Ilustrasi ajang marathon (Sumber gambar: Run Ffwpu/Pexels)

Makin Digandrungi, Sport Tourism Bakal Jadi Masa Depan Wisata Pascapandemi

12 June 2023   |   15:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Like
Animo masyarakat Indonesia terhadap sejumlah gelaran pesta olahraga dalam negeri saat ini sangat tinggi, sehingga menjadi peluang yang besar untuk mendongkrak sport tourism di dalam negeri. Baru-baru ini, dilaporkan sebanyak 60.000 tiket FIFA Matchday Indonesia vs Argentina ludes terjual.

Pertandingan itu akan dihelat pada 19 Juni 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Sebelumnya, tiket pertandingan badminton Indonesia Open 2023 yang akan digelar pada 13-18 Juni 2023 di Istora GBK Jakarta juga dilaporkan ludes terjual. Tiket yang dibanderol dengan harga Rp150.000-Rp2 juta itu disebutkan habis dalam waktu yang cepat.

Tak hanya itu, animo serupa juga terjadi pada gelaran Formula E Jakarta yang baru-baru ini dihelat. Penjualan tiket ajang balap mobil listrik itu dilaporkan mencapai 80.000 tiket. Angka ini lebih tinggi daripada perolehan penjualan tiket pada gelaran Formula E tahun lalu yang mencatatkan 60.000 tiket.

Baca juga: Cek Agenda Sport Tourism Bergengsi yang Akan Digelar di Indonesia

Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan sport tourism adalah tren terbaru yang terjadi dan semakin diminati dalam industri pariwisata saat ini. Sport tourism sendiri diartikan sebagai keterlibatan aktif maupun pasif masyarakat dari satu ajang pesta olahraga. "Kami meyakini sport tourism adalah masa depan pariwisata pada masa pasca pandemi," katanya.

Sandiaga juga mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperkuat untuk mengembangkan sport tourism di Indonesia yakni mulai dari menentukan jenis olahraga yang ingin diangkat menjadi daya tarik sport tourism (produk), cara promosi, menyiapkan konsep penyajian acara yang bisa melibatkan lintas sektor seperti kuliner (packaging), dan hingga fleksibilitas penyelenggaraan acara (place).

Dia menuturkan Kemenparekraf menargetkan jumlah kunjungan wisatawan Nusantara pada tahun ini mencapai 1,4 miliar mobilisasi. Dari pergerakan tersebut, pemerintah juga menargetkan pendapatan devisa dari sektor pariwisata bisa mencapai US$5,95 miliar pada tahun ini, dimana sebesar US$500 juta dari angka tersebut diproyeksikan bisa diperoleh dari sport tourism.

Untuk mencapai target tersebut, dia pun memastikan bahwa Indonesia aktif mengajukan penawaran untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan berbagai acara dan kegiatan olahraga kelas dunia. Hal ini, paparnya, tidak terlepas dari berbagai potensi baik sumber daya dan infrastruktur pendukung yang ada di dalam negeri.

"Kami pastikan akan mendukung dengan kemudahan perizinan yang akan didigitalkan. Kami akan menciptakan ekosistem yang jauh lebih baik untuk acara olahraga ini," kata Sandiaga.
 

Tembela Bohle

Sport tourism makin prospektif di Indonesia (Sumber gambar: Tembela Bohle/Pexels)


Perkuat Infrastruktur

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan semakin masifnya event olahraga tingkat dunia yang diselenggarakan di Indonesia menjadi faktor utama yang mendorong minat masyarakat untuk membelanjakan uangnya dan menikmati rekreasi olahraga tersebut.

Animo yang besar itu juga, papar Bhima, akan turut memperluas potensi perkembangan bisnis dan investasi di sekitar lokasi ajang olahraga tersebut seperti perhotelan, kuliner, transportasi seperti penerbangan pesawat, hingga usaha merchandise. Tak hanya itu, ajang-ajang olahraga internasional itu juga bisa berpotensi untuk mendatangkan sponsorship dari perusahaan-perusahaan nasional dan internasional.

Menurutnya, semakin populer satu olahraga tertentu, akan semakin besar pula animo masyarakat untuk terlibat di dalam kegiatan tersebut. Begitupun dengan kuantitas dan kualitas wisatawan mancanegara (wisman) yang berpotensi untuk meningkat, seperti meningkatnya durasi mereka untuk berwisata di Indonesia.

"Wisman itu kan rata-rata 4 hari, kalau ada event olahraga itu mungkin bisa 1 sampai 2 minggu sehingga belanjanya akan jauh lebih banyak. Semakin banyak diselenggarakannya acara olahraga, saya pikir devisa juga akan mengalami kenaikan," katanya.

Di tengah animo yang besar ini, Bhima berpendapat sudah seharusnya Indonesia aktif mengikuti bidding atau menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah sejumlah event olahraga internasional, termasuk mencari sponsorship dari perusahaan-perusahaan asing yang berkaitan dengan olahraga.

Selain itu, pemerintah juga dinilai harus memastikan kesiapan infrastruktur bukan hanya dari sisi arena ajang olahraganya tetapi juga fasilitas pendukung di sekitar lokasi tersebut, termasuk profesionalitas event organizer (EO) yang harus ditingkatkan untuk memastikan kelangsungan acara berjalan dengan baik.

Menurut Bhima, sport tourism akan terus mengalami kenaikan pendapatan ke depannya karena memiliki penggemar dan konsumen yang loyal sehingga mempunyai segmentasi yang berbeda dari wisata reguler. Selain itu, lanjutnya, event olahraga juga kini menjadi media yang efektif bagi perusahaan-perusahaan untuk memasang iklan. "Sehingga menjadi sponsor di banyak acara olahraga," imbuhnya.

Baca juga: Daftar Event Olahraga Berskala Nasional & Internasional yang Digelar di Indonesia Sepanjang 2023

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Diduga Kelelahan, Jennie Mendadak Turun Panggung Saat Konser BLACKPINK di Melbourne

BERIKUTNYA

Tak Hanya Singapura, Cek Daftar 5 Kota Konser Coldplay dengan Hari Terpanjang Ini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: