacangan, serta buah-buahan seperti apel dan alpukat. Jika menyukai sayuran, wortel, brokoli, dan kembang kol yang kaya akan serat dapat diolah sebagai menu pelengkap di hari raya.
3. Hidrasi Cukup dengan Air yang Baik
Minum cukup air akan memastikan darah terus bergerak untuk membersihkan dan menghilangkan penumpukan kolesterol dari tubuh. Namun, pastikan juga air yang diminum sehari-hari bersih dan aman dari kontaminasi.
Air galon yang banyak dikonsumsi masyarakat saat ini rentan terpapar zat berbahaya. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga mengatakan, buruknya distribusi galon air minum yang dapat digunakan kembali atau diisi ulang dapat memperparah migrasi atau pelepasan Bisphenol A (BPA). Terlebih, jika dalam proses distribusinya galon terekspos sinar matahari langsung, temperatur galon akan meningkat dan terjadi migrasi BPA.
Hal ini dapat dihindari jika air yang diminum berasal dari pemurni air atau water purifier. Dengan water purifier, air dapat diminum langsung dari keran dan sumber air di rumah lainnya sehingga lebih praktis tanpa harus memindahkan galon
4. Olahraga Ringan
Momen Iduladha tahun ini yang bertepatan dengan libur akhir pekan dapat menjadi waktu yang tepat untuk berolahraga. Aktivitas fisik sedang dapat membantu meningkatkan kolesterol high density lipoprotein (HDL) yang dikenal sebagai kolesterol baik.
Baca juga: Kolesterol Naik Saat Lebaran, Imbangi dengan Makanan dan Minuman Ini
Lakukan olahraga setidaknya 30 menit lima kali seminggu. Berjalan cepat, bersepeda, dan memainkan olahraga favorit dapat menjadi alternatif untuk tetap aktif di rumah.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.