Menebar Semangat Bluepreneur Anak Muda di Wilayah Pasifik
27 June 2023 |
16:00 WIB
Bluepreneur kian menjadi perhatian bagi masyarakat yang tinggal di wilayah kepulauan, khususnya yang berada di wilayah Pasifik. Terdapat sekitar 20.000 pulau yang saling berbatasan dengan pantai dan lautan luas di samudra terbesar di dunia tersebut. Hal itu membuat ekonomi biru di kawasan ini kian menggiurkan.
Aktivitas maritim yang terkait dengan ekonomi biru sudah sejak lama memang banyak dilakukan oleh kelompok orang tua. Namun ternyata, anak muda saat ini juga memiliki keinginan besar menerobos pasar ekonomi biru dengan menjadi bluepreneur.
Baca juga: Ponpes Modern Sahid Punya Banyak Sarana Untuk Mencetak Santri Entrepreneur
Sebagai landasan, sektor ekonomi di Asia Pasifik diproyeksikan terus tumbuh. Data Asian Development Bank mencatat pertumbuhan ekonomi di wilayah ini naik dari 4,2 persen pada 2022 menjadi 4,8 persen pada 2023 dan 2024. Kontribusi Asia pun diprediksi menyentuh 70 persen pertumbuhan ekonomi skala global.
Peningkatan tersebut tak bisa dilepaskan dari ekonomi biru yang kian menjadi sorotan. Dalam rangka mendorong kesadaran masyarakat dan memanfaatkan peluang ini, Archipelagic and Island States (AIS) Forum dan Melanesian Spearhead Group (MSG) melaksanakan program pelatihan khusus bluepreneur untuk anak muda.
Pada tahun ini, program tersebut mengambil tempat di Vanuatu. Bukan hanya menggalakkan semangat bluepreneur, AIS Forum dan MSG juga ingin menggaet komunitas lokal untuk menciptakan iklim maritim yang berkelanjutan. Mereka mengangkat isu terkait offshore, fisheries, manajemen aktivitas maritim, hingga penangkapan ikan lepas pantai yang berkelanjutan.
Pelatihan ini mendatangkan pembicara yang ahli dalam pakar bisnis berkelanjutan dalam bidang kemaritiman. Pelatihan dibimbing oleh mentor asal Indonesia, Vanuatu, dan Papua Nugini untuk membicarakan terkait manajemen dan perencanaan bisnis, tujuan pembangunan bisnis berkelanjutan, strategi pemasaran, hingga formulasi produk.
Pelatihan ini membekali setiap peserta untuk membangun bisnis bidang ekonomi biru yang berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya alam di laut. Beberapa di antaranya adalah meneruskan dan menciptakan startup, termasuk membuat komunitas sekitarnya mendapatkan mata pencaharian dengan basis bisnis berkelanjutan.
Menciptakan mental pebisnis dalam bidang kemaritiman tentu memiliki tantangan yang cukup unik. Riny Modaso dari Sekretariat AIS Forum mengatakan jika bluepreneur dapat menjadi jalan besar bagi masyarata Pasifik dalam menggembangkan bisnis.
“Kunci sukses dalam berwirausaha adalah ketika mengetahui ide kita mungkin gagal, namun kita tidak pernah menyerah dan tidak berhenti untuk berinovasi dan mengubah ide-ide baru menjadi terwujud,” ungkap Riny.
Menciptakan mental tahan banting juga diperlukan agar pelaku wirausaha dalam bidang laut bisa segera bangkit. Menurutnya, semua datang dari kemauan kuat untuk mencari solusi lain saat mengetahui satu ide bisnis terbilang belum sukses.
“AIS Forum berperan untuk memberikan strategi kepada peserta bagaimana mempertahankan ide dan kemauan melalui support, pendampingan yang dibutuhkan,” katanya kepada Hypeabis.id.
Ke depan, AIS Forum ingin bekerja sama dengan organisasi lokal yang bergerak dalam bidang kewirausahaan yang berkaitan dengan ekonomi biru. “Dalam waktu dekat kami akan membuat pelatihan lanjutan untuk mengelola produk-produk perikanan, ataupun mengundang para entrepreneurs untuk belajar di Indonesia dibawah payung kerjasama AIS Forum dan MSG,” tutupnya.
Baca juga: 5 Film yang Wajib Ditonton Buat Calon Entrepreneur, Salah Satunya tentang Mafia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Aktivitas maritim yang terkait dengan ekonomi biru sudah sejak lama memang banyak dilakukan oleh kelompok orang tua. Namun ternyata, anak muda saat ini juga memiliki keinginan besar menerobos pasar ekonomi biru dengan menjadi bluepreneur.
Baca juga: Ponpes Modern Sahid Punya Banyak Sarana Untuk Mencetak Santri Entrepreneur
Sebagai landasan, sektor ekonomi di Asia Pasifik diproyeksikan terus tumbuh. Data Asian Development Bank mencatat pertumbuhan ekonomi di wilayah ini naik dari 4,2 persen pada 2022 menjadi 4,8 persen pada 2023 dan 2024. Kontribusi Asia pun diprediksi menyentuh 70 persen pertumbuhan ekonomi skala global.
Peningkatan tersebut tak bisa dilepaskan dari ekonomi biru yang kian menjadi sorotan. Dalam rangka mendorong kesadaran masyarakat dan memanfaatkan peluang ini, Archipelagic and Island States (AIS) Forum dan Melanesian Spearhead Group (MSG) melaksanakan program pelatihan khusus bluepreneur untuk anak muda.
Pada tahun ini, program tersebut mengambil tempat di Vanuatu. Bukan hanya menggalakkan semangat bluepreneur, AIS Forum dan MSG juga ingin menggaet komunitas lokal untuk menciptakan iklim maritim yang berkelanjutan. Mereka mengangkat isu terkait offshore, fisheries, manajemen aktivitas maritim, hingga penangkapan ikan lepas pantai yang berkelanjutan.
Pelatihan Bluepreneur AIS Forum dan MSG (Sumber gambar: Dok. AIS Forum)
Pelatihan ini membekali setiap peserta untuk membangun bisnis bidang ekonomi biru yang berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya alam di laut. Beberapa di antaranya adalah meneruskan dan menciptakan startup, termasuk membuat komunitas sekitarnya mendapatkan mata pencaharian dengan basis bisnis berkelanjutan.
Menciptakan mental pebisnis dalam bidang kemaritiman tentu memiliki tantangan yang cukup unik. Riny Modaso dari Sekretariat AIS Forum mengatakan jika bluepreneur dapat menjadi jalan besar bagi masyarata Pasifik dalam menggembangkan bisnis.
“Kunci sukses dalam berwirausaha adalah ketika mengetahui ide kita mungkin gagal, namun kita tidak pernah menyerah dan tidak berhenti untuk berinovasi dan mengubah ide-ide baru menjadi terwujud,” ungkap Riny.
Menciptakan mental tahan banting juga diperlukan agar pelaku wirausaha dalam bidang laut bisa segera bangkit. Menurutnya, semua datang dari kemauan kuat untuk mencari solusi lain saat mengetahui satu ide bisnis terbilang belum sukses.
“AIS Forum berperan untuk memberikan strategi kepada peserta bagaimana mempertahankan ide dan kemauan melalui support, pendampingan yang dibutuhkan,” katanya kepada Hypeabis.id.
Ke depan, AIS Forum ingin bekerja sama dengan organisasi lokal yang bergerak dalam bidang kewirausahaan yang berkaitan dengan ekonomi biru. “Dalam waktu dekat kami akan membuat pelatihan lanjutan untuk mengelola produk-produk perikanan, ataupun mengundang para entrepreneurs untuk belajar di Indonesia dibawah payung kerjasama AIS Forum dan MSG,” tutupnya.
Baca juga: 5 Film yang Wajib Ditonton Buat Calon Entrepreneur, Salah Satunya tentang Mafia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.