Moms Begini Cara Stimulus Ajari Si Kecil Berjalan
15 June 2023 |
19:49 WIB
Perkembangan motorik bayi ditandai dengan serangkaian tonggak postural mulai dari duduk pada usia sekitar 6 bulan, tangan dan lutut merangkak pada usia 8,5 bulan, dan berjalan pada usia 12 bulan. Perkembangan ini merupakan bagian penting dari pertumbuhan si Kecil di masa emasnya atau pada seribu hari pertama kehidupannya.
Untuk itu, moms perlu memberikan perhatian lebih di masa penting ini, salah satunya membantu menstimulus waktu belajar berjalan si Kecil.
Fellycia Trie, dokter spesialis anak di RS Cinta Kasih Jakarta menjelaskan bahwa anak usia 12 hingga 19 bulan rata-rata melakukan 2.368 langkah dan jatuh 17 kali per jam.
Karena itulah, ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam menstimulus belajar berjalan si Kecil, yaitu:
1. Jumlah frekuensi belajar berjalan
Jumlah latihan akan membantu otot lebih kuat pada kaki sehingga meningkatkan keseimbangan dan menjaga koordinasi gerakan kaki yang dapat membantu si Kecil berjalan mandiri lebih awal.
2. Melakukan pijat pada si Kecil
Pijat bayi sebagai salah satu kebutuhan dasar yang harus diberikan kepada si Kecil untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya, seperti motorik dan fisiologis tubuh melalui sistem saraf, sistem peredaran darah, sistem saluran cerna dan metabolisme tubuh.
3. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
Saat Ibu membantu si Kecil belajar berjalan, pastikan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman baginya. Salah satunya dengan memilih popok yang lebih tipis dan tidak menggumpal, sehingga kaki si Kecil tidak terhalang oleh popok yang menggembung saat berlatih.
Fellycia menjelaskan, saat dikenakan popok merupakan bagian besar di antara kedua kaki si Kecil. Ini berpotensi memperburuk keseimbangan bayi dan menunjukkan pola gaya berjalan yang kurang matang sehingga si Kecil lebih banyak salah langkah dan jatuh saat memakai popok.
"Popok harus membuat si Kecil nyaman sehingga tidak menjadi gangguan biomekanik saat belajar berjalan," tuturnya seperti dikutip dari siaran pers Makuku yang diterima, Kamis (15/6/2023).
Chelsea Olivia, public figure dan ibu 2 anak, berbagi pengalamannya dalam memilih popok. Selain menggunakan popok yang tipis, indikator urine juga memudahkan untuk mengetahui apakah popok si kecil sudah penuh atau belum dengan perubahan warna dari kuning ke biru.
Baca juga: Makin Banyak Balita Indonesia yang Kurus, Ahli Gizi Beberkan Biang Keladinya
"Jadi, Ibu dapat dengan mudah mengganti popok si Kecil tanpa harus menunggu popok menggembung terlebih dahulu," ucapnya.
Dengan pemilihan popok yang tepat, Chelsea dapat mengajarkan si Kecil beraktivitas dan bergerak dengan nyaman dan bebas walaupun menggunakan popok seharian.
Editor: M R Purboyo
Untuk itu, moms perlu memberikan perhatian lebih di masa penting ini, salah satunya membantu menstimulus waktu belajar berjalan si Kecil.
Fellycia Trie, dokter spesialis anak di RS Cinta Kasih Jakarta menjelaskan bahwa anak usia 12 hingga 19 bulan rata-rata melakukan 2.368 langkah dan jatuh 17 kali per jam.
Karena itulah, ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam menstimulus belajar berjalan si Kecil, yaitu:
1. Jumlah frekuensi belajar berjalan
Jumlah latihan akan membantu otot lebih kuat pada kaki sehingga meningkatkan keseimbangan dan menjaga koordinasi gerakan kaki yang dapat membantu si Kecil berjalan mandiri lebih awal.
2. Melakukan pijat pada si Kecil
Pijat bayi sebagai salah satu kebutuhan dasar yang harus diberikan kepada si Kecil untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya, seperti motorik dan fisiologis tubuh melalui sistem saraf, sistem peredaran darah, sistem saluran cerna dan metabolisme tubuh.
3. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
Saat Ibu membantu si Kecil belajar berjalan, pastikan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman baginya. Salah satunya dengan memilih popok yang lebih tipis dan tidak menggumpal, sehingga kaki si Kecil tidak terhalang oleh popok yang menggembung saat berlatih.
Ilustrasi anak dan orang tua (sumber foto: Freepik)
Fellycia menjelaskan, saat dikenakan popok merupakan bagian besar di antara kedua kaki si Kecil. Ini berpotensi memperburuk keseimbangan bayi dan menunjukkan pola gaya berjalan yang kurang matang sehingga si Kecil lebih banyak salah langkah dan jatuh saat memakai popok.
"Popok harus membuat si Kecil nyaman sehingga tidak menjadi gangguan biomekanik saat belajar berjalan," tuturnya seperti dikutip dari siaran pers Makuku yang diterima, Kamis (15/6/2023).
Chelsea Olivia, public figure dan ibu 2 anak, berbagi pengalamannya dalam memilih popok. Selain menggunakan popok yang tipis, indikator urine juga memudahkan untuk mengetahui apakah popok si kecil sudah penuh atau belum dengan perubahan warna dari kuning ke biru.
Baca juga: Makin Banyak Balita Indonesia yang Kurus, Ahli Gizi Beberkan Biang Keladinya
"Jadi, Ibu dapat dengan mudah mengganti popok si Kecil tanpa harus menunggu popok menggembung terlebih dahulu," ucapnya.
Dengan pemilihan popok yang tepat, Chelsea dapat mengajarkan si Kecil beraktivitas dan bergerak dengan nyaman dan bebas walaupun menggunakan popok seharian.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.