Tayang 25 Mei di Prime Video, Ini 5 Alasan Serial A+ Menarik Ditonton

Prime Video kembali merilis serial original Indonesia terbaru bertemakan coming-of-age berjudul A+. Diproduksi oleh Falcon Pictures dan disutradarai oleh Fajar Bustomi, serial ini mengikuti kisah lima murid pintar yang melawan sebuah sistem pendidikan yang rusak dan manipulatif.

Serial A+ merupakan adaptasi dari cerita Wattpad populer karya Ananda Putri. Jelang pelucurannya, trailer serial A+ pun dirilis. Trailer dibuka dengan adegan penjelasan sebuah sekolah yang memberikan keringanan biaya SPP berdasarkan peringkat murid.

Baca juga: Cek Rekomendasi 5 Drakor Terbaru Netflix, Ada Black Knight hingga King The Land

Sebuah insiden tragis pun memicu perlawanan dari lima murid yang pemberani. Sebelum menonton serialnya pada 25 Mei 2023 nanti, yuk simak 5 alasan kenapa A+ menarik menjadi referensi tontonan kalian.

1. Serial pertama sutradara Fajar Bustomi

  A+ menjadi serial pertama yang digarap oleh sutradara Fajar Bustomi yang sebelumnya dikenal lewat trilogi film Dilan. Sang sutradara menjelaskan bahwa hal yang membuatnya tertarik dengan A+ adalah kisah remajanya yang tidak biasa.

Dia mengatakan cerita dari serial ini berbeda dari film-film remaja yang selama ini digarapnya, di mana semua karakternya dikisahkan memiliki kepintaran di atas rata-rata dan mereka ingin mengungkap kebobrokan sekolah yang menyiksa siswa-siswinya.

Menghadirkan enam episode, Fajar menambahkan bahwa setiap episode memiliki karakter yang mendominasi sehingga kisahnya menarik untuk diikuti. "Itu adalah tantangan buat saya yang harus saya ambil. Saya harus membuat cerita yang tidak tertebak," katanya.

2. Angkat pesan mengenai pendidikan

  Mengangkat tema coming-of-age, serial A+ membawa sebuah pesan mendalam mengenai sistem pendidikan. Hal ini disampaikan oleh sang penulis cerita Wattpad Ananda Putri. Dia mengatakan cerita ini berangkat dari keresahannya sendiri tentang tekanan pendidikan di Indonesia.

"Aku juga pernah merasakan bagaimana kita harus mendapatkan validasi dari hal-hal akademis ketika menjadi pelajar dulu. Menurutku, itu yang bisa dituangkan ke cerita agar orang-orang bisa aware dengan isu in," ucapnya.

3. Karakter yang beragam

  A+ menceritakan siswa-siswi jenius dan berani yang mengesampingkan perbedaan untuk bersatu mengungkap kebenaran tentang sekolah mereka. Perbedaan tersebut tentunya menghasilkan berbagai karakter yang beragam. 

Nurra Datau yang memerankan karakter Kalypso Dirgantari mengaku bahwa dia mendapatkan banyak referensi dari teman-temannya untuk membawa karakter dengan gaya bicara yang cerdas. Sementara itu, Antonio Blanco Jr. menjelaskan bahwa Re Dirgantara yang diperankannya merupakan karakter bad boy yang tidak biasa.

“Dia itu sosok bad boy yang tidak cuma berandalan, tetapi juga jenius. Aku harus mencari cara untuk menggabungkan kedua sisi tersebut," katanya.

Sementara itu, Aliando Syarief yang berperan sebagai Bramantyo Sadewa melihat karakternya sebagai sosok yang sangat mendukung dan sayang dengan adiknya.

4. Totalitas para aktor

  Memerankan karakter yang beragam dan jenius, para pemain mengaku bahwa mereka harus mengeluarkan sisi baru diri mereka. Aktor muda Rey Bong, misalnya, yang berperan sebagai Kenan Aditya mengatakan karakter yang diperankannya 80 persen berbeda dengan karakter dirinya sendiri.

Hal ini juga diamini oleh Ziva Magnolya yang berperan sebagai Adinda Aletheia. “Mungkin ketika aku mendapatkan peran sebagai Ale, ada salah satu hal dalam diriku yang bisa muncul. Jadi ada sisi lain yang harus dikeluarkan juga,” ujarnya.

5. Kekompakan di balik layar

  Serial A+ akan memperlihatkan dinamika pertemanan anak-anak remaja yang menarik untuk diikuti. Para pemain pun menjelaskan bahwa suasana syuting banyak diisi dengan keseruan bersama. Hal ini pun menciptakan chemistry yang kuat di antara pemain. “Kita semua sangat heboh, sangat natural uniknya," kata Ziva.

Baca juga: Prime Video Pastikan Takeshi's Castle Tayang Eksklusif November 2023 di Indonesia
 

Editor: Dika Irawan