Daftar Makhluk Mitologi terkait Perayaan Imlek & Tradisi Tionghoa
29 January 2025 |
10:40 WIB
Imlek secara umum dirayakan sebagai momen pergantian tahun penanggalan Lunar oleh masyarakat China. Tahun ini, perayaan Imlek jatuh pada Rabu, 29 Januari 2025. Dengan pergantian tahun ini, masyarakat China resmi memasuki tahun shio ular dengan elemen kayu yang bermakna kebijaksanaan dan harmoni.
Perayaan Imlek bagi komunitas China tak hanya diwarnai dengan tradisi. Imlek juga erat kaitannya dengan sejumlah makhluk mitologi yang cukup melegenda. Keberadaannya saat ini masih diyakini masyarakat.
Ada banyak makhluk mitologi yang disebut-sebut kerap muncul saat perayaan Imlek. Beberapa makhluk tersebut sering kali dikaitkan dengan keberuntungan dan kesialan. Cerita rakyat yang berkembang di kalangan masyarakat ini telah berlangsung turun temurun.
Baca juga: Hypereport: Melihat Potret & Makna Perayaan Imlek Kiwari
Lantas apa saja makhluk mitologi yang berkaitan dengan hari Imlek? Berikut adalah ulasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.
Hari Raya Imlek dalam Bahasa Mandarin disebut dengan Guo Nian, yang memiliki arti "merayakan tahun (baru)" atau "mengatasi Nian". Ya, karakter Nian di dalam kalimat tersebut memang punya dua arti, bisa merujuk ke tahun, tetapi juga dapat merujuk Nian itu sendiri. Nian adalah makhluk mitologi paling terkenal di momen Imlek.
Menurut tradisi, Monster Nian digambarkan memiliki kepala panjang dan tanduk tajam. Monster ini tinggal di kedalaman laut sepanjang tahun dan hanya muncul setiap malam tahun baru untuk memakan manusia dan ternak di desa-desa sekitar. Oleh karena itu, saat malam tahun baru, orang-orang akan mengungsi ke pegunungan terpencil.
Namun, suatu saat ada seorang lelaku tua berambut putih yang memilih tetap tinggal di desa. Dia berhasil menakuti monster itu dengan menempelkan kertas merah di pintu, membakar bambu, menyalakan lilin, berpakaian serba merah, dan mengeluarkan suara keras. Setelah itu, upaya menghalau monster Nian tersebut terus berlanjut dan menjadi tradisi hingga saat ini setiap malam Imlek.
Menurut legenda, makhluk mitologi lain yang sering muncul saat Imlek adalah setan bernama Sui. Setan ini sering kali keluar untuk menakuti anak-anak yang tengah tertidur. Konon, anak-anak yang tersentuh setan itu akan menjadi sangat takut, bahkan sampai tidak kuat lagi berteriak.
Anak-anak tersebut kemudian akan terserang demam atau lebih parahnya menjadi tidak stabil secara mental. Untuk menjaga agar anak-anak aman dari bahaya setan Sui, para orang tua menyalakan lilin dan begadang sepanjang malam. Selain itu, orang tua juga memberikan uang koin kepada anak-anak untuk dimainkan dan ditaruh di bawah bantalnya.
Nantinya, koin itu akan memancarkan cahaya dan Sui tak berani mendekat. Tradisi ini kemudian melahirkan angpao. Dalam bahasa Mandarin, angpao juga disebut yasui qian (menekan uang kepada Sui)
Dalam cerita legenda, terdapat pohon persik besar yang membentang hingga 1.500 kilometer di sebuah gunung di dunia hantu. Di sebelah timur laut pohon tersebut, ada dua orang penjaga yang baik hati bernama Shentu dan Yulei
Konon, keduanya adalah penjaga pintu masuk dan keluar di dunia hantu. Tugas mereka adalah menangkap para hantu yang menyakiti orang-orang dengan sengaja. Oleh karena itu, para hantu takut dengan dua penjaga tersebut. Orang-orang kemudian menuliskan nama kedua penjaga tersebut dan menempelnya di pintu rumah untuk menakuti makhluk jahat.
Terkadang, nama di kertas juga diganti menjadi dua baris kata-kata pembawa keberuntungan. Sejak saat itu, menempelkan syair musim semi telah menjadi kebiasaan untuk menyambut tahun baru dan menyampaikan harapan terbaik.
Dewa Tungku juga menjadi salah satu mitos yang cukup terkenal di tradisi China. Konon, sebelum Tahun Baru Imlek tiba, Dewa Tungku akan naik ke surga. Dia akan memberitahui Kaisar Giok tentang sikap para keluarga di sepanjang tahun.
Sang Dewa kemudian akan turun kembali ke bumi dan memberikan hukuman. Sebagai cara menenangkan hati Dewa Tunggu, masyarakat kemudian membuat manisan dan menyanyikan lagu pujian kepada Kaisar Giok.
Nuwa adalah dewi alam, ketertiban, kesuburan, dan pernikahan. Dewi tersebut menciptakan makhluk yang berbeda pada delapan hari pertama Tahun Baru Imlek, dan pada hari ketujuh, manusia lahir.
Baca juga: Jangan Salah Kostum, Ini Pilihan Warna Baju yang Dianjurkan dan Dihindari ketika Imlek
Konon, Nuwa menciptakan manusia dari tanah liat kuning. Namun, bagian telinganya sering kali retak. Hal itu membuat sang sewi menjahit telinga dengan memasukkan sesuai ke ujung bagian tersebut. Untuk berterima kasih kepada Nuwa, masyarakat menciptakan adonan berbentuk telinga dan mengisinya dengan daging dan sayuran. Makanan tersebut kemudian kita kenal dengan pangsit.
Sun Wukong atau Kera Sakti merupakan tokoh mitologis yang sering dikaitkan dengan Tahun Baru Imlek. Sun Wukong adalah tokoh utama dalam novel klasik Tiongkok Journey to the West yang ditulis oleh Wu Cheng'en pada abad ke-16. un Wukong memiliki kekuatan super dan kemampuan untuk berubah menjadi 72 jenis makhluk dan benda.
Sun Wukong dikaruniai senjata-senjata sakti, seperti baju zirah emas, mahkota phoenix, sepatu ajaib, dan tongkat sakti. Pada awalnya Sun Wukong adalah monyet yang sangat nakal, ingin mengambil alih dunia. Namun, biksu kemudian menjinakkannya dan menjadi pengikutnya untuk perjalanannya dari China ke India dan kembali lagi.
Editor: Fajar Sidik
Perayaan Imlek bagi komunitas China tak hanya diwarnai dengan tradisi. Imlek juga erat kaitannya dengan sejumlah makhluk mitologi yang cukup melegenda. Keberadaannya saat ini masih diyakini masyarakat.
Ada banyak makhluk mitologi yang disebut-sebut kerap muncul saat perayaan Imlek. Beberapa makhluk tersebut sering kali dikaitkan dengan keberuntungan dan kesialan. Cerita rakyat yang berkembang di kalangan masyarakat ini telah berlangsung turun temurun.
Baca juga: Hypereport: Melihat Potret & Makna Perayaan Imlek Kiwari
Lantas apa saja makhluk mitologi yang berkaitan dengan hari Imlek? Berikut adalah ulasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Monster Nian
Hari Raya Imlek dalam Bahasa Mandarin disebut dengan Guo Nian, yang memiliki arti "merayakan tahun (baru)" atau "mengatasi Nian". Ya, karakter Nian di dalam kalimat tersebut memang punya dua arti, bisa merujuk ke tahun, tetapi juga dapat merujuk Nian itu sendiri. Nian adalah makhluk mitologi paling terkenal di momen Imlek.Menurut tradisi, Monster Nian digambarkan memiliki kepala panjang dan tanduk tajam. Monster ini tinggal di kedalaman laut sepanjang tahun dan hanya muncul setiap malam tahun baru untuk memakan manusia dan ternak di desa-desa sekitar. Oleh karena itu, saat malam tahun baru, orang-orang akan mengungsi ke pegunungan terpencil.
Namun, suatu saat ada seorang lelaku tua berambut putih yang memilih tetap tinggal di desa. Dia berhasil menakuti monster itu dengan menempelkan kertas merah di pintu, membakar bambu, menyalakan lilin, berpakaian serba merah, dan mengeluarkan suara keras. Setelah itu, upaya menghalau monster Nian tersebut terus berlanjut dan menjadi tradisi hingga saat ini setiap malam Imlek.
2. Setan Sui
Menurut legenda, makhluk mitologi lain yang sering muncul saat Imlek adalah setan bernama Sui. Setan ini sering kali keluar untuk menakuti anak-anak yang tengah tertidur. Konon, anak-anak yang tersentuh setan itu akan menjadi sangat takut, bahkan sampai tidak kuat lagi berteriak.Anak-anak tersebut kemudian akan terserang demam atau lebih parahnya menjadi tidak stabil secara mental. Untuk menjaga agar anak-anak aman dari bahaya setan Sui, para orang tua menyalakan lilin dan begadang sepanjang malam. Selain itu, orang tua juga memberikan uang koin kepada anak-anak untuk dimainkan dan ditaruh di bawah bantalnya.
Nantinya, koin itu akan memancarkan cahaya dan Sui tak berani mendekat. Tradisi ini kemudian melahirkan angpao. Dalam bahasa Mandarin, angpao juga disebut yasui qian (menekan uang kepada Sui)
3. Penjaga Shentu & Yulei
Dalam cerita legenda, terdapat pohon persik besar yang membentang hingga 1.500 kilometer di sebuah gunung di dunia hantu. Di sebelah timur laut pohon tersebut, ada dua orang penjaga yang baik hati bernama Shentu dan YuleiKonon, keduanya adalah penjaga pintu masuk dan keluar di dunia hantu. Tugas mereka adalah menangkap para hantu yang menyakiti orang-orang dengan sengaja. Oleh karena itu, para hantu takut dengan dua penjaga tersebut. Orang-orang kemudian menuliskan nama kedua penjaga tersebut dan menempelnya di pintu rumah untuk menakuti makhluk jahat.
Terkadang, nama di kertas juga diganti menjadi dua baris kata-kata pembawa keberuntungan. Sejak saat itu, menempelkan syair musim semi telah menjadi kebiasaan untuk menyambut tahun baru dan menyampaikan harapan terbaik.
4. Dewa Tungku
Dewa Tungku juga menjadi salah satu mitos yang cukup terkenal di tradisi China. Konon, sebelum Tahun Baru Imlek tiba, Dewa Tungku akan naik ke surga. Dia akan memberitahui Kaisar Giok tentang sikap para keluarga di sepanjang tahun.Sang Dewa kemudian akan turun kembali ke bumi dan memberikan hukuman. Sebagai cara menenangkan hati Dewa Tunggu, masyarakat kemudian membuat manisan dan menyanyikan lagu pujian kepada Kaisar Giok.
5. Dewi Nuwa
Nuwa adalah dewi alam, ketertiban, kesuburan, dan pernikahan. Dewi tersebut menciptakan makhluk yang berbeda pada delapan hari pertama Tahun Baru Imlek, dan pada hari ketujuh, manusia lahir.Baca juga: Jangan Salah Kostum, Ini Pilihan Warna Baju yang Dianjurkan dan Dihindari ketika Imlek
Konon, Nuwa menciptakan manusia dari tanah liat kuning. Namun, bagian telinganya sering kali retak. Hal itu membuat sang sewi menjahit telinga dengan memasukkan sesuai ke ujung bagian tersebut. Untuk berterima kasih kepada Nuwa, masyarakat menciptakan adonan berbentuk telinga dan mengisinya dengan daging dan sayuran. Makanan tersebut kemudian kita kenal dengan pangsit.
6. Sun Wukong
Sun Wukong atau Kera Sakti merupakan tokoh mitologis yang sering dikaitkan dengan Tahun Baru Imlek. Sun Wukong adalah tokoh utama dalam novel klasik Tiongkok Journey to the West yang ditulis oleh Wu Cheng'en pada abad ke-16. un Wukong memiliki kekuatan super dan kemampuan untuk berubah menjadi 72 jenis makhluk dan benda.Sun Wukong dikaruniai senjata-senjata sakti, seperti baju zirah emas, mahkota phoenix, sepatu ajaib, dan tongkat sakti. Pada awalnya Sun Wukong adalah monyet yang sangat nakal, ingin mengambil alih dunia. Namun, biksu kemudian menjinakkannya dan menjadi pengikutnya untuk perjalanannya dari China ke India dan kembali lagi.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.