Kementerian Kesehatan Siapkan Vaksin Gratis untuk Melawan Kanker Leher Rahim di Indonesia
29 May 2023 |
16:30 WIB
Chelsea Venda
Jurnalis Hypeabis.id
Kementerian Kesehatan serius dalam menekan angka kanker leher rahim di Indonesia. Kemenkes mengumumkan akan memberikan vaksin Human Papillomavirus (HPV) secara gratis kepada anak-anak perempuan di seluruh Indonesia pada tahun ini.
Vaksin HPV adalah jenis vaksin yang dapat melindungi individu dari inveksi penyakit HPV, seperti kanker serviks atau kanker leher rahim. Adapun virus HPV adalah virus menular yang menyebar melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan infeksi pada area genital.
Baca juga: Ladies Wajib Tahu, Ini 5 Tes Untuk Deteksi Dini Kanker Serviks
Kanker sampai saat ini memang masih menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia dan menyebabkan kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskuler. Data Globocan pada 2020 mencatat total kasus kanker di Indonesia mencapai 396.914.
Saat ini kanker payudara memiliki jumlah penderita tertinggi dengan 65.858 kasus. Adapun kanker terbesar kedua adalah kanker serviks atau leher rahim dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2 persen dari total kasus.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan rencana program vaksinasi HPV akan mulai dilakukan tahun ini. Sasaran utama program ini adalah anak-anak perempuan yang berada di kelas 5 SD sampai 6 SD.
Tak tanggung-tanggung, Kemenkes menyebut program ini akan digelar di 38 provinsi atau seluruh wilayah Indonesia. Anak-anak perempuan tersebut juga dipastikan akan diberikan dosis vaksin HPV lengkap, yakni 2 dosis.
Ada alasan khusus Kemenkes akhirnya menggelar program vaksinasi HPV tahun ini. Mereka berharap program vaksinasi yang termasuk ke dalam transformasi layanan kesehatan bisa mencegah penyakit-penyakit berbahaya bagi generasi penerus Indonesia.
“Tujuannya adalah untuk menurunkan angka kejadian kanker leher rahim yang merupakan paling tinggi penyebab kematiannya. Kami juga menargetkan eliminasi kanker leher rahim,” ungkap Mohammad Syahril kepada Hypeabis. Senin (29/5/2023).
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan layanan kanker merupakan prioritas dalam transformasi sistem kesehatan di Indonesia. Sebab, kanker adalah penyebab kematian yang besar di Indonesia dan pelru mendapatkan perhatian khusus.
Tidak hanya dengan layanan kuratif atau rehabilitatif, Kemenkes juga memprioritaskan layanan kanker melalui program promotif dan preventif, terutama skrining, deteksi dini, dan vaksinasi.
Selain vaksinasi HPV yang akan mulai berjalan tahun ini, pihaknya juga tengah menyiapkan program percontohan untuk pemeriksaan kanker serviks dengan metode HPV DNA Test. Saat ini HPV DNA Test baru dapat dilakukan di lima provinsi DKI Jakarta.
Saat ini imunisasi memang masih mendapatkan tantangan. Capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di sebelas provinsi di Indonesia pada 2022 masih dibawah target 90 persen. Kesebelas provinsi dimaksud adalah Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Riau, Kalimantan Barat, Papua Barat, Sumatera Barat, Papua, dan Aceh.
Selain itu, cakupan imunisasi lanjutan lengkap usia sekolah dasar di tahun 2022 menunjukkan sebanyak 8 Provinsi belum mencapai target capaian 70%. Cakupan imunisasi harus digenjot, mengingat mayoritas provinsi di Indonesia memiliki risiko penularan tinggi. Termasuk, kata Syahril, juga program vaksinasi HPV yang baru akan dilakukan tahun ini.
Menurut dia, perlu ada upaya kerja keras dari berbagai pihak agar capaian imunisasi bisa sesuai target. Dengan demikian, harapannya generasi penerus bangsa akan lebih terlindungi dan dapat tumbuh dengan sehat.
Baca juga: Vaksin HPV Efektif Mencegah Kanker Serviks
Editor: Dika Irawan
Vaksin HPV adalah jenis vaksin yang dapat melindungi individu dari inveksi penyakit HPV, seperti kanker serviks atau kanker leher rahim. Adapun virus HPV adalah virus menular yang menyebar melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan infeksi pada area genital.
Baca juga: Ladies Wajib Tahu, Ini 5 Tes Untuk Deteksi Dini Kanker Serviks
Kanker sampai saat ini memang masih menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia dan menyebabkan kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskuler. Data Globocan pada 2020 mencatat total kasus kanker di Indonesia mencapai 396.914.
Saat ini kanker payudara memiliki jumlah penderita tertinggi dengan 65.858 kasus. Adapun kanker terbesar kedua adalah kanker serviks atau leher rahim dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2 persen dari total kasus.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan rencana program vaksinasi HPV akan mulai dilakukan tahun ini. Sasaran utama program ini adalah anak-anak perempuan yang berada di kelas 5 SD sampai 6 SD.
Tak tanggung-tanggung, Kemenkes menyebut program ini akan digelar di 38 provinsi atau seluruh wilayah Indonesia. Anak-anak perempuan tersebut juga dipastikan akan diberikan dosis vaksin HPV lengkap, yakni 2 dosis.
Ada alasan khusus Kemenkes akhirnya menggelar program vaksinasi HPV tahun ini. Mereka berharap program vaksinasi yang termasuk ke dalam transformasi layanan kesehatan bisa mencegah penyakit-penyakit berbahaya bagi generasi penerus Indonesia.
“Tujuannya adalah untuk menurunkan angka kejadian kanker leher rahim yang merupakan paling tinggi penyebab kematiannya. Kami juga menargetkan eliminasi kanker leher rahim,” ungkap Mohammad Syahril kepada Hypeabis. Senin (29/5/2023).
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan layanan kanker merupakan prioritas dalam transformasi sistem kesehatan di Indonesia. Sebab, kanker adalah penyebab kematian yang besar di Indonesia dan pelru mendapatkan perhatian khusus.
Tidak hanya dengan layanan kuratif atau rehabilitatif, Kemenkes juga memprioritaskan layanan kanker melalui program promotif dan preventif, terutama skrining, deteksi dini, dan vaksinasi.
Selain vaksinasi HPV yang akan mulai berjalan tahun ini, pihaknya juga tengah menyiapkan program percontohan untuk pemeriksaan kanker serviks dengan metode HPV DNA Test. Saat ini HPV DNA Test baru dapat dilakukan di lima provinsi DKI Jakarta.
Angka Vaksinasi Secara Keseluruhan
Ilustrasi imunisasi vaksin (Sumber gambar: Freepik)
Selain itu, cakupan imunisasi lanjutan lengkap usia sekolah dasar di tahun 2022 menunjukkan sebanyak 8 Provinsi belum mencapai target capaian 70%. Cakupan imunisasi harus digenjot, mengingat mayoritas provinsi di Indonesia memiliki risiko penularan tinggi. Termasuk, kata Syahril, juga program vaksinasi HPV yang baru akan dilakukan tahun ini.
Menurut dia, perlu ada upaya kerja keras dari berbagai pihak agar capaian imunisasi bisa sesuai target. Dengan demikian, harapannya generasi penerus bangsa akan lebih terlindungi dan dapat tumbuh dengan sehat.
Baca juga: Vaksin HPV Efektif Mencegah Kanker Serviks
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.