Ilulstrasi Wellness Tourism (Sumber Foto: Pexels/Elina Fairytale)

Mengenal Produk Unggulan Wellness Tourism Indonesia di Kalangan Turis Lokal dan Mancanegara

22 May 2023   |   13:45 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Perjalanan panjang yang ditempuh setelah berlibur biasanya hanya menyisakan lelah, seperti tubuh pegal-pegal dan rasa kantuk. Namun, lain halnya dengan wisata kebugaran atau wellness tourism. Destinasi wisata ini memberikan pengalaman liburan dari aspek kesehatan tubuh, mental, dan spiritual. 

Wellnees tourism misalnya kegiatan yang memadukan keindahan alam dengan aktivitas menyehatkan seperti pemandian air panas, pusat yoga & meditasi, atau spa tradisional. Di samping itu juga tersedia beragam produk hasil alam untuk perawatan kecantikan dan pengobatan seperti jamu herbal, lulur rempah, dan aromaterapi yang bisa menjadi buah tangan wisatawan saat berkunjung. 

Baca juga: Wellness Tourism atau Wisata Kebugaran di Alam Indonesia Kian Diminati, Ini Keunggulannya

Indonesia sendiri memiliki potensi pasar yang besar untuk wisata kebugaran global atau wellness tourism. Berdasarkan Global Wellness Institute (2017), Indonesia menempati peringkat ke-17 sebagai pasar tujuan wisata kebugaran. Inilah kenapa banyak orang tertarik dengan wisata kebugaran di era pasca pandemi.

Memang dalam dua tahun terakhir pandemi COVID-19 membuat Industri pariwisata dan ekonomi kreatif mengalami keterpurukkan. Namun di sisi lain, isu kesehatan menjadi gaya hidup baru yang berdampak pada peningkatan perjalanan wisata khususnya wellness tourism. 

Itok Parikesit, Direktur Wisata Minat Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memaparkan bahwa wellness tourism sendiri memiliki potensi besar lantaran Indonesia dikenal memiliki keberagaman bumi (geodiversity), keberagaman hayati (biodiversity) dan keberagaman etnik (ethno-cultural diversity).

“Indonesia juga kaya akan pengetahuan berbasis kearifan lokal atas keseimbangan tubuh, pikiran, dan jiwa yang telah menjadi tradisi pemeliharaan kesehatan yang holistik dan diwariskan oleh nenek moyang,” katanya dalam wawancara bersama Hypeabis.id.

Itok memaparkan bahwa wisata kebugaran Indonesia sendiri dikembangkan dari wisata budaya yang berpijak pada keberagaman bumi, hayati dan etnis yang memunculkan pengetahuan dan kearifan wellness lokal. 

“Target wisatawanya lebih difokuskan pada primary wellness tourists dari kelas menengah, atas dan premium dengan motivasi utama mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik melalui pengalaman wellness, kesadaran gaya hidup sehat dan berbagi cinta kasih,” katanya.
 

Ilustrasi spa. (Sumber foto: Pexels/Arina Krasnikova)

Ilustrasi spa. (Sumber foto: Pexels/Arina Krasnikova)

Layanan Kesehatan Tradisional (Kestrad) yang diterapkan di Indonesia tentunya dapat melengkapi Layanan Unggulan (Medis), sehingga dapat menjadi solusi komprehensif mulai dari pemeliharaan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit (preventive), penyembuhan penyakit (curative), dan pemulihan kesehatan (rehabilitative).

“Produk unggulan wellness tourism di Indonesia mencakup perjalanan kuliner makanan sehat seperti pusat jamu tradisional yang berbasis dari kekayaan herbal dan rempah, serta aktivitas wisata kebugaran di alam,” ujar Itok.

Selain Bali, Yogyakarta, dan Solo daerah yang juga memiliki Unique Selling Proposition (USP) sehingga dapat mendorong berkembangnya wisata kebugaran adalah Jakarta. Adapun produk wellness yang dimiliki seperti pusat treatment untuk spa, massage, dan kecantikan.

Selain itu ada quick getaway atau liburan singkat untuk melepaskan stress dengan aktivitas outdoor seperti pantai, pulau, dan dataran tinggi. Tak ketinggalan fitness center, café dan restoran lokal maupun internasional yang menyajikan alternatif makanan sehat.

“Produk wellness tourism dari Indonesia lebih difokuskan pada holistic wellness pada satu atau beberapa destinasi yang mempunyai keunikan alam atau budaya,” ujar Itok

Kemudian produk tersebut diwujudkan dalam bentuk perjalanan transformative yang memadukan produk wellness tour, wellness program atau wellness festival/event, serta wellbeing products setempat.

Di sisi lain memang Indonesia memiliki potensi yang besar untuk wellness tourism. Namun, Chusmeru, pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) berpendapat bahwa negara kita masih menghadapi tantangan besar untuk mempromosikannya.

“Tantangannya adalah, belum banyak daerah di Indonesia mempromosikannya, saat ini mungkin baru Bali, Solo, dan Yogyakarta saja,” kata Chusmeru.

Chusmeru menyarankan supaya para pelaku wisata membuat paket wisata kebugaran. Misalnya para wisatawan yang menyasar health tourism atau liburan sambil berobat ke Indonesia, bisa ditawarkan paket wisata kebugaran sekaligus.

“Orang-orang yang melakukan wisata untuk pengobatan alternatif, setelahnya bisa liburan di pantai, air terjun, atau spa untuk mengembalikan kebugarannya,” kata Chusmeru.

Adapun dengan produk-produk wellness tourism juga perlu bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan supaya kualitasnya secara medis bisa dipertanggungjawabkan. Seperti jamu herbal yang dibuat dari rempah-rempah asal Indonesia.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Pakar Bisnis Ungkap Penyebab Bangkrut & 5 Tren Toko Buku di Masa Mendatang

BERIKUTNYA

Ungkapan Rasa Kurang Percaya Diri Solois Hindia dalam Single Perkara Tubuh

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: