Lukisan karya seniman dalam pameran Antara Kecemasan dan Harapan (Sumber gambar: Galeri Nasional Indonesia)

Galeri Nasional dan Lembaga Perupa Kaltim Bahas Masa Depan Kebudayaan Dalam Pembangunan IKN

26 May 2023   |   22:25 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Lembaga Perupa Kalimantan Timur dan Galeri Nasional Indonesia mengadakan diskusi publik bertema Menerawang Kebijakan Kebudayaan di Ibu Kota Nusantara pada Sabtu, 27 Mei 2023. Diskusi ini merupakan rangkaian kegiatan pameran bertajuk Antara Kecemasan dan Harapan yang diselenggarakan di Galeri Nasional Indonesia pada 6-28 Mei 2023.

Pustanto, Koordinator Museum dan Galeri lembaga Museum dan Cagar Budaya (MCB), mengatakan bahwa diskusi ini merupakan upaya memantik diskursus tentang masa depan kebudayaan di Indonesia, terlebih di tengah wacana pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara.  “Yang pastinya akan berpengaruh terhadap kebijakan dan arah kebudayaan serta seni rupa di Indonesia,” katanya dalam rilis yang diterima Hypeabis.id

Menurutnya, memantik diskursus tentang masa depan kebudayaan di Indonesia adalah salah satu fungsi Galeri Nasional Indonesia selain memamerkan karya dan mengedukasi masyarakat tentang seni rupa Nasional. 

Baca juga: Menyimak Luapan Ekspresi Perupa Bumi Borneo di Galeri Nasional

Dia berharap, diskusi yang akan diselenggarakan dapat mencetuskan gagasan, kritik, dan masukkan sebagai referensi dalam perumusan kebijakan di bidang kebudayaan di IKN Nusantara. 

Menurutnya, diskusi itu akan dihadiri oleh para mahasiswa, perwakilan perupa, perwakilan lembaga dan institusi seni rupa, dan media. Tidak hanya itu, ajang ini juga akan menyoroti  berbagai isu tentang kebudayaan di IKN Nusantara. 

Pembicara pertama adalah Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian yang akan berbicara tentang Ibu Kota Nusantara sebagai penguat identitas budaya pada masa depan. Dia akan memaparkan pemikiran dan pandangan tentang kebijakan kebudayaan di IKN serta potensi budaya Kalimantan Timur dalam menghadapi pembangunan IKN Nusantara. 

Adapun, pembicara kedua adalah Citra Smara Dewi yang merupakan peneliti dan sejarawan seni yang akan membahas arah kebijakan lembaga kebudayaan. Dia akan membandingkan eksistensi lembaga kebudayaan di ibu kota saat ini, Jakarta, dengan yang akan dibangun nanti di IKN Nusantara.

Program diskusi ini akan menutup kegiatan pameran yang menampilkan 42 karya dari 13 perupa asal Kalimantan Timur itu. Para Seniman mengekspresikan kepedulian mereka terhadap Proyek Strategis Nasional IKN dan dikurasi oleh Citra Smara Dewi dan Surya Darma.

13 perupa adalah Surya Darma, Syamsul Arifin, Rudy Prasetyo, Rohmad Taufiq, Mintosari, Amir Patang, Harianto, Sugeng Haryanto, Kusdirokit, Julia Tejaningsih, Agustin Panca Wardany, Agung Suroso, dan Dharmawan Budhi Utomo. 

Karya-karya yang ditampilkan oleh para seniman berupa seni lukis dan grafis dengan berbagai pendekatan material dan teknik. 

Sebelumnya, Ahmad Mahendra, Plt. Kepala Museum dan Cagar Budaya, mengatakan bahwa pameran tersebut bukan hanya sebuah ajang perkenalan atau promosi kekaryaan perupa asal Kalimantan Timur, tapi sebuah upaya komunikasi dari perupa Kaltim kepada publik dan pemerintah mengenai agenda pemindahan ibu kota ke tanah kelahiran mereka.

“Maka dari itu saya rasa pameran ini akan sangat menarik untuk dikunjungi, bukan hanya oleh Sahabat Galnas yang sudah rutin berkunjung, tapi juga para pemangku kepentingan dan pembuat keputusan agar dapat ‘melihat’ suara dari para perupa ini,” katanya. 

Pameran bertajuk Antara Kecemasan dan Harapan dilatarbelakangi oleh rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Proyek ini tidak sekadar memindahkan manusia. Namun, juga politik, sosial, ekonomi, dan budaya.

Kondisi tersebut memunculkan rasa khawatir para putera daerah tersebut. Meskipun begitu, mereka tetap menyuarakan besarnya harapan mereka bahwa proyek ini akan membawa keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Kalimantan Timur yang pada akhirnya dapat menciptakan kesejahteraan bagi mereka. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Aturan Konser Suga Agust D di ICE BSD, Barang-barang ini Tak Boleh Dibawa ke Venue

BERIKUTNYA

Review Buku Resep Kaliurang, Cerita-cerita Tersembunyi di Balik Sebuah Makanan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: