Kemenparekraf Usulkan 24 Oktober 2023 Jadi Hari Ekonomi Kreatif Nasional
09 June 2023 |
21:18 WIB
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah mengusulkan 24 Oktober menjadi Hari Ekonomi Kreatif Nasional. Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan ini adalah momen merayakan ekonomi kreatif agar mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kreatif secara berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, pencanangan ini sesuai dengan semangat yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam World Conference on Creative Economy (WCCE) di Bali beberapa waktu lalu. Jokowi menyampaikan ekonomi kreatif adalah tulang punggung ekonomi dan masa depan bangsa Indonesia.
Presiden juga berharap HEKRAFNAS menjadi ruang bersama para pelaku ekraf untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam membangun ekosistem yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami mengapresiasi sinergi dan kolaborasi yang dilakukan oleh Kemenparekraf bersama seluruh stakeholders khususnya asosiasi dan pelaku di 17 subsektor untuk mewujudkan penetapan HEKRAFNAS,” katanya.
Baca juga: Pentingnya HKI Sebagai Indikator Kemajuan Industri Ekonomi Kreatif
Sandiaga berharap Hekrafnas juga akan menjadi ruang bersama bagi para pelaku ekonomi kreatif di dalam negeri untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam membangun ekosistem yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Riwud Mujirahayu mengatakan bahwa ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang sangat penting dan menjadi tulang punggung dalam perekonomian Indonesia.
Menurutnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai sekitar 7,4 persen dengan nilai sekitar Rp1.087 triliun pada 2020.
Selain itu, sektor ekonomi kreatif juga memberikan kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja. Pada 2020, terdapat sekitar 17,6 juta orang bekerja di sektor ekonomi kreatif.
“Kekuatan ekonomi kreatif Indonesia berasal dari keanekaragaman budaya dan seni yang sangat kaya, sehingga menjadi salah satu keunggulan dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif,” ujarnya.
Sementara itu, Kemenparekraf mempromosikan lima destinasi pariwisata super prioritas dan potensi desa wisata dalam pameran Gebyar Wisata Nusantara (GWN) pada 8 – 11 Juni 2023 agar masyarakat berwisata di dalam negeri.
"GWN berfokus pada informasi wisata di tanah air meliputi wisata alam, wisata bahari, wisata budaya, wisata buatan, wisata kuliner, wisata minat khusus, wisata religi, kerajinan, hotel, restoran, travel, dan lain-lain," kata Sandiaga.
Dia menuturkan, Kemenparekfraf memfasilitasi promosi 3 desa wisata yang ada di Jabodetabek dalam pameran itu, yakni Desa Wisata Mulyaharja, Kota Bogor, Jawa Barat; Desa Wisata Keranggan Tangerang Selatan, Banten; dan Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berada di Jakarta Selatan.
Harapannya, promosi itu dapat berkontribusi terhadap pencapaian target jumlah perjalanan wisatawan nusantara sebanyak 1,4 miliar perjalanan wisatawan nusantara pada 2023 dengan nilai kontribusi pariwisata terhadap PDB diharapkan bisa mencapai 4,1 persen.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhen Yono menambahkan bahwa partisipasi dalam GWN merupakan wujud kolaborasi antar stakeholder dalam memasarkan destinasi wisata di Indonesia, khususnya desa wisata.
"Diharapkan dengan partisipasi Kemenparekraf dapat meningkatkan minat masyarakat untuk liburan di dalam negeri," katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Menurutnya, pencanangan ini sesuai dengan semangat yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam World Conference on Creative Economy (WCCE) di Bali beberapa waktu lalu. Jokowi menyampaikan ekonomi kreatif adalah tulang punggung ekonomi dan masa depan bangsa Indonesia.
Presiden juga berharap HEKRAFNAS menjadi ruang bersama para pelaku ekraf untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam membangun ekosistem yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami mengapresiasi sinergi dan kolaborasi yang dilakukan oleh Kemenparekraf bersama seluruh stakeholders khususnya asosiasi dan pelaku di 17 subsektor untuk mewujudkan penetapan HEKRAFNAS,” katanya.
Baca juga: Pentingnya HKI Sebagai Indikator Kemajuan Industri Ekonomi Kreatif
Sandiaga berharap Hekrafnas juga akan menjadi ruang bersama bagi para pelaku ekonomi kreatif di dalam negeri untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam membangun ekosistem yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Riwud Mujirahayu mengatakan bahwa ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang sangat penting dan menjadi tulang punggung dalam perekonomian Indonesia.
Menurutnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai sekitar 7,4 persen dengan nilai sekitar Rp1.087 triliun pada 2020.
Selain itu, sektor ekonomi kreatif juga memberikan kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja. Pada 2020, terdapat sekitar 17,6 juta orang bekerja di sektor ekonomi kreatif.
“Kekuatan ekonomi kreatif Indonesia berasal dari keanekaragaman budaya dan seni yang sangat kaya, sehingga menjadi salah satu keunggulan dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif,” ujarnya.
Promosi 5 Destinasi Wisata
Sementara itu, Kemenparekraf mempromosikan lima destinasi pariwisata super prioritas dan potensi desa wisata dalam pameran Gebyar Wisata Nusantara (GWN) pada 8 – 11 Juni 2023 agar masyarakat berwisata di dalam negeri."GWN berfokus pada informasi wisata di tanah air meliputi wisata alam, wisata bahari, wisata budaya, wisata buatan, wisata kuliner, wisata minat khusus, wisata religi, kerajinan, hotel, restoran, travel, dan lain-lain," kata Sandiaga.
Dia menuturkan, Kemenparekfraf memfasilitasi promosi 3 desa wisata yang ada di Jabodetabek dalam pameran itu, yakni Desa Wisata Mulyaharja, Kota Bogor, Jawa Barat; Desa Wisata Keranggan Tangerang Selatan, Banten; dan Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berada di Jakarta Selatan.
Harapannya, promosi itu dapat berkontribusi terhadap pencapaian target jumlah perjalanan wisatawan nusantara sebanyak 1,4 miliar perjalanan wisatawan nusantara pada 2023 dengan nilai kontribusi pariwisata terhadap PDB diharapkan bisa mencapai 4,1 persen.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhen Yono menambahkan bahwa partisipasi dalam GWN merupakan wujud kolaborasi antar stakeholder dalam memasarkan destinasi wisata di Indonesia, khususnya desa wisata.
"Diharapkan dengan partisipasi Kemenparekraf dapat meningkatkan minat masyarakat untuk liburan di dalam negeri," katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.