5 Fakta Film Cinta Bete, dari Tampilkan Pesona Alam hingga soal Tradisi Lamaran di Nusa Tenggara Timur
26 June 2023 |
16:00 WIB
Film garapan sineas dalam negeri berjudul Cinta Bete tengah tayang di platform over the top (OTT) Bioskop Online. Karya yang dibintangi oleh Hana Malasan itu menampilkan sejumlah fakta menarik yang tidak boleh dilewatkan oleh para pencinta film di dalam negeri, dari keindahan alam Atambua hingga soal persahabatan.
Film Cinta Bete berkisah tentang wanita asal Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Bete Kaebauk. Karya ini bercerita tentang kehidupan sang wanita yang akan membuat para penonton dapat memahami adat istiadat di Atambua yang kerap menjodohkan anak perempuan dengan laki-laki pilihan orang tuanya.
Baca juga: Usai Tampil di Layar Bioskop, Kini Film Pesantren Tayang di Bioskop Online
"Anak perempuan di sana sudah bersiap dengan perjodohan sejak dia mulai menstruasi," demikian tertulis dalam rilis yang diterima Hypeabis.id, Senin (26/6/2023).
Dalam film Cinta Bete, para pencinta film dapat menemukan langkah Bete yang lebih memilih jalan hidup sendiri. Berikut sejumlah fakta karya Sutradara Roy Lolang yang membuat para pencinta film di dalam negeri tidak boleh melewatkan cerita ini.
Sudah menjadi rahasia umum jika Indonesia memiliki keindahan alam yang tidak boleh dilewatkan oleh para wisatawan, termasuk di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Film yang memiliki latar di sebuah tempat bernama Belu itu menghadirkan sinematografi yang sangat indah.
Pencinta film dan juga traveller akan menyaksikan bukit-bukit dan padang savana indah yang menjadi bagian dalam karya ini. Kehadiran keindahan alam itu dipastikan akan memanjakan mata para penikmat film selain alur ceritanya.
Fakta lainnya dalam Cinta Bete ini adalah masyarakat dapat mengetahui dan belajar tentang budaya yang ada di Nusa Tenggara Timur. Salah satu budaya yang ada adalah tentang proses lamaran. Dalam budaya lamaran di Nusa Tenggara Timur, para penonton akan menemukan bahwa keluarga laki-laki harus memenuhi sejumlah permintaan keluarga perempuan, seperti memberikan beberapa ekor sapi, tanah garapan, perhiasan, dan emas batangan.
Selain tentang budaya dan keindahan alam, para pencinta film yang menonton karya ini juga dapat menemukan fakta, kasih seorang ibu terhadap anak sangat besar dan tidak ada batasnya atau kasih ibu sepanjang masa.
Dalam film ini, Bete diceritakan memilih jalannya sendiri dan menolak mengikuti adat istiadat di daerahnya tinggal. Namun, pilihannya justru menjadi seusatu yang tidak menyenangkan. Meskipun begitu, sang ibu tetap menerimanya kembali ketika pulang dan tetap mendapatkan kasih sayang.
Baca juga: Jadi Spin Off Film Love for Sale, Arini by Love Inc Segera Tayang di Bioskop Online
Film Cinta Bete berkisah tentang wanita asal Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Bete Kaebauk. Karya ini bercerita tentang kehidupan sang wanita yang akan membuat para penonton dapat memahami adat istiadat di Atambua yang kerap menjodohkan anak perempuan dengan laki-laki pilihan orang tuanya.
Baca juga: Usai Tampil di Layar Bioskop, Kini Film Pesantren Tayang di Bioskop Online
"Anak perempuan di sana sudah bersiap dengan perjodohan sejak dia mulai menstruasi," demikian tertulis dalam rilis yang diterima Hypeabis.id, Senin (26/6/2023).
Dalam film Cinta Bete, para pencinta film dapat menemukan langkah Bete yang lebih memilih jalan hidup sendiri. Berikut sejumlah fakta karya Sutradara Roy Lolang yang membuat para pencinta film di dalam negeri tidak boleh melewatkan cerita ini.
1. Keindahan Alam
Sudah menjadi rahasia umum jika Indonesia memiliki keindahan alam yang tidak boleh dilewatkan oleh para wisatawan, termasuk di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Film yang memiliki latar di sebuah tempat bernama Belu itu menghadirkan sinematografi yang sangat indah.Pencinta film dan juga traveller akan menyaksikan bukit-bukit dan padang savana indah yang menjadi bagian dalam karya ini. Kehadiran keindahan alam itu dipastikan akan memanjakan mata para penikmat film selain alur ceritanya.
2. Budaya di NTT
Fakta lainnya dalam Cinta Bete ini adalah masyarakat dapat mengetahui dan belajar tentang budaya yang ada di Nusa Tenggara Timur. Salah satu budaya yang ada adalah tentang proses lamaran. Dalam budaya lamaran di Nusa Tenggara Timur, para penonton akan menemukan bahwa keluarga laki-laki harus memenuhi sejumlah permintaan keluarga perempuan, seperti memberikan beberapa ekor sapi, tanah garapan, perhiasan, dan emas batangan.
3. Kasih Ibu Sepanjang Masa
Selain tentang budaya dan keindahan alam, para pencinta film yang menonton karya ini juga dapat menemukan fakta, kasih seorang ibu terhadap anak sangat besar dan tidak ada batasnya atau kasih ibu sepanjang masa. Dalam film ini, Bete diceritakan memilih jalannya sendiri dan menolak mengikuti adat istiadat di daerahnya tinggal. Namun, pilihannya justru menjadi seusatu yang tidak menyenangkan. Meskipun begitu, sang ibu tetap menerimanya kembali ketika pulang dan tetap mendapatkan kasih sayang.
Baca juga: Jadi Spin Off Film Love for Sale, Arini by Love Inc Segera Tayang di Bioskop Online
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.