Ilustrasi pantai indah (Sumber gambar: Elizeu Dias/Unplash)

Selain Andalkan Pantai, Bali Makin Lengkap dengan Wisata Kesehatan

05 December 2022   |   18:12 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Destinasi pariwisata di Bali bakal makin lengkap. Tak hanya wisata alamnya yang memesona, Bali juga bakal jadi destinasi wisata medis di Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Bali sedang disiapkan menjadi destinasi unggulan health tourism.

Ada empat pilar yang akan jadi prioritas pemerintah ke depannya, yakni wisata medis, wisata kebugaran, wisata olahraga berbasis event, dan wisata ilmiah kesehatan berbasis MICE.  

Baca juga: 5 Destinasi Wisata di Nusa Dua ini Wajib Disambangi Saat ke Bali

Pemerintah berharap program ini bisa menarik perhatian masyarakat yang biasa berobat ke luar negeri tetap berobat di Indonesia. Data dari Kemenkes pada 2021 mencatat ada economic leakage sekitar Rp161 triliun per tahun dari masyarakat yang berobat ke luar negeri.

Pakar kesehatan dari Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany mengatakan program wisata kesehatan memang sebaiknya difokuskan pada satu tempat khusus. Pemilihan Bali sebagai destinasi unggulan wisata kesehatan pun sudah tepat.

Bali juga kerap jadi daerah yang dipilih pemerintah untuk menyelenggarakan event internasional. Hal itu membuat Bali jadi pasar yang menarik untuk pengembangan wisata kesehatan.

Namun, Hasbullah meminta pemerintah untuk menjaga tingkat polusi udara di Bali tetap rendah. Sebab, wisata kebugaran yang akan dikembangkan harus diikuti dengan kualitas udara yang bersih dan sehat di daerah tersebut. Penggunaan kendaraan listrik mesti segera dimasifkan di Bali.

“Salah satu wisata medis yang bisa dilakukan di Bali adalah kecantikan. Korea Selatan dan Thailand sudah sangat berkembang menggarap segmen wisata kecantikan,” ujar Hasbullah kepada Hypeabis, beberapa waktu lalu.

Indonesia dinilai dapat segera mengejar ketertinggalan dari dua negara tersebut. Namun, jika berbicara wisata medis untuk pengobatan, Indonesia dinilai masih cukup lama untuk bisa bersaing.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI itu beralasan kualitas layanan rumah sakit di Indonesia masih belum cukup bagus. Walaupun nantinya ada modal asing, pasien dari luar belum akan langsung tertarik menjadikan Indonesia tempat berobatnya.

Oleh karena itu, sebagai tahap awal Indonesia bisa memfokuskan diri dengan mengandalkan wisata medis kecantikan. Selain itu, potensi lain juga bisa turut dikembangkan, seperti wisata olahraga berbasis event.

Pemerintah dapat membuat event olahraga yang seru. Tidak hanya menyajikan  jalur yang menantang, Tetapi juga memiliki bonus berupa keindahan alam. Misalnya, menggelar marathon di gunung.

“Kalau wisata ilmiah kesehatan, Bali sudah lama menjadi tempat pertemuan tersebut. Namun, ada tantangan baru karena Lembaga internasional dan perusahaan multinasional tidak lagi mau mensponsori mendukung acara di tempat tourism. Sebab, dibanding berdiskusi, acara kerap lebih banyak jalan-jalannya,” imbuhnya.

Ketua Bali Trail Run Budiana mengaku menyambut baik rencana pemerintah. Sebab, dengan adanya makin banyak fasilitas penunjang, seperti rumah sakit bertaraf internasional, tentunya akan membuat event olahraga di Bali bisa lebih menarik perhatian publik.

Menurut dia, pemerintah sudah seharusnya serius dalam mendukung event olahraga di Indonesia. Secara tidak langsung, event berbasis olahraga juga jadi ajang kampanye agar orang menjalani hidup sehat.

Budi mengatakan dukungan dari pemerintah bisa dilakukan sesederhana soal izin. Budi menyebut izin penyelenggaraan event olahraga kerap dibebani biaya yang lumayan mahal.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan target pertama dari health tourism ialah mengembalikan kepercayaan masyarakat Indonesia untuk tetap berobat di dalam negeri.

Dari mengandalkan wisatawan medis domestik saja, Bhima memprediksi potensi pendapatan health tourism ini bisa menyentuh angka Rp97 triliun. Setelah target wisatawan domestic terpenuhi, pemerintah bisa mulai ancang-ancang menarik wisatawan luar negeri.

Baca juga: Cek Rosters Lengkap Timnas Indonesia di Bali 14th World Esports Championship

Dengan melihat lokasi Bali, Bhima mengatakan pemerintah bisa menargetkan orang-orang kaya di Papua Nugini, Timor Leste, dan negara-negara di kepulauan Pasifik untuk berobat di Indonesia. Sebab, cukup sulit jika langsung menargetkan wisatawan dari Singapura atau Malaysia, yang mana sudah lebih dahulu memiliki layanan rumah sakit maju.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

5 Fakta Menarik Carstensz Pyramid, Gunung Tertinggi di Indonesia yang Saljunya Terus Meleleh

BERIKUTNYA

Biar Tetap Untung, Yuk Hindari Kesalahan Ini saat Diversifikasi Investasi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: