Taman Safari Sambut Era Endemi Lewat Program Wisata Unik
23 June 2023 |
19:46 WIB
Pengelola tempat wisata Taman Safari Indonesia menyambut baik langkah pemerintah yang mencabut status pandemi dan mengubahnya menjadi endemi. Sejumlah program dan fasilitas baru disiapkan untuk menarik para pengunjung, seperti berinteraksi langsung dengan satwa.
GM Taman Safari Indonesia Emeraldo Parengkuan mengharapkan status endemi dapat membuat masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti sebelum pandemi. "Kami sebagai destinasi wisata khusus konservasi satwa menyambut dengan gembira," katanya kepada Hypeabis.id.
Baca juga: Buku Ngider Makan dari Halte ke Halte Rangkum Panduan Wisata Kuliner Tersembunyi di Jakarta
Dia menuturkan, Taman Safari harus menaati peraturan selama status pandemi Covid-19, yakni dari penutupan sampai dengan pembatasan pengunjung. Aturan ini memengaruhi operasional dan tingkat kunjungan.
Namun selama pandemi, pihaknya tetap menjalankan program konservasi satwa, terutama pelestarian satwa endemik Indonesia, seperti pengembangbiakan bekantan dari Kalimantan dan komodo. "Dalam waktu dekat, kami akan lepas liarkan di habitatnya. Program- program ini tetunya butuh biaya," katanya.
Untuk itu, berakhirnya pandemi diharapkan akan mendorong wisatawan untuk melakukan kunjungan sehingga dapat mendukung program-program konservasi terus berlanjut. "Kami mencadangkan biaya program konservasi satwa sekitar Rp2 miliar pada tahun ini," katanya.
Pihaknya juga telah menyiapkan program baru bagi para pengunjung, yaitu berinteraksi langsung dengan satwa berupa pemberian pakan untuk giant otter, jerapa, penguin, red panda, dan bayi komodo.
Para pengunjung juga akan menjumpai fasilitas baru, yaitu The Rain Forest Food Court, di mana wisatawan dapat melihat pertunjukan edukasi Gajah Sumatra.
Menurutnya, ketertarikan masyarakat terhadap destinasi wisata Taman Safari cukup baik lantaran beberapa faktor. Pertama, tren destinasi wisata yang berhubungan dengan alam tengah naik daun. Kedua, kebun binatang yang berlokasi di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat ini menyediakan program edukasi tentang satwa sebagai daya tarik yang beda.
"Harapannya [pengunjung] ikut serta menjaga satwa-satwa kita agar tidak berkurang di habitatnya. Hal ini yang membedakan dari tempat wisata umumnya," katanya.
Ketiga, Taman Safari memiliki sekitar 300 spesies dan 3.000 satwa, baik dari dalam maupun luar negeri. Keempat, tempat wisata ini memiliki sejumlah program seperti Behind The Scene yang mengajak pengunjung melihat rumah sakit satwa, yakni tempat pengelola merawat binatang, termasuk bayi-bayi hewan.
Program lainnya adalah wisata trekking yang akan mengajak para pengunjung berjalan masuk area hutan di sekitar dan dapat melihat beragam satwa. Dengan didampingi pemandu, peserta juga akan melewati sungai Gunung Pangrango.
Baca juga: 7 Rekomendasi Tempat Wisata di Sigi, Cocok Buat Liburan Sekolah
Terkait target jumlah pengunjung, dia menuturkan manajemen membidik jumlah pengunjung Taman Safari sama dengan pencapaian 2019 atau seperti sebelum pandemi Covid-19. Pendapatan terbesar Taman Safari Indonesia adalah dari tiket masuk, restoran, dan permainan serta interaksi dengan satwa.
Editor: Fajar Sidik
GM Taman Safari Indonesia Emeraldo Parengkuan mengharapkan status endemi dapat membuat masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti sebelum pandemi. "Kami sebagai destinasi wisata khusus konservasi satwa menyambut dengan gembira," katanya kepada Hypeabis.id.
Baca juga: Buku Ngider Makan dari Halte ke Halte Rangkum Panduan Wisata Kuliner Tersembunyi di Jakarta
Dia menuturkan, Taman Safari harus menaati peraturan selama status pandemi Covid-19, yakni dari penutupan sampai dengan pembatasan pengunjung. Aturan ini memengaruhi operasional dan tingkat kunjungan.
Namun selama pandemi, pihaknya tetap menjalankan program konservasi satwa, terutama pelestarian satwa endemik Indonesia, seperti pengembangbiakan bekantan dari Kalimantan dan komodo. "Dalam waktu dekat, kami akan lepas liarkan di habitatnya. Program- program ini tetunya butuh biaya," katanya.
Untuk itu, berakhirnya pandemi diharapkan akan mendorong wisatawan untuk melakukan kunjungan sehingga dapat mendukung program-program konservasi terus berlanjut. "Kami mencadangkan biaya program konservasi satwa sekitar Rp2 miliar pada tahun ini," katanya.
Pihaknya juga telah menyiapkan program baru bagi para pengunjung, yaitu berinteraksi langsung dengan satwa berupa pemberian pakan untuk giant otter, jerapa, penguin, red panda, dan bayi komodo.
Para pengunjung juga akan menjumpai fasilitas baru, yaitu The Rain Forest Food Court, di mana wisatawan dapat melihat pertunjukan edukasi Gajah Sumatra.
Menurutnya, ketertarikan masyarakat terhadap destinasi wisata Taman Safari cukup baik lantaran beberapa faktor. Pertama, tren destinasi wisata yang berhubungan dengan alam tengah naik daun. Kedua, kebun binatang yang berlokasi di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat ini menyediakan program edukasi tentang satwa sebagai daya tarik yang beda.
"Harapannya [pengunjung] ikut serta menjaga satwa-satwa kita agar tidak berkurang di habitatnya. Hal ini yang membedakan dari tempat wisata umumnya," katanya.
Ketiga, Taman Safari memiliki sekitar 300 spesies dan 3.000 satwa, baik dari dalam maupun luar negeri. Keempat, tempat wisata ini memiliki sejumlah program seperti Behind The Scene yang mengajak pengunjung melihat rumah sakit satwa, yakni tempat pengelola merawat binatang, termasuk bayi-bayi hewan.
Program lainnya adalah wisata trekking yang akan mengajak para pengunjung berjalan masuk area hutan di sekitar dan dapat melihat beragam satwa. Dengan didampingi pemandu, peserta juga akan melewati sungai Gunung Pangrango.
Baca juga: 7 Rekomendasi Tempat Wisata di Sigi, Cocok Buat Liburan Sekolah
Terkait target jumlah pengunjung, dia menuturkan manajemen membidik jumlah pengunjung Taman Safari sama dengan pencapaian 2019 atau seperti sebelum pandemi Covid-19. Pendapatan terbesar Taman Safari Indonesia adalah dari tiket masuk, restoran, dan permainan serta interaksi dengan satwa.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.