Ilustrasi dekorasi perayaan tahun baru Imlek | Pexels/Guruh Budi

Ketahui Perbedaan Chinese dan Lunar New Year dan Penamaan Imlek di Sejumlah Negara

29 January 2025   |   15:00 WIB
Image
Aldehead Marinda M. U. Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Perayaan Imlek di Indonesia dan banyak negara lain tahun ini jatuh tepat pada 29 Januari 2025. Genhype pasti tak asing dengan ragam ucapan yang menyeratakan kalimat ‘Happy Chinese New Year’ atau ‘Happy Lunar New Year’ sebagai ungkapan internasional untuk memeriahkan perayaan Tahun Baru China tersebut. Namun, apakah Genhype tahu bahwa kedua ucapan tersebut memiliki perbedaan makna?

Dilansir dari China Highlights, Chinese New Year dan Lunar New Year adalah istilah yang sering digunakan secara bergantian. Chinese New Year secara khusus merujuk pada perayaan tahun baru lunar dalam budaya Tionghoa, yang ditandai dengan tradisi dan adat istiadat yang unik.

Baca juga: Hypereport: Melihat Potret & Makna Perayaan Imlek Kiwari

Istilah ini menekankan hubungan festival ini dengan siklus bulan, karena tanggal perayaannya ditentukan oleh bulan baru, yang terjadi antara 21 Januari dan 20 Februari setiap tahunnya. Hal tersebut umumnya ditentukan oleh bulan baru kedua setelah titik balik matahari musim dingin.

Sebaliknya, USA Today mencatat bahwa Lunar New Year adalah istilah yang lebih luas yang mencakup perayaan oleh berbagai budaya yang mengikuti kalender lunar atau lunisolar, seperti Tet di Vietnam dan Seollal di Korea.

Kebiasaan masyarakat keturunan Tionghoa ketika merayakan Tahun Baru Imlek dapat bervariasi di berbagai provinsi di China. Misalnya, di wilayah utara, orang sering makan pangsit (jiaozi) sebagai simbol kekayaan, sementara di wilayah selatan, kue beras (niangao) jauh lebih populer sebagai hidangan wajib yang melambangkan kemajuan dan pertumbuhan.

Selain itu, beberapa daerah memiliki praktik unik seperti tarian singa atau tarian naga selama parade atau festival ini berlangsung. Adapun satu kesamaan dari momen perayaaan ini umumya selalu menekankan pada kegiatan reuni keluarga sebagai puncak acara merayakan momen spesial satu tahun sekali ini.


Penamaan Imlek di Korea dan Vietnam 

Seperti yang disinggung pada bagian sebelumnya, bahwa momen perayaan Imlek juga memiliki beberapa istilah lain yang populer dipakai dengan bahasa yang berbeda.

Sinonim umum lainnya untuk momen ini adalah Festival Musim Semi, atau Chunjie dalam Bahasa Mandarin. Istilah ini menyoroti waktu perayaan, yang bertepatan dengan awal musim semi di Tiongkok. Istilah itu melambangkan pembaharuan dan permulaan yang baru.

Festival Musim Semi ditandai dengan berbagai adat istiadat yang bertujuan untuk mengantarkan keberuntungan dan kemakmuran pada tahun mendatang. Kegiatan seperti reuni keluarga, pesta, dan pemberian amplop merah berisi uang (angpau) adalah inti dari perayaan ini.

Selain istilah-istilah tersebut, Tet secara khusus merujuk pada perayaan Tahun Baru Imlek Vietnam, yang memiliki banyak kesamaan dengan Tahun Baru Imlek namun dengan tradisi-tradisi unik Vietnam.

Demikian pula, Seollal adalah istilah Korea untuk Tahun Baru Imlek, yang menunjukkan bagaimana festival ini melampaui batas-batas budaya di Asia. Variasi regional lainnya termasuk Losar, yang dirayakan di Tibet, dan Tsagaan Sar, yang dirayakan di Mongolia.

Baca juga: 20 Ucapan Selamat Imlek dalam Bahasa Mandarin & Artinya

Selain itu, akar sejarah festival ini berakar kuat pada adat istiadat dan legenda kuno Tiongkok. Salah satu legenda yang populer adalah tentang makhluk mitos bernama Nian yang akan meneror desa-desa di awal tahun baru.

Untuk mengusir Nian, orang-orang akan menyalakan petasan, mengenakan pakaian merah, dan memajang dekorasi berwarna merah sebagai praktik yang terus berlanjut hingga saat ini sebagai simbol keberuntungan dan perlindungan dari roh-roh jahat.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Film Hollywood Terbaik yang Pernah Dibintangi Jessica Alba

BERIKUTNYA

10 Kudapan Khas Imlek yang Melambangkan Keberuntungan dan Kemakmuran

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: