Lokananta tampil dengan wajah baru (Sumber: Hypeabis.id/Dika Irawan)

Wajah Baru Lokananta, Titik Nol Musik Indonesia Kembali Menyala

02 June 2023   |   20:18 WIB
Image
Dika Irawan Asisten Konten Manajer Hypeabis.id

Lama menghilang dari belantika musik nasional, perusahaan rekaman milik negara, Lokananta muncul dengan wajah baru. Tidak hanya berkutat pada urusan musik, Lokananta kini dirancang menjadi sentra kreativitas dan komersial (Creative & Commercial Hub)

Perubahan tersebut tak lepas dari rampungnya revitalisasi aset milik Perum PNRI di Solo, Jawa Tengah itu. Sebagai sentra kreativitas dan komersial, Lokananta akan menjadi wadah tidak hanya bagi para musisi, tapi juga seniman dan pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) 

Sebagai pengingat, Lokananta adalah perusahaan rekaman pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan oleh R Maladi pada 1956. Berlokasi di Solo, Jawa Tengah, Lokananta telah mengorbitkan banyak legenda, di antaranya, Gesang, Waldjinah, Buby Chen, Titiek Puspa, Bing Slamet, Sam Saimun, hingga Ki Narto Sabdo.

Setelah mengalami hibernasi yang sangat panjang, Kementerian BUMN melalui Danareksa-PPA dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Surakarta menghidupkan kembali aset milik Perum PNRI ini, dengan merevitalisasi dan melakukan optimalisasi aset Lokananta. 

Baca juga: Tren Streaming Musik Berbayar Dorong Pertumbuhan Pasar Rekaman Global

Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, sebagai studio rekaman pertama di Indonesia yang merupakan Titik Nol musik Indonesia, Lokananta memiliki nilai historis yang tinggi, memiliki intellectual property hasil karya anak bangsa, dan merupakan cagar budaya yang harus dijaga. 

"Lokananta sempat menjadi studio rekaman terbesar yang mengalami masa kejayaan pada 1970-1980, sampai akhirnya terbengkalai sejak 1990-an. Oleh karena itu, Kementerian BUMN memandang perlu untuk melakukan revitalisasi Lokananta," katanya dalam jumpa pers di Lokananta, Solo, Jawa Tengah, Jumat (2/6/2023).

Dengan mengamanatkan PPA yang merupakan bagian dari Holding Danareksa, aset Lokananta memiliki luas 2,1 hektar di pusat Kota Surakarta. 

Yadi menjelaskan bahwa revitalisasi dan pengembangan Lokananta telah melalui proses bisnis dan uji tuntas komprehensif dengan mengedepankan tata kelola yang baik. Dengan begitu, diharapkan Lokananta menjadi entitas bisnis yang berkelanjutan. 

“Pembangunan fisik Lokananta dimulai pada bulan November 2022 yang ditandai dengan perhelatan Lokananta Reload pada 27 November 2022, dan diselesaikan dalam waktu hanya 6 bulan," katanya. 
 

(Sumber: Danareksa/PPA)

(Sumber: Danareksa-PPA)

 

Bisnis Lokananta

Di sisi lain, dia memastikan bahwa proyek ini dilaksanakan dengan proses bisnis yang feasible, sehingga Lokananta dapat berkelanjutan dengan berfokus pada lima pilar bisnis, yaitu museum atau galeri, studio rekaman, arena pertunjukan atau amphitheater, area F&B, dan galeri UMKM. 

"Kami juga membuka peluang kolaborasi, baik BUMN, korporasi, dan UMKM untuk dapat bersama-sama mendukung kemajuan Lokananta, sehingga Lokananta dapat menjadi creative & commercial hub bagi para musisi, seniman, dan UMKM yang memberikan dampak secara sosial, ekonomi, dan pelestarian budaya di Indonesia,” katanya."

Untuk menjalankan lima pilar bisnis Lokananta, pihaknya berkolaborasi dengan M Bloc Group sebagai operator. 

CEO Lokananta Wendi Putranto mengatakan, Lokananta baru memiliki visi untuk menjadi Creative & Commercial Hub bagi para musisi, seniman, dan UMKM, lokal sehingga dapat memberikan dampak sosial, pertumbuhan ekonomi, dan pelestarian budaya Indonesia. 

Visi tersebut akan diwujudkan dengan enam misi Lokananta, yaitu destinasi cagar budaya musik Indonesia, pertunjukan kesenian usaha sebagai hubungan masyarakat, melestarikan & mengembangkan aset-aset seni budaya dalam bidang musik, ruang kreatif publik bagi kegiatan komunitas & umum, pusat pengembangan talenta kreatif, pemberdayaan sekaligus pembinaan bisnis UMKM. 
 

(Sumber: Hypeabis.id/Dika Irawan)

(Sumber: Hypeabis.id/Dika Irawan)

Dalam satu tahun ke depan, Wendi menambahkan, Lokananta akan melaksanakan berbagai program, antara lain, rekaman & shooting video band legendaris Godbless, sejumlah pameran di Galeri Lokananta, kolaborasi bersama komunitas kreatif di Solo, dan berbagai showcase di Studio Lokananta.

Sementara itu, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Lokananta adalah salah satu landmark kota Surakarta sekaligus titik nol musik Indonesia yang menjadi salah satu Prioritas Pembangunan Kota Surakarta. 

“Semoga partisipasi dari para musisi, komunitas dan ekosistem kesenian, serta UMKM di Lokananta dapat memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian di kota Solo dan sekitarnya. Ke depan, Lokananta yang merupakan salah satu landmark Kota Surakarta diharapkan dapat menjadi destinasi wisata berbasis musik bagi masyarakat Indonesia,” kata Gibran.

Dalam merayakan wajah baru Lokananta, pengelola pun menggelar Festival Lokananta yang diselenggarakan pada 3-4 Juni, mulai pukul 14.00 sampai 23.00.

Sejumlah musisi bakal meramaikan panggung Lokananta, di antaranya Andien, Fariz RM, D’Masiv, David Bayu, The Changcuters, Kla Project, Pamungkas, Project Pop, Vina Panduwinata, dan White Shoes & Couples Company. Mereka akan tampil di 3 panggung secara simultan, yaitu panggung Gesang, Waljinah, dan Sam Saimun. Sebanyak 2.500 tiket telah terjual untuk dua hari pertunjukan.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

5 Konser & Festival Musik Sepanjang Juni 2023, Mulai Java Jazz Festival hingga Aespa

BERIKUTNYA

Titi DJ Rayakan Empat Dekade Bermusik di BNI Java Jazz Festival 2023

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: