Sumber gambar : Small Firm Diaries

6 Fakta Menarik tentang Kondisi Usaha Kecil di Indonesia Menurut Studi Terbaru

24 June 2023   |   21:12 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Bagi para pelaku usaha kecil, modal usaha dan modal kerja menjadi sesuatu yang penting untuk menjaga stabilitas bisnis agar dapat berkembang dan bertumbuh. Umumnya, modal usaha tersebut didapatkan melalui pinjaman, baik dari perbankan maupun pinjaman informal.

Hal itu terlihat dari hasil studi Small Firm Diaries (SFD) Indonesia yang dirilis oleh Pusat Penelitian Financial Access Initiative (FAI) dari New York University bersama MicroSave Consulting (MSC) Indonesia, didukung Mastercard Center for Inclusive Growth (CFIG) dan the Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF).

Proyek penelitian global ini memberikan wawasan tentang kehidupan keuangan usaha kecil di tujuh negara di Amerika Latin, Afrika Sub-Sahara, dan Asia. Studi ini menemukan sekitar tiga perempat (76 persen) dari usaha kecil di Indonesia memiliki pinjaman dalam berbagai bentuk (termasuk pinjaman informal) selama studi, lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain yang diteliti.

Baca juga: Pengusaha UMKM Catat, Begini Kunci Sukses Ajukan Pinjaman ke Bank

Bank pemerintah menjadi sumber pinjaman yang paling umum (41 persen dari semua pinjaman yang tercatat), karena adanya program pinjaman subsidi pemerintah berupa Kredit Usaha Rakyat atau KUR.

Usaha small firm ini merupakan tipe bisnis yang mempekerjakan antara 1-20 pekerja berada di bagian tengah yang tak terlihat (the invisible middle) di antara kategori usaha mikro dan usaha besar. Penelitian ini pun mengungkapkan beberapa fakta menarik mengenai pelaku usaha kecil.

1. Volatilitas
Usaha kecil di Indonesia, seperti di negara-negara lain yang diteliti, mengalami pendapatan yang tidak stabil yakni pendapatan dan pengeluaran berfluktuasi dari bulan ke bulan.    

2. Keinginan untuk bertumbuh
Ketika ditanya tentang visi terkait bisnis mereka, sebagian besar usaha kecil di Indonesia (33 persen) mengatakan bahwa mereka ingin bertumbuh dan mendapatkan stabilitas. Kelompok ini bercita-cita untuk tumbuh, tetapi tidak ingin mengambil risiko tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan yang cepat.

Pasalnya, mereka sudah menghadapi banyak risiko seperti dalam hal kemampuan untuk menjual barang-barang stok dan membayar serta mempertahankan karyawan. Mereka menginginkan pertumbuhan selangkah demi selangkah untuk mengurangi volatilitas dan risiko.    

3. Inklusi keuangan
Sekitar 65 persen pemilik usaha kecil di Indonesia memiliki rekening bank yang digunakan untuk tujuan bisnis. Angka itu sedikit lebih tinggi daripada di Kenya (60 persen) tetapi lebih kecil daripada di Nigeria (98 persen) atau Kolombia (79 persen).

Namun demikian, penggunaan rekening tidak merata dengan hanya 26 persen usaha kecil di Indonesia yang melakukan transaksi melalui rekening bank.      

4. Layanan keuangan digital
Pemilik usaha kecil di Indonesia menggunakan teknologi, di mana 80 persen menggunakan ponsel pintar dan komputer untuk mendukung kelancaran bisnis.

Mereka juga memanfaatkan layanan keuangan digital, terutama kartu debit, mesin ATM, dan mobile banking. Namun, pemilik usaha kecil jarang sekali menggunakan mobile wallet untuk keperluan bisnis.   

5. Kesenjangan kredit
Data dari penelitian ini menunjukkan bahwa modal kerja dan likuiditas merupakan kebutuhan yang lebih besar bagi usaha kecil daripada modal untuk investasi. Meskipun akses ke keuangan menjadi hambatan terbesar ketiga bagi visi sukses pemilik usaha, separuh dari usaha kecil di Indonesia mengatakan bahwa mereka jarang atau tidak membutuhkan pinjaman.

Usaha kecil ini menyesuaikan pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya. Hal ini memperkuat dugaan bahwa mereka kekurangan modal kerja/likuiditas. Usaha kecil ini jarang mengambil risiko operasional atau peluang ekspansi/pertumbuhan yang dapat mengakibatkan arus kas bulanan yang negatif.

6. Keamanan kerja
Dalam studi ini, usaha kecil di Indonesia tampaknya memberikan sedikit lebih banyak stabilitas pekerjaan bagi pekerja utama dibandingkan dengan usaha kecil di negara lain.

Namun, hanya setengah pekerja dari usaha kecil yang menerima gaji selama 8 bulan atau lebih dalam periode 10 bulanan; seperempatnya dari pegawai usaha kecil bekerja selama kurang dari 5 bulan dalam periode itu.

Secara umum, studi ini menyimpulkan bahwa stabilitas dan pertumbuhan menjadi prioritas bagi para pengusaha yang diwawancarai. Menurut penelitian ini, usaha kecil menghadapi volatilitas yang tinggi dalam pendapatan dan biaya.

Mereka mencatat kenaikan biaya dan masalah pasokan sebagai hambatan utama untuk mencapai visi pertumbuhan dan stabilitas.

Jonathan Morduch, Executive Director of the Financial Access Initiative dan Professor of Public Policy and Economics at New York University, mengatakan bahwa UMKM merupakan pemberi lapangan kerja terbesar di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Meskipun telah dilakukan penelitian statistik selama puluhan tahun, masih ada pertanyaan mendasar tentang mengapa sebagian UMKM tumbuh dan sebagian lainnya stagnan.

"Tujuan kami dalam penelitian ini adalah untuk mencoba memahami usaha kecil kecil dari bawah ke atas, dengan mendengarkan secara dekat bagaimana para pengusaha dan pekerja membuat pilihan-pilihan dengan cara mereka sendiri," ujarnya.

Subhashini Chandran, Vice President Social Impact Asia Pacific, Mastercard Center for Inclusive Growth mengungkapkan kekuatan data berperan penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis, serta memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang.

Baca juga: Founder Nyonya Piyama Bagikan Kiat Sukses Jadi Pengusaha Perempuan

Grace Retnowati, Country Director, MSC Indonesia berharap penelitian ini bermanfaat dalam memberikan masukan terhadap penyusunan kebijakan berbasis bukti. "Kami berharap hasil temuan dan rekomendasi dalam penelitian ini dapat memberi manfaat seluas-luasnya bagi program-program pengembangan UMKM, termasuk perumusan kebijakan yang lebih efektif guna membantu pertumbuhan usaha kecil di Indonesia,” tuturnya.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Hypereport: Potret Pekerja Loyal, Mendedikasikan Separuh Umur di Satu Perusahaan

BERIKUTNYA

Bikin Ngiler, Yuk Kunjungi Pameran Sketsa Ngider Makan dengan Gambar di Galeri Nasional

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: