9 Penyebab Pria Bisa Mandul, Waspada Sepedaan Hingga Pangku Laptop!
17 May 2023 |
07:30 WIB
1
Like
Like
Like
Infertilitas alias mandul dalam bahasa awam menjadi kondisi yang dikhawatirkan pasangan suami-istri (pasutri). Realitas di masyarakat, wanita kerap yang disalahkan ketika mereka tidak dapat mengandung. Faktanya, kemandulan ini bisa karena faktor kualitas dan jumlah sperma pada pria.
Spesialis Andrologi dan Seksologi dari RS Pondok Indah, dr. Silvia Werdhy Lestari menerangkan infertilitas terjadi apabila pasutri tidak dapat melahirkan bayi hidup setelah setahun menikah, walaupun berhubungan teratur 2-3 seminggu tanpa kontrasepsi. Tolak ukur ini berlaku pada perempuan yang sudah menikah di usia 35 tahun ke bawah.
Jika menikah di atas 35 tahun, maka dikatakan adanya kondisi infertilitas ketika pernikahan sudah berjalan 6 bulan menikah dengan hubungan seks rutin. “Penyebabnya setara pria dan wanita 40 persen, sisanya 50 persen kombinasi atau tidak diketahui penyebabnya,” ujarnya saat ditemui Hypeabis beberapa waktu lalu.
Baca juga: Duh, Ada 4 Juta Pasangan di Indonesia Alami Infertilitas
Genetik bisa menjadi salah satu penyebab infertilitas yang tidak dapat dijelaskan. Dia menjelaskan pria dan wanita akan menyumbang 23 kromosom untuk menjadi satu sel bakal anak. Andai struktur DNA tidak cocok, pasangan teresbut sulit untuk memiliki anak. “Orang Jawa bener, bibit, bebet, bobot,” tegasnya.
Jika gangguan hormon kerap dikaitkan dengan kemandulan pada wanita, hal ini juga berlaku pada pria. Namun, pria tidak bisa mengalami gejala gangguan hormon tersebut, tidak seperti wanita yang ditandai dengan siklus haid yang berantakan.
Oleh karena itu, kerap kali pria tidak menyadari bahwa dia mengalami infertilitas. Mereka pun enggan melakukan pemeriksaan karena stigma negatif yang berkembang di masyarakat. Nah, buat kamu yang ingin memiliki anak, simak dulu yuk beberapa penyebab infertilitas pada pria selain genetik berikut ini.
Silvia menyebut varikokel menjadi penyebab kedua terbanyak infertilitas pria. Varikokel adalah pembengkakan pada pembuluh darah vena dalam kantong zakar (skrotum). “Seperti varises di betis,” jelasnya.
Varikokel terjadi ketika katup vena di skrotum tidak dapat menutup dengan baik sehingga darah berkumpul di belakang katup yang rusak. Darah yang terkumpul pada pembuluh tersebut dapat memberikan tekanan balik pada vena yang lebih kecil di skrotum. “Efeknya panas ketika sperma lewat. Ingat suhunya di testis 3-4 derajat lebih dingin,” ulasnya.
Silvia menerangkan ada beberapa gangguan seksual yang dikaitkan dengan infertilitas pada pria, salah satunya yakni gangguan ereksi atau impotensi. Ini adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang sesuai untuk hubungan seksual.
Penyebabnya bisa karena pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis), gangguan saraf, faktor psikologis seperti stres, depresi, dan kecemasan kinerja, Bisa juga karena luka pada penis hingga adanya penyakit kronis dan jaringan parut pada penis.
Kemudian, ada beberapa jenis gangguan ejakulasi. Silvia menyampaikan gangguan tersebut mulai dari ejakulasi dini yakni ejakulasi yang terjadi sebelum atau segera setelah penetrasi. Lalu, reterated atau ejakulasi yang terjadi lambat dan retrograde alias ejakulasi yang terjadi ketika air mani masuk ke kandung kemih dan tidak keluar melalui lubang penis.
Gangguan libido juga dikaitkan dengan infertilitas karena mengacu pada penurunan keinginan atau minat akivitas seksual. Libido yang berkurang dapat disebabkan rendahnya honor testosteron, kecemasan, depresi, diabetes, tekanan darah tinggi, antidepresan, hingga kesulitan berhubungan.
Ketika pria diduga mengalami infertilitas, dokter katanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan. Salah satunya yakni memeriksa buah zakar atau testis. Silvia menyebut ukuran testis normal yakni 12-25 ml. “Sebesar telur ayam,” imbuhnya.
Dia menerangkan testis bertugas membentuk sperma. Dalam sejumlah kasus, pria dewasa dengan infertilitas, testisnya berukuran kecil alias testisnya tidak turun sehingga tidak berisi sperma.
Wanita yang memiliki sertifikat paten sel punca sperma ini menerangkan testis akan turun ketika janin berumur 7 bulan ke atas. “Makanya kalau anak bayi lahir laki-laki, pastikan testisnya ada dua. Kalau tidak ada, kita harus konsentrasi nuraninya sebelum dia puber,” jelasnya.
Baca juga: 4 Kelainan Penis yang Ganggu Kualitas Hidup Pria
Spesialis Andrologi dan Seksologi dari RS Pondok Indah, dr. Silvia Werdhy Lestari menerangkan infertilitas terjadi apabila pasutri tidak dapat melahirkan bayi hidup setelah setahun menikah, walaupun berhubungan teratur 2-3 seminggu tanpa kontrasepsi. Tolak ukur ini berlaku pada perempuan yang sudah menikah di usia 35 tahun ke bawah.
Jika menikah di atas 35 tahun, maka dikatakan adanya kondisi infertilitas ketika pernikahan sudah berjalan 6 bulan menikah dengan hubungan seks rutin. “Penyebabnya setara pria dan wanita 40 persen, sisanya 50 persen kombinasi atau tidak diketahui penyebabnya,” ujarnya saat ditemui Hypeabis beberapa waktu lalu.
Baca juga: Duh, Ada 4 Juta Pasangan di Indonesia Alami Infertilitas
Genetik bisa menjadi salah satu penyebab infertilitas yang tidak dapat dijelaskan. Dia menjelaskan pria dan wanita akan menyumbang 23 kromosom untuk menjadi satu sel bakal anak. Andai struktur DNA tidak cocok, pasangan teresbut sulit untuk memiliki anak. “Orang Jawa bener, bibit, bebet, bobot,” tegasnya.
Jika gangguan hormon kerap dikaitkan dengan kemandulan pada wanita, hal ini juga berlaku pada pria. Namun, pria tidak bisa mengalami gejala gangguan hormon tersebut, tidak seperti wanita yang ditandai dengan siklus haid yang berantakan.
Oleh karena itu, kerap kali pria tidak menyadari bahwa dia mengalami infertilitas. Mereka pun enggan melakukan pemeriksaan karena stigma negatif yang berkembang di masyarakat. Nah, buat kamu yang ingin memiliki anak, simak dulu yuk beberapa penyebab infertilitas pada pria selain genetik berikut ini.
1. Varikokel
Silvia menyebut varikokel menjadi penyebab kedua terbanyak infertilitas pria. Varikokel adalah pembengkakan pada pembuluh darah vena dalam kantong zakar (skrotum). “Seperti varises di betis,” jelasnya. Varikokel terjadi ketika katup vena di skrotum tidak dapat menutup dengan baik sehingga darah berkumpul di belakang katup yang rusak. Darah yang terkumpul pada pembuluh tersebut dapat memberikan tekanan balik pada vena yang lebih kecil di skrotum. “Efeknya panas ketika sperma lewat. Ingat suhunya di testis 3-4 derajat lebih dingin,” ulasnya.
2. Gangguan Seksual
Silvia menerangkan ada beberapa gangguan seksual yang dikaitkan dengan infertilitas pada pria, salah satunya yakni gangguan ereksi atau impotensi. Ini adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang sesuai untuk hubungan seksual. Penyebabnya bisa karena pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis), gangguan saraf, faktor psikologis seperti stres, depresi, dan kecemasan kinerja, Bisa juga karena luka pada penis hingga adanya penyakit kronis dan jaringan parut pada penis.
Kemudian, ada beberapa jenis gangguan ejakulasi. Silvia menyampaikan gangguan tersebut mulai dari ejakulasi dini yakni ejakulasi yang terjadi sebelum atau segera setelah penetrasi. Lalu, reterated atau ejakulasi yang terjadi lambat dan retrograde alias ejakulasi yang terjadi ketika air mani masuk ke kandung kemih dan tidak keluar melalui lubang penis.
Gangguan libido juga dikaitkan dengan infertilitas karena mengacu pada penurunan keinginan atau minat akivitas seksual. Libido yang berkurang dapat disebabkan rendahnya honor testosteron, kecemasan, depresi, diabetes, tekanan darah tinggi, antidepresan, hingga kesulitan berhubungan.
3. Ukuran Testis yang Kecil
Ketika pria diduga mengalami infertilitas, dokter katanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan. Salah satunya yakni memeriksa buah zakar atau testis. Silvia menyebut ukuran testis normal yakni 12-25 ml. “Sebesar telur ayam,” imbuhnya. Dia menerangkan testis bertugas membentuk sperma. Dalam sejumlah kasus, pria dewasa dengan infertilitas, testisnya berukuran kecil alias testisnya tidak turun sehingga tidak berisi sperma.
Wanita yang memiliki sertifikat paten sel punca sperma ini menerangkan testis akan turun ketika janin berumur 7 bulan ke atas. “Makanya kalau anak bayi lahir laki-laki, pastikan testisnya ada dua. Kalau tidak ada, kita harus konsentrasi nuraninya sebelum dia puber,” jelasnya.
Baca juga: 4 Kelainan Penis yang Ganggu Kualitas Hidup Pria
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.