Bisnis yang ada di Pondok Pesantren Modern Sahid memiliki tujuan utama sebagai sarana pendidikan (Sumber gambar ilustrasi: hypeabis.id/ Himawan L.N)

Keren, Ponpes Modern Sahid Punya Banyak Sarana Untuk Mencetak Santri Entrepreneur

08 June 2023   |   07:30 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Belakangan ini, popularitas pesantren makin meningkat setelah sejumlah film populer mengangkatnya ke layar lebar sebagai bagian dari latar cerita. Terbaru, film Hati Suhita yang turut mengangkat background pesantren sebagai lokasi syuting dalam sejumlah adegan ceritanya.

Meskipun dalam film disebut nama Pesantren Al-Anwar, ternyata lokasi syuting film ini justru dilakukan di Pondok Pesantren Modern Sahid yang berlokasi di Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tentu saja, latar syuting yang bagus membuat sebagian penonton penasaran dengan nama pesantren ini, hingga sempat menjadi viral karena berbagai fasilitasnya yang lengkap.

Ponpes modern yang didirikan oleh KPH. Prof. DR. H. Sukamdani Sahid Gitosardjono ini memiliki fasilitas sangat lengkap, dengan jenjang sekolah mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan, Pondok Pesantren Modern Sahid juga memiliki divisi bisnis yang beragam, yang keberadaannya juga menjadi sarana pendidikan baik secara kognitif maupun praktik bagi para santri.

Baca juga: Jadi Lokasi Syuting Film Hati Suhita, Pondok Pesantren Modern Sahid Dukung Nilai Edukasi Islami

Ahmad Sadjid Zein, Direktur Eksekutif Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah, menuturkan bahwa keberadaan bisnis yang ada di Pondok Pesantren Modern Sahid yang paling utama adalah sebagai sarana pendidikan bagi para santri.

“Jadi bisnis yang ada di sini untuk pengembangan sarana pendidikan, baik secara kognitif maupun praktik dan juga untuk mendukung finansial. Jadi, dari sini [pesantren] kembali ke sini [pesantren],” katanya kepada Hypeabis.id.

Dia menuturkan, divisi bisnis yang ada meliputi perhotelan, food and beverage, agrowisata, green house, perikanan, dan pengolahan tanah. Menurutnya, segala yang ada di Pondok Pesantren Modern Sahid harus diproduktifkan. Adapun pengelolaan divisi bisnis ini ditangani oleh profesional. 

Nah penasaran ada fasilitas apa saja yang mendukung pembentukan santripreneur di Ponpes Modern Sahid. Berikut ulasan singkatnya.

1. Green House
Bisnis yang ada di Pondok Pesantren Modern Sahid salah satunya adalah green house dan  pada saat ini dikembangkan untuk produksi tanaman cabai. Green house ini merupakan bagian dari 10 komunitas pesantren yang ada di sekitar wilayah Bogor.

Andi Taufik Hidayat, Koordinator Pertanian dan Pertamanan, mengatakan bahwa hasil cabai dari 10 green house tersebut akan dikumpulkan oleh pengepul dan diekspor ke Jepang. Tanaman cabai yang sedang ada pada saat ini merupakan tanaman tahap ketiga dengan total 23 polybag.

Berbeda dengan tahap pertama dan kedua yang tidak bisa diekspor karena dinilai tidak memenuhi syarat, hasil cabai tanaman tahap ketiga sudah memenuhi kategori untuk dikirimkan ke negara yang terkenal dengan pohon Sakura itu.

Tanaman cabai tersebut dipanen setiap minggu dengan rata-rata berat 100 kg setiap panen dan dapat dilakukan sebanyak 15 – 20 kali. Sampai dengan saat ini, tanaman tersebut telah lima kali panen, sehingga telah menghasilkan sekitar 500 kg cabai dengan harga sebesar Rp27.000 per kg. Pengelolaan green house tanaman cabai yang tersedia di Pondok Pesantren Modern Sahid ini juga melibatkan para santri dengan tujuan pendidikan.

2. Perikanan Lele
Berbeda dengan tanaman cabai, peternakan atau budidaya ikan lele juga menjadi semacam lab bisnis di Pondok Pesantren Modern Sahid. Bahkan telah mampu memasok untuk pasar dalam negeri, seperti Bekasi, Bogor, Jakarta, dan sekitarnya.

Penanggung Jawab Lapangan Khoirul Amin mengatakan bahwa peternakan yang ada juga merupakan bagian dari pendidikan, terutama para siswa SMK jurusan Tata Boga.  Mereka menggunakan budidaya ikan lele ini untuk berbagai hal, seperti penelitian dan praktik.

Dia menambahkan, peternakan ini bisa menghasilkan ikan lele sebsar 1,4 ton sekali panen dengan ukuran 1 kg sebanyak 6 - 9 ekor ikan. Pembudidayaan membutuhkan waktu sekitar 50 sampai 70 hari agar bisa dipanen, tergantung dari ukuran bibit yang diterima. Sementara itu, harga lele yang dijual oleh peternakan ini sebesar Rp19.000 per kg.

Pada saat ini, tantangan yang dihadapi adalah pakan dan bibit. Menurutnya, keberlangsungan bibit untuk dibesarkan dari daerah dataran tinggi agak sulit lantaran ketersediaannya tidak mencukupi. Bibit ikan lele yang bisa dibudidayakan di Pondok Pesantren Modern Sahid adalah bibit yang berasal dari daerah tinggi.

Menurutnya, bibit yang berasal dari daerah Lampung atau kawasan lain di daerah lain dataran rendah tidak bisa mengingat perbedaan kondisi suhu saat siang dan malam di dataran tinggi cukup ekstrem. Bibit dari luar daerah memiliki daya hidup sekitar 50 – 60 persen. 

3. Agrowisata Bogor Fruit Garden
Bogor Fruit Garden merupakan taman wisata alam dan edukasi yang dapat dikunjungi oleh masyarakat dari luar. Di tempat ini, para pengunjung dapat memperoleh pengetahuan, seperti tanaman herbal, bunga, atau buah di dalam pot atau yang kerap disebut tabulampot.

Baca juga: Misi Pondok Pesantren Modern Sahid Mencetak Generasi Unggul yang Islami

Kemudian, para pengunjung juga dapat belajar banyak tentang hewan mengingat Bogor Fruits Gardens juga memiliki mini zoo yang dapat membuat mereka dapat berinteraksi dengan hewan seperti ayam kate, ayam mutiara, merpati kipas, dan kelinci. Edukasi yang didapat oleh anak atau para pengunjung di Bogor Fruit Gardens juga memiliki tujuan untuk melengkapi pendidikan yang diterima di dalam kelas oleh para anak didik.
 


Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Cek Jadwal MSC 2023, Turnamen Mobile Legends Tingkat SEA Mulai 10 Juni 2023

BERIKUTNYA

3 Negara Langganan Juara Umum Sepanjang Sejarah Asean Para Games

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: