Jurus Kemenparekraf Tingkatkan Kunjungan Wisatawan dari Malaysia

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa pembahasan peluang, potensi, dan proyeksi wisata di dalam negeri itu sebagai langkah mempromosikan pariwisata guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Malaysia ke Indonesia.
 

Pemerintah menargetkan terdapat pergerakan 8,5 juta wisatawan mancanegara pada 2023 yang akan menjadi berkah bagi pemulihan ekonomi dan lapangan kerja. “Malaysia tetap menjadi prioritas mengingat tahun lalu kunjungan wisatawan dari Malaysia mencapai 2,7 juta,” katanya dalam rilis yang diterima Hypeabis.id.

Baca juga: Kemenparekraf Usulkan 24 Oktober 2023 Jadi Hari Ekonomi Kreatif Nasional

Dalam rilis yang sama, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini mengatakan bahwa pemerintah memberikan informasi terkini mengenai kondisi pariwisata Indonesia kepada para pelaku pariwisata internasional, khususnya di pasar Malaysia, melalui kegiatan tersebut. 
 

Ajang diskusi itu juga merupakan salah satu bentuk promosi bagi lima destinasi super prioritas, khususnya Labuan Bajo dan Mandalika. Dia menambahkan tujuan akhir dalam diskusi itu adalah dapat memberikan product knowledge kepada para peserta dan dapat membawa lebih banyak wisatawan asal Malaysia ke Indonesia.
 

Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I (Asia Pasifik) Kemenparekraf Wisnu Sindhutrisno mengatakan bahwa diskusi yang diselenggarakan secara luring itu dihadiri oleh 75 wholesalers dan travel agent atau tour operator dari Malaysia.
 

Dia menambahkan, pemerintah akan memfokuskan upaya promosi melalui kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dan pelaku utama bisnis pariwisata di dalam dan luar negeri, mulai dari Pemerintah Daerah, wholesalers/travel agent/tour operator, hotel, taman wisata/atraksi, sampai maskapai penerbangan, dalam bentuk misi penjualan dan kerja sama terpadu.
 

“Selain untuk mendorong jumlah kunjungan wisman Malaysia ke Indonesia, kami berharap upaya ini akan memberikan dampak langsung yang positif bagi masyarakat lokal di destinasi pariwisata, dan para pelaku usaha pariwisata di Indonesia secara umum,” katanya.
 

Selain itu, Kemenparekraf juga bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar kegiatan bertajuk Coaching Clinic KreatIPO. Acara ini merupakan rangkaian program untuk mendorong dan mengakselerasi pelaku usaha, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, untuk mendapatkan pendanaan melalui pasar modal dengan skema initial public offering (IPO).
 

Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana mengatakan, permodalan masih menjadi salah satu tantangan besar bagi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. “Untuk itu diperlukan alternatif akses pembiayaan nonperbankan salah satunya melalui pasar modal,” katanya.
 

Dia menuturkan, potensi dan peluang pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mendapatkan pembiayaan dari pasar modal sangat besar.

Pada saat ini, jumlah investor ritel telah menembus 10,76 juta investor per Maret 2023 dengan rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp10,24 triliun dan total kapitalisasi pasar sebesar Rp9.463 triliun. Sementara itu, total dana yang dihimpun melalui IPO adalah Rp1.304,77 miliar dari perusahaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam data 10 Mei 2023. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)