Hadirkan Karya Baru, Sisitipsi Guncang Panggung Stage Bus BNI Java Jazz Festival 2023
04 June 2023 |
21:52 WIB
Panggung Stage Bus Jazz kian semarak pada hari ketiga BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu (4/6/2023) saat grup band Sisitipsi menghibur pengunjung. Para penonton yang didominasi anak muda mulai meruyak ke depan stage dan berajojing ria di malam yang cerah tanpa awan itu.
"Halo Java Jazz, dalam hangat dari kami Sisitipsi. Jangan gundah kawan mari nikmati malam ini," ucap sang vokalis, Muhammad Fauzan Lubis sebelum lagu pertama mengalun.
Alunan nuansa musik jaz dengan sentuhan rok pun mulai merambati udara saat lagu kedua mereka yang bertajuk Bersulang didendangkan. Tak tanggung-tanggung, setelahnya dilanjutkan dengan lagu yang populer bagi penggemar, yakni Aroma Kebahagiaan.
Suara terompet bersanding dengan gebukan drum yang khas ala Sisitipsi pun membuat pengunjung seolah dibawa terbang. Nuansa yang dibangun dalam single tersebut memang identik dengan pusaran dunia hitam dan sisi lain cinta yang hangat.
"Untuk teman-teman di sini terimakasih salam hangat. Inilah saat kita berdansa dan menikmati malam bersama," papar sang vokalis setelah menyanyikan beberapa nomor lagu.
Baca juga: Oscar Lolang & Barry Likumahuwa Suarakan Kesehatan Mental di BNI Java Jazz Festival 2023
Dalam kesempatan yang sama, band jebolan IKJ ini juga memperkenalkan album terbaru mereka Kenangan Bang Maing. Adapun, lagu tersebut terinspirasi dari seorang komposer sekaligus pahlawan nasional Indonesia Ismail Marzuki. Setelahnya aura jaz berbalut ska kembali menguar saat lagu mereka yang lain, Kopral Jono didendangkan. Beberapa pasangan pun tampak berdansa dan berdendang bersama mengikuti alunan musik.
Sisitipsi mulai tampil di panggung Bus Stage pada pukul 20.00 WIB, kendati begitu para penggemar mereka sudah menunggu dari sore hari. Saat saat musisi keluar dari balik, bus penonton yang semula duduk di bangku food hall pun akhirnya berlarian ke depan panggung.
Delapan personelnya yang rerata masih berusia muda itu pun tampil necis dengan dandanan ala bohemian. Setelah lama bernyanyi di atas panggung sang vokalis juga turun panggung dan menyatu dengan penonton. Pertunjukan pun jadi lebih interaktif dan menawan.
Sang vokalis mengungkap bahwa sebelumnya Sisitipsi juga sudah pernah tampil di acara festival jazz tahunan ini pada 2017. Setelah lima tahun berlalu akhirnya mereka kembali manggung dalam formasi yang sama meski mengaku gagap saat menghadapi penonton yang berbeda.
"Masih sama dengan persembahan lagu untuk Bang Mail, dari semua lighting yang ada di panggung ini masih ada yang paling bagus. Itu ada di atas sana" ucap sang vokalis sambil menunjuk rembulan yang berbinar kuning di langit.
Dari sinilah kemudian lagu paling populernya, Juwita Malam mengalun. Namun, tak seperti aransemen sang komposer yang bernuansa old, Sisitipsi mengemasnya dalam balutan jaz yang lebih kontemporer dengan improvisasi yang aduhai.
Selang beberapa menit, lalu single yang diteriakkan oleh penonton sedari awal pun mengalun setelah lagu lawas itu didendangkan. Ya, lagu Alkohol yang melambangkan band ini pun dilantunkan, dan akhirnya membuat pengunjung mengangkat gawai mereka untuk merekam momen tersebut.
Setelah tampil kurang lebih 45 menit Sisitipsi mengakhiri aksi dengan Sabda Alam karya Ismail Marzuki. Lengkingan terompet dan saksofon pun kembali merambati udara, mencipta suasana sendu yang membuat pengunjung berdansa ringan.
Neno (29) yang datang dari Meruya, Jakarta Barat pun mengaku puas terhadap penampilan band yang dia tunggunya sedari sore itu. Perempuan yang bekerja di industri media itu pun mengungkapkan rasa antusiasnya dengan gembira hingga bibirnya bergetar.
"Aku memang suka dengan band ini. Mereka selalu tampil teatrikal dan menguasai panggung. Malam ini pun laiknya musik jazz lagu-lagu mereka juga diimprovisasi dengan gaya yang berbeda," ucapnya pada Hypeabis.id.
Sekedar informasi, Sisitipsi merupakan band jaz asal Jakarta yang terpengaruh dari musik-musik era 1950-an hingga 1980-an. Keunikan dari grup musik ini adalah sering menggunakan lirik-lirik 'nakal' tapi cenderung apa adanya.
Sisitipsi membuat musiknya lebih berwarna karena menggabungkan nuansa bossa nova, samba, swing, klasik, bluegrass, hingga country. Adapun, band ini digawangi oleh Muhammad Fauzan Lubis (vokalis) , Rian Rahman (gitar), Eka WIji Astanto (contrabass), Aditiya Rahman (drum), Hendar Dimas Anggara (keyboard), dan Amoroso Romadian (trombon).
Baca juga: Pecah, The Groove Buat Penonton BNI Java Jazz 2023 Ajojing di Depan Panggung
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
"Halo Java Jazz, dalam hangat dari kami Sisitipsi. Jangan gundah kawan mari nikmati malam ini," ucap sang vokalis, Muhammad Fauzan Lubis sebelum lagu pertama mengalun.
Alunan nuansa musik jaz dengan sentuhan rok pun mulai merambati udara saat lagu kedua mereka yang bertajuk Bersulang didendangkan. Tak tanggung-tanggung, setelahnya dilanjutkan dengan lagu yang populer bagi penggemar, yakni Aroma Kebahagiaan.
Suara terompet bersanding dengan gebukan drum yang khas ala Sisitipsi pun membuat pengunjung seolah dibawa terbang. Nuansa yang dibangun dalam single tersebut memang identik dengan pusaran dunia hitam dan sisi lain cinta yang hangat.
"Untuk teman-teman di sini terimakasih salam hangat. Inilah saat kita berdansa dan menikmati malam bersama," papar sang vokalis setelah menyanyikan beberapa nomor lagu.
Baca juga: Oscar Lolang & Barry Likumahuwa Suarakan Kesehatan Mental di BNI Java Jazz Festival 2023
Dalam kesempatan yang sama, band jebolan IKJ ini juga memperkenalkan album terbaru mereka Kenangan Bang Maing. Adapun, lagu tersebut terinspirasi dari seorang komposer sekaligus pahlawan nasional Indonesia Ismail Marzuki. Setelahnya aura jaz berbalut ska kembali menguar saat lagu mereka yang lain, Kopral Jono didendangkan. Beberapa pasangan pun tampak berdansa dan berdendang bersama mengikuti alunan musik.
Sisitipsi mulai tampil di panggung Bus Stage pada pukul 20.00 WIB, kendati begitu para penggemar mereka sudah menunggu dari sore hari. Saat saat musisi keluar dari balik, bus penonton yang semula duduk di bangku food hall pun akhirnya berlarian ke depan panggung.
Delapan personelnya yang rerata masih berusia muda itu pun tampil necis dengan dandanan ala bohemian. Setelah lama bernyanyi di atas panggung sang vokalis juga turun panggung dan menyatu dengan penonton. Pertunjukan pun jadi lebih interaktif dan menawan.
(Sumber: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)
"Masih sama dengan persembahan lagu untuk Bang Mail, dari semua lighting yang ada di panggung ini masih ada yang paling bagus. Itu ada di atas sana" ucap sang vokalis sambil menunjuk rembulan yang berbinar kuning di langit.
Dari sinilah kemudian lagu paling populernya, Juwita Malam mengalun. Namun, tak seperti aransemen sang komposer yang bernuansa old, Sisitipsi mengemasnya dalam balutan jaz yang lebih kontemporer dengan improvisasi yang aduhai.
Selang beberapa menit, lalu single yang diteriakkan oleh penonton sedari awal pun mengalun setelah lagu lawas itu didendangkan. Ya, lagu Alkohol yang melambangkan band ini pun dilantunkan, dan akhirnya membuat pengunjung mengangkat gawai mereka untuk merekam momen tersebut.
Setelah tampil kurang lebih 45 menit Sisitipsi mengakhiri aksi dengan Sabda Alam karya Ismail Marzuki. Lengkingan terompet dan saksofon pun kembali merambati udara, mencipta suasana sendu yang membuat pengunjung berdansa ringan.
Neno (29) yang datang dari Meruya, Jakarta Barat pun mengaku puas terhadap penampilan band yang dia tunggunya sedari sore itu. Perempuan yang bekerja di industri media itu pun mengungkapkan rasa antusiasnya dengan gembira hingga bibirnya bergetar.
"Aku memang suka dengan band ini. Mereka selalu tampil teatrikal dan menguasai panggung. Malam ini pun laiknya musik jazz lagu-lagu mereka juga diimprovisasi dengan gaya yang berbeda," ucapnya pada Hypeabis.id.
Sekedar informasi, Sisitipsi merupakan band jaz asal Jakarta yang terpengaruh dari musik-musik era 1950-an hingga 1980-an. Keunikan dari grup musik ini adalah sering menggunakan lirik-lirik 'nakal' tapi cenderung apa adanya.
Sisitipsi membuat musiknya lebih berwarna karena menggabungkan nuansa bossa nova, samba, swing, klasik, bluegrass, hingga country. Adapun, band ini digawangi oleh Muhammad Fauzan Lubis (vokalis) , Rian Rahman (gitar), Eka WIji Astanto (contrabass), Aditiya Rahman (drum), Hendar Dimas Anggara (keyboard), dan Amoroso Romadian (trombon).
Baca juga: Pecah, The Groove Buat Penonton BNI Java Jazz 2023 Ajojing di Depan Panggung
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.